PARBOABOA, Jakarta – Bentrokan di Masjid Al Aqsa kembali terjadi. Polisi Israel dilaporkan melakukan serangan terhadap kompleks Masjid Al Aqsa sebanyak dua kali pada Rabu (5/4/2023) lalu.
Menurut saksi mata, pasukan Israel memaksa masuk ke masjid ketika hampir 20.000 jemaah masih melakukan sholat Tarawih pada Rabu subuh. Bahkan, mereka mendobrak pintu dan jendela demi memasuki masjid.
Begitu masuk, polisi mengerahkan granat kejut dan peluru karet. Dilihat dari video yang beredar, pasukan Israel juga memukul orang-orang yang berteriak dengan pentungan.
Sementara dari video yang dibagikan polisi Israel, para pasukan mempertahankan diri saat petasan diluncurkan ke arah mereka menggunakan perisai anti huru hara.
Kepolisian Israel menyatakan bahwa dalam serangan ini, mereka telah menahan lebih dari 350 orang yang dianggap sebagai penghasut yang merusak dan menodai masjid tersebut.
"Para penghasut memasang posisi ini beberapa jam setelah tarawih untuk memicu kekacauan dan menodai masjid," demikian pernyataan kepolisian Israel, dikutip dari AFP, Kamis (6/4/2023).
"Setelah berbagai upaya untuk mengeluarkan mereka dengan dialog tak berhasil, polisi memaksa masuk untuk mengeluarkan mereka agar salat subuh dapat dilaksanakan dan mencegah gangguan kekerasan," lanjutnya.
Akibat bentrokan ini, Palang Merah Palestina menyatakan bahwa tujuh warga mereka terluka akibat tembakan peluru karet dan pukulan aparat dalam kejadian tersebut.
Mereka juga mengklaim bahwa kepolisian Israel sempat mencegah petugas medis untuk masuk ke area masjid dan memberikan pertolongan kepada korban.
Setelah insiden ini terjadi, Hamas, kelompok penguasa di Jalur Gaza, melancarkan serangan roket ke Israel sebagai balasan. Israel pun membalas dengan melakukan serangan udara. Namun, belum ada laporan mengenai korban dalam serangan roket tersebut.
Tak puas, kepolisian Israel kembali menyerang wilayah yang pada Rabu malam. Mereka memasuki Masjid Al Aqsa menggunakan granat kejut dan menembakkan peluru karet untuk mengevakuasi jemaah yang beribadah.
Seorang saksi mata yang juga camera person, Rami Khatib, mengatakan polisi Israel bahkan menempatkan petugas di setiap pintu usai memindahkan jemaah keluar masjid.
Konflik antara Israel dan Palestina telah berlangsung selama bertahun-tahun, dan memanas dalam setahun terakhir. Hal ini dikhawatirkan meningkat saat Ramadan bertepatan dengan perayaan agama Yahudi dan hari raya Paskah bagi umat Kristen.