PARBOABOA, Jakarta - Dalam hektiknya kesibukan sehari-hari, seringkali kita melupakan pentingnya rutinitas menyikat gigi.
Padahal, teknik yang benar saat menyikat gigi adalah salah satu langkah terpenting dalam merawat kesehatan gigi dan mulut kita.
Menurut Kementerian Kesehatan, menyikat gigi secara teratur, minimal dua kali sehari, merupakan langkah awal yang sangat efektif untuk mencegah kerusakan gigi dan masalah mulut lainnya.
Selain rutinitas menyikat gigi yang teratur, pemilihan peralatan yang tepat juga sangat penting.
Pastikan untuk menggunakan sikat gigi dengan bulu yang lembut, dan luangkan waktu minimal 2 menit untuk menyikat seluruh permukaan gigi.
National Health Service (NHS) juga memberikan pedoman serupa, yang menyarankan penggunaan sikat gigi manual atau elektrik dengan susunan bulu ujung bulat panjang dan pendek yang kompak dan bersudut.
Selain itu, penting untuk memilih pasta gigi yang mengandung fluoride, karena fluoride membantu memperkuat gigi. Fluoride adalah bahan yang efektif dalam melawan kerusakan gigi dan plak.
Namun, selain praktik yang benar, NHS juga mengingatkan pada beberapa kesalahan umum yang seringkali terjadi saat menyikat gigi.
Misalnya, banyak orang cenderung berkumur dengan air yang banyak setelah menyikat gigi.
Padahal, ini dapat menghilangkan sisa fluoride dari pasta gigi, mengurangi efektivitasnya dalam melindungi gigi.
Selain itu, sarapan segera setelah menyikat gigi juga tidak dianjurkan. Hal ini karena enamel gigi melemah setelah menyikat gigi.
Jadi, bila ingin sarapan setelah menyikat gigi pagi, sebaiknya diberi jeda sekitar 30 menit. Ini akan membantu melindungi gigi dari kerusakan lebih lanjut.
Berkumur dengan obat kumur segera setelah menyikat gigi juga bukan kebiasaan yang baik. Ini mampu menghilangkan fluoride yang menempel pada gigi dan mengurangi manfaat perlindungan gigi.
Sebaiknya, gunakan obat kumur di waktu yang berbeda, misalnya setelah makan siang.