PARBOABOA, Medan - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melakukan infeksi ke tempat jajanan menyusul maraknya makanan chiki ngebul atau jajanan yang disajikan dengan nitrogen cair dan viral karena menyebabkan keracunan.
Kepala Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM), Martin Suhendri mengatakan, petugas sudah diturunkan ke lapangan sesuai instruksi arahan pimpinan. Sekaligus mengimbau pelaku usaha untuk menggunakan nitrogen food grade.
"Pengusaha chiki ngebul agar memenuhi persyaratan tentang nitrogennya. Gunakan nitrogen food grade yang ada tulisan ditabungnya. Sebenarnya chiki itu kan merk, jadi kami minta sumber chiki yang terdaftar dengan merek tertentu, regiiter pangan MD tambah 12 digit. Jika impor ML tambah 12 digit," katanya di Medan, Selasa (17/1/2023).
Martin meminta kepada jajarannya mengimbau masyarakat agar teliti dan peduli untuk bertanya kepada pelaku usaha sumber nitrogen tersebut.
"Kalau nitrogennya food grade silahkan dibeli. Kalau tidak gak usah dibeli, demikian," tegasnya.
Dijelaskan Martin, nitrogen yang aman memiliki tulisan food grade ditabungnya artinya yang kualitas memenuhi standar makanan.
"Kami belum menemukan sumber nitrogennya itu. Apalagi makanan tersebut termasuk pangan siap saji. Kami lagi mengusulkan ke dinas kesehatan untuk berkoordinasi terkait ini. Kami sudah menyusun dan akan mengirimkan ke dinas keseharan untuk mensosialisasikan materi tentang produk pangan," sebutnya.
Hingga saat ini pengawasan awal sudah dilakukan BBPOM Medan yang sudah mendatangi titik-titik chiki ngebul yang dijual di Medan terutama di pasar-pasar malam.
"Saat ini, ada 4 sampai 5 tempat di pasar malam. Salah satunya kami dijumpai di MMTC dan sudah mendata dan sudah memberikan pengarahan supaya nitrogennya food grade karena dikhawatirkan itu yang tidak jelas," ujarnya.
BPOM belum memberikan sanksi kepada pelaku usaha terkait nitrogen tersebut.
"Kita tunggu arahan pusat. Untuk makanan siap saji ini yang berwenang di dinas kesehatan, namun BBPOM tidak mungkin bisa lepas tangan begitu saja," ucapnya.
Kementrian Kesehatan RI mengeluarkan intruksi untuk memantau, dan mengevaluasi di masing-masing daerah jika ada temuan kasus keracunan serupa. Sebanyak 28 anak dengan rincian 24 anak di Tasikmalaya dan 4 anak di Bekasi mengalami keracunan usai menyantap chiki ngebul.
Editor: -