Bikin Merinding! Inilah Deretan Penjara Bawah Tanah Terseram yang Ada di Indonesia

Ruang bawah tanah Lawang Sewu (d.m.wikipedia.org)

PARBOABOA, Pematangsiantar – Jika mendengar kata penjara, mungkin sudah tidak asing lagi bagi kita. Namun bagaimana dengan penjara bawah tanah?

Penjara bawah tanah merupakan ruangan atau sel yang berguna sebagai tempat menahan atau melakukan pembinaan kepada narapidana. Umumnya penjara bawah tanah dikaitkan dengan kastil, benteng atau bangunan yang penuh misteri.

Di dunia, banyak penjara yang terkenal menyeramkan dan kejam terhadap para tahanan. Ada juga di antaranya yang mendapatkan perlakuan kasar, seperti penyiksaan fisik, dibiarkan kelaparan, dan lain sebagainya.

Di Indonesia sendiri juga ada beberapa penjara bawah tanah yang terkenal paling mengerikan dan menyeramkan. Apa saja? Berikut daftarnya!

1. Gedung Lawang Sewu (Jawa Tengah)

Pesona angker gedung ini memang sudah terkenal sampai pelosok negeri. Lawang sewu yang dikenal sebagai gedung administrasi pada jaman kolonial Belanda ini berdiri diatas penjara bawah tanah yang saat ini terabaikan dan dihuni oleh makhluk tak kasat mata.

Lawang Sewu juga terdapat satu ruangan yang terdiri dari beberapa kotak dengan luas kira-kira 1 meter setiap kotaknya. Konon setiap kotanya dulu ditempati 3-4 tahanan bahkan bisa sampai 6 tahanan. Kotak-kotak setinggi lutut orang dewasa ini ditutup dan para tahana harus mendekam ditempat yang super kecil, gelap dan sangat sempit itu sembari jongkok atau duduk.

Oleh karena itu, penjara yang satu ini juga sering disebut sebagai penjara jongkok atau penjara berdiri. Selain itu, para pengunjung sering menjadikan lokasi ini sebagai tempat untuk uji nyali. Berdasarkan informasi, ruang bawah tanah ini sudah lama ditutup sejak 2014.

2. Benteng Pendem Ngawi (Jawa Timur)

Benteng ini terletak di kecamatan Ngawi Jawa Timur. Awalnya benteng ini didirikan sebagai pusat pertahanan Hindia Belanda di wilayah Madiun dan sekitarnya pada masa perang Diponegoro pada tahun 1825-1830. Benteng ini dinamakan Benteng Pendem karena letaknya yang dibuat lebih rendah daripada tanah di sekitarnya. Sehingga bangunan ini terlihat seperti terpendam di tengah-tengah tanah.

Seperti markas TNI lainnya di benteng ini terdapat barak tentara, Gudang amunisi dan tentunya penjara-penjara. Ruangan penjara ini sangat sempit dan tidak memiliki sirkulasi udara sedikitpun. Selain digunakan untuk menahan para pekerja rodi yang berusaha melarikan diri, penjara ini juga digunakan sebagai tempat persinggahan sebelum tahanan-tahanan di eksekusi. Selain itu, dibeberapa sisi benteng pendem ngawi juga digunakan sebagai pemakaman para tahanan.

3. Benteng Fort Rotterdam (Sulawesi Selatan)

Benteng ini biasa disebut Benteng Ujung Pandang ini terletak di Makassar, Sulawesi Selatan. Bangunan peninggalan kerajaan Gowa Tallo ini ternyata juga merupakan saksi bisu tempat pengasingan Pangeran Diponegoro sampai akhir hayatnya. Sejak pindah tangan ke Belanda pada tahun 1667 beberapa bangunan ini digunakan sebagi penjara tahanan perang. Selain itu, bangunan ini menjadi menyeramkan lantaran banyaknya peperangan dan pembantaian yang terjadi dan menyebabkan banyaknya korban jiwa.

4. Museum Fatahillah (Jakarta Barat)

Museum ini terletak di Taman Fatahillah, Jakarta Barat. Museum ini Bernama resmi sebagai museum sejarah Jakarta. Dulunya, bangunan ini merupakan Gedung Balai Kota Batavia yang sudah berdiri dari tahun 1707-1712 atas perintah Gubernur Jendra Joan Van Hoorn.

Menurut cerita yang tersebar, tempat ini dulunya juga dijadikan sebagai lokasi hukum gantung bagi ribuan warga suku Tionghoa serta pemberontak belanda. Di Museum Fatahillah juga terdapat batu-batu besar bulat berantai yang digunakan sebagai borgol untuk para tahanan.

5. Benteng Belgica (Maluku)

Tempat yang didibangun oleh bangsa Portugis pada abad ke 16 ini terletak di pulau Neira, Maluku. Dulunya, benteng ini didirkan sebagai tempat para pedagang yang menjual rempah-rempah. Namun setelah itu, benteng ini digunakan oleh masyarakat yang menentang monopoli perdagangan Flah oleh para VOC.

Pada masanya benteng ini diberi julukan yang menarik yakni Mahkota berpucuk 5 diatas kepala keluarga Nassau dan pelindung banda. Benteng ini mampu menampung hingga 400 tentara lengkap dengan senjata meriamnya dan berfungsi sebagai basis militernya VOC yang sangat disegani didaratan banda dan sekitarnya.

6. Penjara Sukamiskin (Bandung)

Penjara yang juga termasuk salah satu peninggalan pemerintahan Belanda ini pernah digunakan untuk memenjarakan Sukarno. Penjara ini dibangun pada tahun 1918 dan baru dapat dipergunakan pada tahun 1924. Pada bangunan ini terdapat paling tidak 552 sel.

Sampai saat ini, penjara Sukamiskin masih sangat kental dengan suasananya yang seram dan menngerikan. Bahkan ruang bawah tanah yang dipakai untuk penjahat berbahaya, masih tetap dijaga oleh petugas. Akan tetapi, sejak tahun 1945 penjara bawah tanah ini tertutup untuk umum dan tidak dapat dipergunakan lagi.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS