PARBOABOA - Jika selama ini kamu mengira hanya orang dewasa saja yang bisa mengalami depresi, maka itu salah. Sebab, anak-anak juga sangat rentan mengalami depresi, lho. Bahkan depresi pada anak bisa semakin parah jika kondisi mental sedang buruk dan lingkungan tidak mendukung.
Anak-anak yang mengalami depresi tentu sangat membahayakan kondisi fisik dan mental, terlebih lagi jika usia mereka sedang memasuki fase remaja dan mulai pubertas. Hal ini didukung oleh hasil penelitian yang dipublikasikan jurnal Pediatrics yang menyatakan, bahwa anak remaja usia 11-17 tahun pernah berpikir mengenai hal-hal yang mengarah pada tindakan suicide dan kematian.
Oleh karena itu, penting untuk memahami cara mengatasi depresi pada anak remaja agar dapat membantu mereka menghadapi kondisi tersebut dengan lebih baik. Berikut Parboaboa sudah merangkum dari berbagi sumber tentang cara mengatasi depresi pada anak remaja. Namun sebelum itu, yuk cari tahu dulu ciri-ciri dan penyebabnya di bawah ini.
Ciri-Ciri Depresi pada Anak Remaja
Berikut adalah beberapa ciri-ciri depresi pada anak remaja yang perlu diwaspadai oleh orang tua atau pengasuh:
- Perubahan mood yang signifikan
- Perubahan pola tidur
- Perubahan pola makan
- Gangguan konsentrasi atau penurunan kinerja akademik
- Perilaku yang tidak sehat
- Pikiran atau perilaku yang tidak sehat
Penyebab Anak Remaja Depresi
Berikut beberapa faktor yang dapat menyebabkan depresi pada anak remaja:
- Faktor genetik: Depresi dapat berjalan dalam keluarga dan beberapa penelitian menunjukkan bahwa faktor genetik dapat mempengaruhi risiko anak mengalami depresi.
- Perubahan hormon: Anak remaja mengalami perubahan hormonal yang signifikan selama masa pubertas, dan ini dapat mempengaruhi keseimbangan emosional dan kesehatan mental mereka.
- Pengalaman traumatis: Anak remaja yang mengalami pengalaman traumatis seperti kehilangan orang yang dicintai, kekerasan, atau pelecehan, dapat mengalami depresi sebagai respon dari pengalaman tersebut.
- Stres dan tekanan: Anak remaja dapat mengalami stres dan tekanan yang signifikan di sekolah, di rumah, atau dalam hubungan sosial mereka, dan ini dapat menyebabkan gejala depresi.
- Konflik keluarga: Konflik di dalam keluarga, seperti perceraian atau masalah keuangan, dapat menyebabkan stres dan ketidakstabilan emosional pada anak remaja dan menyebabkan depresi.
- Gangguan kesehatan mental lainnya: Anak remaja yang mengalami gangguan kesehatan mental lainnya seperti kecemasan atau bipolar disorder, juga dapat mengalami depresi.
- Penggunaan obat-obatan atau alkohol: Penggunaan obat-obatan atau alkohol pada anak remaja dapat menyebabkan depresi dan masalah kesehatan mental lainnya.
Cara Mengatasi Depresi pada Anak Remaja
Berikut beberapa cara mengatasi dan menghadapi anak remaja yang depresi :
1. Peka Terhadap Tanda-Tanda Depresi
Mengingat depresi bisa dialami oleh siapa saja tanpa memandang usia, sangat penting bagi orang tua atau pengasuh untuk peka terhadap tanda-tanda depresi pada anak remaja, seperti perubahan mood yang signifikan, kehilangan minat pada aktivitas yang biasa mereka lakukan, perubahan pola tidur, gangguan pola makan, dan penurunan kinerja sekolah atau akademik.
Orang tua juga perlu memperhatikan apakah anak remaja memiliki pemikiran atau perilaku yang tidak sehat, seperti menghindari teman-teman atau keluarga, atau mencoba mengisolasi diri dari lingkungan sosial mereka. Jika orang tua atau pengasuh merasa khawatir bahwa anak remaja mereka mengalami depresi, segera konsultasikan dengan profesional kesehatan mental.
2. Mendengarkan Keluh Kesah Anak
Sejatinya orangtua adalah tempat ternyaman bagi anak-anak mereka. Apabila orangtua merasa khawatir dengan kondisi anak, maka jangan ragu untuk menanyakannya secara langsung kepada mereka.
Mendengarkan keluh kesah anak juga memberikan kesempatan untuk memahami perasaan dan pikiran mereka lebih baik. Dengan memahami perasaan mereka, kita dapat memberikan dukungan dan bantuan yang tepat untuk membantu mereka mengatasi depresi yang sedang mereka alami.
3. Mendorong Anak Remaja untuk Menjalin Hubungan Sosial
Remaja yang mengalami depresi cenderung menarik diri dari pergaulan dan aktivitas yang biasanya dilakukan. Oleh karena itu, sebagai orang tua atau pengasuh, kita dapat mendorong anak remaja untuk terlibat dalam aktivitas sosial seperti bergabung dengan klub atau organisasi yang sesuai dengan minat mereka, menghadiri acara sosial, atau memperluas lingkaran pertemanan mereka.
Kita juga dapat memberikan dukungan untuk mengundang teman-teman mereka untuk berkunjung ke rumah atau mengatur acara sosial bersama. Selain itu, kita juga dapat memperluas hubungan sosial anak remaja dengan cara mengenalkan mereka pada orang-orang baru atau memperkenalkan mereka pada keluarga atau teman-teman yang tinggal di tempat yang berbeda.
4. Perhatikan Kesehatan Fisiknya
Kesehatan fisik dan mental saling berkaitan satu sama lain. Depresi dapat menjadi lebih buruk saat pengidapnya tidak aktif secara fisik, kerap kekurangan tidur, dan mengalami gizi buruk. Oleh karena itu, bantu anak aktif secara fisik dengan rutin berolahraga.
5. Terbuka Perihal Kondisi Kesehatan Mental Anak
Sebagai orang tua, pasti rasanya sangat berat saat harus memberitahu anak perihal kesehatan mental yang mereka alami. Namun, bagaimanapun juga orang tua harus berani bersikap terbuka dan memulai perbincangan untuk membahas tentang kesehatan mental pada anak.
Sebagai orang tua atau pengasuh, kita perlu memberikan contoh dengan terbuka dan jujur tentang masalah kesehatan mental yang mungkin kita alami atau kita lihat di sekitar kita. Kita dapat memulai dengan memperkenalkan konsep kesehatan mental pada anak secara umum, dan menunjukkan bahwa perasaan seperti sedih, marah, atau cemas adalah hal yang normal dan dapat diatasi.
6. Mempersiapkan Bantuan Profesional
Apabila semua cara di atas sudah dilakukan, tetapi masih belum mampu juga untuk mengatasi masalah depresi pada anak remaja, tidak ada salahnya untuk mencari bantuan tenaga profesional. Sebelum terlambat, orang tua bisa mendatangi pusat kesehatan mental untuk bertemu dengan psikolog atau psikiater.
7. Terapi obat-obatan
Terapi obat-obatan dapat menjadi pilihan pengobatan yang efektif untuk mengatasi depresi pada anak remaja. Namun, terapi obat-obatan harus dipertimbangkan dengan hati-hati dan harus diawasi oleh profesional kesehatan mental yang berpengalaman.
Sebelum memulai terapi obat-obatan, dokter atau profesional kesehatan mental perlu mengevaluasi kondisi anak secara menyeluruh dan mempertimbangkan risiko dan manfaat dari pengobatan obat.
8. Prosedur Medis
Prosedur medis jarang digunakan sebagai pengobatan utama untuk depresi pada anak remaja, namun dalam beberapa kasus, prosedur medis dapat menjadi pilihan pengobatan yang efektif. Beberapa jenis prosedur medis yang dapat digunakan untuk mengatasi depresi pada anak remaja antara lain:
Terapi Elektrokonvulsif (ECT)
Terapi Elektrokonvulsif (ECT) melibatkan pemberian arus listrik ke otak dengan tujuan memicu kejang. Terapi ini biasanya digunakan pada kasus depresi yang parah dan tidak merespon terapi obat atau terapi bicara. Meskipun terapi ini terbukti efektif, ECT juga dapat memiliki efek samping seperti kehilangan memori atau gangguan kognitif.
Terapi Stimulasi Magnetik Transkraniyal (TMS)
Terapi Stimulasi Magnetik Transkraniyal (TMS) melibatkan penggunaan medan magnet yang lemah untuk merangsang otak dan meningkatkan kadar neurotransmitter seperti serotonin dan noradrenalin. Terapi ini biasanya digunakan pada kasus depresi yang tidak merespon terapi obat atau terapi bicara dan tidak menghasilkan efek samping serius.
Terapi Fototerapi
Terapi Fototerapi melibatkan penggunaan lampu khusus yang mengeluarkan cahaya terang untuk meningkatkan kadar neurotransmitter seperti serotonin dan mengurangi gejala depresi. Terapi ini biasanya digunakan pada kasus depresi musiman atau Seasonal Affective Disorder (SAD).
Sebelum memilih prosedur medis sebagai pengobatan, dokter atau profesional kesehatan mental harus mengevaluasi kondisi anak secara menyeluruh dan mempertimbangkan risiko dan manfaat dari pengobatan. Terapi obat-obatan atau terapi bicara masih menjadi pilihan pengobatan utama untuk depresi pada anak remaja.
Dengan memahami cara mengatasi depresi pada anak remaja, kita dapat membantu anak remaja dalam menghadapi kondisi kesehatan mental mereka dan meningkatkan kesejahteraan mental dan emosional mereka. Penting untuk mengingat bahwa setiap anak memiliki kebutuhan yang berbeda-beda, sehingga perlu adanya pendekatan yang tepat dan personal dalam membantu anak mengatasi depresi mereka.