PARBOABOA, Jakarta - Perusahaan Umum Badan Usaha Logistik (Perum Bulog) mengklaim 60 ribu ton beras impor dari target 200 ribu ton telah masuk ke Indonesia. Sekretaris Perusahaan Perum Bulog, Awaludin Iqbal, menjelaskan bahwa hingga Senin (26/12/2022), sudah 60 ribu ton beras impor yang tiba di Indonesia.
"Kalau data ETA [Estimated Time of Arrival], sudah sampai 60.000 ton, tetapi belum semuanya masih gudang,” ujar Iqbal kepada Bisnis, Senin (26/12/2022).
Iqbal mengungkapkan meskipun beras impor sudah sampai Indonesia, namun belum semuanya masuk ke gudang Bulog, karena belum dilakukan bongkar muat di pelabuhan. Dia menerangkan beras impor yang masuk ke Indonesia untuk cadangan beras pemerintah (CBP) tersebut berasal dari Thailand, Vietnam, dan Pakistan.
Diketahui, dengan masuknya 60 ribu ton beras dari sejumlah negara, maka realisasi impor beras baru mencapai 30 persem dari target sebesar Rp200 ribu ton. Iqbal juga sangat berharap bahwa keseluruhan beras bisa tiba sebelum tahun 2022 berakhir. “Harapannya sampai semua [tahun ini],” terangnya.
Sebelumnya di informasikan, beras asal luar negeri itu pertama kali tiba di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, sebanyak 5.000 ton dari Vietnam. Setelah itu, pasokan secara bertahap tiba di 14 pelabuhan yang tersebar di seluruh Indonesia.
Adapun pelabuhan tersebut antara lain Pelabuhan Malahayati dan Lhokseumawe (Aceh), Belawan (Medan), Dumai (Riau). Kemudian, Pelabuhan Teluk Bayur (Padang), Boom Baru (Palembang), Panjang (Lampung), Tanjung Priok (Jakarta), Merak (Banten), Tanjung Perak (Surabaya), Tenau (Kupang).
Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, mengatakan sebelumnya beras impork akan didatangkan dari empat negara untuk tahun ini yakni Thailand, Vietnam, Myanmar, dan Pakistan. Tapi, Myanmar membatalkan ekspornmya untuk tahun ini. Buwas menyampaikan Myanmar baru akan memasok beras kebutuhan CBP di awal 2023.
“Sebanyak 130.000 dari Thailand, sisanya itu dari Vietnam dan Pakistan, yang siap itu. Dari Myanmar tertunda,” terang Buwas, Jumat (16/12/2022).
Kemudian, Perum Bulog kembali melakukan importasi setelah tiga tahun akibat pasokan CBP yang digunakan untuk stabilitasi harga di kala musim panen, semakin menipis pada Per 23 Desember 2022, kini stok CBP Perum Bulog berad di level 390 ton.