PARBOABOA, Jakarta - Salah satu penyakit yang sering dialami anak adalah diare. Ada dampak rotavirus diare pada anak. Diketahui, masalah kesehatan ini dapat terjadi karena berbagai faktor, mulai dari salah makan hingga terinfeksi rotavirus. Adapun, rotavirus dapat menyebabkan diare dan gangguan pencernaan pada anak. Sehingga kita perlu hati-hati karena virus ini dapat menular dengan cepat.
Berikut ini penjelasan dampak dari rotavirus serta kenali gejala, penyebab dan bahaya rotavirus diare pada anak yang perlu kita ketahui di bawah ini.
Bahaya Rotavirus
Biasanya, rotavirus mulai menunjukkan gejala dua atau tiga hari setelah seseorang terinfeksi. Gejala paling umum adalah muntah dan diare cair yang dapat berlangsung tiga sampai delapan hari.
Gejala tambahan lainnya termasuk kehilangan nafsu makan dan dehidrasi (kehilangan cairan tubuh), yang dapat sangat berbahaya bagi bayi dan anak kecil.
Berikut ini beberapa gejala dehidrasi antara lain:
1. Buang air kecil berkurang
2. Mulut dan tenggorokan kering
3. Menangis dengan sedikit atau tanpa air mata dan
4. Kantuk rewel yang tidak biasa
Bukan hanya itu, rotavirus juga termasuk virus yang sangat menular. Seperti saat kamu atau anak kamu terinfeksi virus ini dan tidak mencuci tangan setelah menggunakan toilet, virus dapat menyebar ke benda apapun yang disentuh.
Jika orang lain menyetuh tangan yang belum dicuci atau benda yang terkontaminasi dan kemudian menyentuh mulutnya, infeksi bisa terjadi. Virus bisa menular pada permukaan yang dapat didesinfeksi selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan.
Penyebab Infekasi Rotavirus
Rotavirus merupakan salah satu virus penyebab diare yang penularannya melalui (Fecal-oral. Fecal-oral adalah cara penularan virus melalui tangan yang terkontaminasi tinja (feses), kemudian tidak sengaja masuk ke mulut.
Selain itu, rotavirus yang keluar melalui feses dapat mengontaminasi air, makanan, minuman, dan benda di sekitar, seperti mainan dan alat dapur. Hal ini dapat terjadi ketika kebersihan diri penderita tidak terjaga dengan baik.
misalnya tidak mencuci tangan setelah buang air besar, kemudian menyentuh benda di sekitarnya.
Infeksi rotavirus sering terjadi pada anak-anak yang berusia sekitar 3 bulan sampai 3 tahun. Selain itu, orang dewasa yang mengurus atau tinggal bersama anak-anak yang sedang menderita infeksi rotavirus juga rentan terkena penyakit ini.
Faktor risiko
Infeksi rotavirus umumnya terjadi pada anak usia 3 sampai 35 bulan. Terutama mereka yang menghabiskan waktu di tempat penitipan anak. Orang dewasa yang lebih tua orang dewasa yang merawat anak kecil juga mempunyai peningkatan risiko infeksi.
Komplikasi
Selanjutnya bahaya rotavirus diare pada anak. Diare yang parah bisa menyebabkan dehidrasi, terutama pada anak kecil. Jika tidak diobati, dehidrasi dapat menjadi kondisi yang mengancam jiwa terlepas dari penyebabnya.
Pencegahan Rotavirus
Untuk mengurangi penyebaran rotavirus, cuci tangan secara menyeluruh dan sering. Terutama setelah anda menggunakan toilet, mengganti pokok anak atau membantu anak kamu menggunakan toilet.
Organisasi Kesehatan Dunia juga menganjurkan agar semua negara memberikan vaksin rotavirus pada bayi. Ada dua vaksin yang tersedia antara lain:
1. RotaTeq
Vaksin ini diberikan melalui mulut dalam tiga dosis, seringkali pada 2, 4 dan 6 bulan. Vaksin ini tidak disetujui untuk digunakan pada anak yang lebih besar atau orang dewasa.
2. Rotarix
Vaksin ini berupa cairan yang diberikan dalam dua dosis kepada bayi pada usia 2 bulan dan 4 bulan. Vaksin tersebut dianggap aman dan efektif, dan penelitian menunjukkan bahwa vaksin tersebut mencegah ribuan anak mengembangkan rotavirus setiap tahun.
Perlu diingat, bahaya rotavirus diare pada anak. Oleh karena itu, jika anak mengalami sakit perut, muntah, diare, darah di tinja, segera hubungi dan periksa ke dokter. Itulah penjelasan dampak rotavirus, gejala, penyebab dan pencegahnya yang perlu kita ketahui, semoga bermanfaat!