PARBOABOA Jakarta – China memutuskan untuk tidak mewajibkan para pengunjung yang datang ke Negeri Panda tersebut untuk melakukan karantina lagi mulai Minggu (08/01/2023). Hal ini pun dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan perekonomian di negara tersebut.
Seperti diketahui sebelumnya, sejak bulan Maret 2020 pemerintah China menerapkan aturan karantina selama tujuh hari bagi para pengunjung yang datang ke negara tersebut. Namun, pada bulan Desember 2022 pemerintah China telah melonggarkan aturan karantina tersebut.
Dilansir dari sumber AP, Komisi Kesehatan China mengatakan pengunjung yang hendak datang ke negara tersebut masih diwajibkan untuk melakukan swab test dan wajib memakai masker di dalam pesawat.
"Orang-orang yang datang ke China masih memerlukan tes virus negatif selama 48 jam sebelum keberangkatan dan penumpang akan diminta untuk memakai masker di dalam pesawat," kata sebuah posting online dari komisi kesehatan yang dikutip dari sumber AFP, Senin (09/01/2023).
Selain itu, kebijakan baru ini juga dilakukan guna meningkatkan kembali perekonomian China yang sebelumnya terhambat selama 2,5 tahun akibat corona.
Sementara itu, tak sedikit dari warga China yang beramai-ramai membeli tiket pesawat guna bepergian ke luar negeri setelah diberlakukannya aturan baru ini.
Dan diketahui, dalam beberapa minggu kedepan setidaknya ada lebih dari 400 ribu orang akan melakukan perjalanan ke Eropa.
Menurut seorang wanita yang akan melakukan perjalanan ke Eropa, kebijakan terbaru dari Presiden Xi-Jinping ini merupakan keputusan yang sangat bagus.
"Saya pikir sangat bagus kebijakan telah berubah sekarang, itu sangat manusiawi," ujarnya yang dikutip dari sumber AFP, Senin (09/01/2023).
Dia berharap setelah adanya aturan baru ini, COVID-19 yang melanda negaranya tersebut akan segera berakhir.
"Ini langkah yang perlu menurut saya. Covid sudah normal sekarang dan setelah rintangan ini semuanya akan lancar," imbuhnya.