PARBOABOA, Medan – Harga beberapa kebutuhan pangan masyarakat saat ini masih cukup tinggi. Mulai dari cabai merah, rawit, bawang merah, bawang putih hingga daging ayam masih ditransaksikan dengan harga yang terbilang mahal.
Misalnya cabai merah, pada perdagangan awal minggu ini masih ditransaksikan dalam rentang harga 40 hingga 48 ribu rupiah per kilogram di Kota Medan, Deli Serdang dan sekitarnya.
Sama halnya dengan bawang merah yang juga masih dijual dalam rentang harga 45 hingga 50 ribu rupiah per kilogram. Harga ini masih terbilang mahal walaupun bawang merah sudah mengalami penurunan harga sebesar tiga ribu rupiah per kilo gramnya.
Sama halnya dengan bawang putih yang mengalami penurunan harga sebesar dua ribu rupiah per kilo gramnya. Namun, bawang putih masih dijual di angka yang cukup tinggi yaitu 35 hingga 40 ribu rupiah per kilogram.
Beberapa jenis sayuran juga mengalami kenaikan harga. Misalnya kol dan tomat yang ditransaksikan di kisaran harga 10 dan 16 ribu rupiah per kilo gramnya.
Dari beberapa kebutuhan bangan pangan masyarakat, hanya harga cabai rawit yang terpantau dijual dengan angka ideal yaitu 28 hingga 33 ribu rupiah per kilo gramnya.
Selain itu, harga beras eceran juga terpantau masih bergerak turun dalam rentang harga 500 hingga seribu rupiah per kilo gramnya.
Penurunan harga beras eceran ini diperkirakan seiring dengan penurunan harga gabah dan musim panen di Indonesia.
Pengamat Ekonomi Sumatera Utara, Gunawan Benjamin mengatakan potensi harga cabai merah turun di bawah 40 ribu tetap terbuka seiring dengan meningkatnya stok atau supply di bulan Mei ini.
Gunawan Benjamin memperkirakan cuaca yang kurang bersahabat saat ini membuat beberapa komoditas yang merupakan kebutuhan tanaman pangan hortikultura sulit untuk turun harga.
Walaupun harga potensialnya berada jauh di bawah harga pasar saat ini. Sebagaimana yang terlihat pada sejumlah petani cabai yang produksinya turun 15 hingga 25 persen di musim panen April dan Mei.
“Semakin banyak petani yang mengalami penurunan produksi dengan angka lebih dari 15 persen di bulan Mei ini,” ujarnya kepada PARBOABOA, Senin (06/05/2024).
Menurutnya, situasi ini sangat menyulitkan konsumen karena harga yang seharusnya bisa bersahabat seandainya cuaca mendukung. Hal yang sama juga terjadi pada sejumlah komoditas pangan hortikultura lainnya.
Selain itu, cuaca juga bisa mendorong kenaikan harga pada kebutuhan daging dan telur ayam. Hanya saja kekhawatiran terjadi penurunan pada bulan ini masih akan diimbangi dengan potensi penurunan konsumsi setelah lebaran.
Akan tetapi, potensi penurunannya juga tidak terlalu signifikan. “Mungkin hanya sekitar tiga sampai lima persen disaat cuaca seperti sekarang,” tambahnya.
Situasi seperti saat ini menurutnya sangat menyulitkan konsumen. Karena harga seharusnya bisa lebih bersahabat apabila cuaca mendukung.
Sementara itu, Leli seorang warga Simpang Pemda Medan yang ditemui saat sedang berbelanja mengeluhkan masih cukup mahalnya harga sejumlah kebutuhan pangan walaupun Idulfitri telah lama berlalu.
“Kukira setelah lebaran turunlah harga-harga ini. Eh rupanya masih aja mahal. Entahlah,” ucapnya.
Terlihat ibu satu orang anak ini membeli telur ayam sebanyak 10 butir. Menurutnya, menghemat pengeluaran untuk makan sangat diperlukan. Pasalnya, saat ini harga sejumlah kebutuhan pokok masih dijual dengan harga mencekik.
Editor: Fika