Sumut Diperkirakan Bakal Cetak Deflasi Terbesar di Tahun 2024

Pengamat Ekonomi Sumatera Utara, Gunawan Benjamin ketika sedang melakukan pemantauan ke salah satu pasar tradisional di Kota Medan. (Foto: PARBOABOA/Fika)

PARBOABOA, Medan – Tren penurunan harga sejumlah kebutuhan pokok masyarakat terus terjadi menjelang akhir bulan Juni.

Berdasarkan pemantauan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), harga cabai merah di Kota Medan berada dalam rentang angka Rp31 ribu hingga Rp40 ribu per kilogram nya.

Dengan banyak varian harga dan kualitas yang menjadi pembuat perbedaan harga.

Selain cabai merah, harga tomat juga terpantau mengalami penurunan. Harga tomat memang masih dijual dalam rentang angka Rp6.000 hingga Rp10 ribu per kilogram nya untuk kualitas medium ke super.

Akan tetapi, harga tomat juga ada yang dijual di kisaran angka Rp3.500 per kilogram. Bahkan ada juga yang menjual di angka Rp10 ribu per kilogram.

Selanjutnya harga bawang merah juga terpantau lebih murah di bulan ini dibandingkan bulan sebelumnya.

Harga bawang merah saat ini dijual dalam rentang Rp37.500 hingga Rp40 ribu per kilogram jika mengacu pada PIHPS Kota Medan.

Variasi harga bawang merah juga terpantau cukup banyak di pasar tradisional. Bahkan, ada yang dijual di kisaran Rp33 ribu per kilogram.

Dibandingkan dengan bulan kemarin, harga bawang merah sudah jauh lebih rendah. Di mana pada bulan kemarin sempat berada di atas Rp50 ribu per kilogram nya.

Selain itu, harga daging ayam juga terpantau bergerak lebih rendah di bulan ini. Harga daging ayam bergerak dalam rentang angka Rp23 ribu hingga Rp30 ribu per kilogram.

Jauh lebih murah dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai angka Rp37 ribu hingga Rp40 ribu per kilogram nya.

Pengamat Ekonomi Sumatera Utara, Gunawan Benjamin mengatakan masih ada sejumlah komoditas pangan lainnya yang terus bergerak turun. Di antaranya adalah bawang putih, ikan tongkol dan ikan dencis.

Selebihnya harga sejumlah kebutuhan lain seperti beras, minyak goreng, gula pasir, telur ayam, dan daging sapi terpantau bergerak relatif stabil di bulan Juni.

“Dengan penurunan sejumlah harga kebutuhan pangan strategis tersebut, saya menghitung bahwa Sumatera Utara berpeluang deflasi sebesar 0.27 persen hingga 0.4 persen,” ucap Gunawan Benjamin kepada PARBOABOA, Kamis (27/06/2024).

Menurutnya, deflasi di bulan Juni ini berpeluang menjadi yang terbesar di tahhun 2024 bagi Sumatera Utara.

Sementara itu, penjual sayur mayur di pasar tradisional Brayan, Medan, Ruth mengatakan penurunan beberapa komoditas pangan ini mengakibatkan peningkatan daya beli masyarakat.

Beberapa bulan belakangan, pelanggannya terpaksa mengurangi jumlah belanjaan karena harga yang cukup tinggi.

Misalnya pada komoditas cabai yang terus menerus mengalami kenaikan harga. Bahkan pernah mencapai angka di atas Rp80 ribu per kilogram.

“Sekarang sudah mulai ada penambahan penjualan. Karena harga-harga sudah mulai menurun. Jadi masyarakat juga semakin banyak belanjanya,” ujar Ruth.

Selama harga komoditas pangan ini mengalami kenaikan, Ruth menceritakan, banyak pelanggannya yang mengeluh.

Pasalnya, mahalnya harga komoditas pangan membuat pelanggan harus menekan pengeluaran. Ada juga pelanggan yang membuka rumah makan mengaku tidak bisa semerta-merta menaikkan harga makanan.

“Kata mereka, kalau harga makanan dinaikkan bisa lari semua yang beli jualannya. Sekarang sudah mulai enak lah mereka belanja karena harganya sudah mulai menurun,” tandasnya.

Editor: Fika
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS