Pemerintah Bakal Naikkan Harga Tiket Masuk Candi Borobudur, DPR Buka Suara

Candi Borobudur (Dok: beritadiy.pikiran-rakyat.com)

PARBOABOA, Jakarta – Baru-baru ini, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko marves) Luhut Binsar Pandjaitan menyebutkan bakal menaikkan harga tiket masuk Taman Wisata Candi (TWC) Borobudur bagi wisatawan lokal. Hal itu lantas menuai kritik dari pihak DPR RI.

Menurut Anggota Komisi VII DPR RI Fraksi Partai demokrat Putu Supadma Rudana, rencana pemerintah menaikkan harga tiket wisata Candi Borobudur belum tepat.

"Kenaikan tiket Borobudur saat ini belum tepat, karena daya beli masyarakat masih rendah di fase endemi ini," kata Putu dalam keterangannya, Minggu (5/6).

Kenaikan harga tersebut, dikatakan Putu, bakal berdampak pada menurunnya jumlah wisatawan dan juga berdampak pada ekonomi masyarakat di sekitar wisata tersebut.

"Jangan sampai kenaikan tiket ini justru memberi dampak kerugian kepada masyarakat sekitar yang bergantung kehidupannya kepada kunjungan wisatawan khususnya para pelaku UMKM," tuturnya.

Putu yang juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Musem Indonesia ini pun  menyampaikan, pemerintah harus mempertimbangkan kembali perihal keputusan tersebut.

Di sisi lain, Anggota Komisi X DPR RI Nuroji, juga menilai bahwa aturan yang diungkapkan Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, tidak rasional. Sebab, kenaikan harga tiket masuk tempat wisata itu bertolak belakan dengan promosi destinasi wisata.

"Memang Borobudur perlu dijaga kelestariannya, tapi bukan dengan menaikkan tarif yang selangit. Itu bertolak belakang dengan promosi destinasi wisata ini. Kepentingan konservasi dan wisata memang perlu seimbang. Tapi bukan menaikan harga setinggi itu," kritik Nuroji, Minggu (5/6), dilansir dari laman resmi dpr.go.id.

Nuroji lalu menuturkan, jika kenaikan harga tiket didasari untuk membatasi jumlah pengunjung, maka sebaiknya pihak pengelola melakukan sistem bergiliran.

"Pembatasan jumlah wisatawan yang naik ke Candi Borobudur itu bisa dilakukan dengan membatasi jumlah pengunjung atau dengan cara bergiliran atau antri." Ucap Nuroji

"(Atau) hal lain yang bisa dijadikan alternatif solusi pelestarian Candi Borobudur adalah dengan menutup area candi pada waktu-waktu tertentu untuk perawatan atau pengurangan beban berat candi," Nuroji menambahkan.

Sebelumnya, pemerintah memutuskan bakal menaikkan harga tiket masuk Candi Borobudur. Selain itu,  pemerintah juga sudah sepakat untuk membatasi kuota turis ke Candi Borobudur hanya 1.200 orang per hari. Kemudian, semua turis wajib menggunakan jasa pemandu wisata atau tour guide dari warga lokal sekitar kawasan Borobudur.

Menteri Koordinator Maritim dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan mengungkapkan kenaikan harga tiket ini dilakukan demi melestarikan kekayaan sejarah dan budaya Indonesia.

"Langkah ini kami lakukan semata-mata demi menjaga kelestarian kekayaan sejarah dan budaya nusantara," kata Luhut dalam akun Instagramnya.

Harga Tiket

Usai direncanakan bakal naik, harga tiket masuk Candi Borobudur akan menjadi Rp750 ribu bagi wisatawan lokal, dan untuk wisatawan asing dikenakan tarif tarif USD100 atau jika dirupiahkan setara dengan Rp 1.443.000 (kurs USD1=Rp14.400). Sedangkan untuk pelajar dikenakan biaya Rp5 ribu.

Jika dibanding harga tiket sebelumnya, wisatawan lokal yang berusia di atas 10 tahun hanya dikenakan biaya sebesar Rp 50.000. Untuk anak usia 3-10 dikenakan tarif masuk Rp 25.000, sedangkan untuk anak di bawah 3 tahun tidak dikenakan biaya.

Sementara itu, rombongan pelajar dan mahasiswa dikenakan biaya Rp 25.000 per orang. Dan bagi wisatawan asing dewasa, diharuskan membayar sebesar Rp 350.000 dan Rp 210.000 untuk turis asing anak-anak.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS