Embargo Adalah: Pengertian, Jenis, Tujuan, Dampak, Contoh, Mekanismenya dalam Perdagangan Internasional

Embargo (Foto: harmony.co.id)

PARBOABOA – Perdagangan internasional atau international trade merupakan salah satu aspek krusial dalam proses globalisasi. Salah satu tujuannya adalah untuk mempererat hubungan antar negara.

Namun, terkadang hubungan internasional dipenuhi dengan konflik, salah satunya adalah embargo ekonomi.

Mengutip dari buku berjudul Hector and the Search for Happiness karya Francois Lelord, embargo adalah tindakan terpaksa ketika suatu negara memutuskan untuk tidak memberikan izin melakukan transaksi perdagangan ekspor maupun impor ke negara lain sebagai bentuk tekanan politik atau sanksi.

Tujuan penerapan embargo ekonomi adalah untuk mengamankan kebijakan suatu negara, dengan maksud menjaga agar negara tersebut tidak selalu bergantung pada komoditas impor.

Namun dalam prakteknya, hal ini tidak hanya ber dampak bagi negara yang terkena embargo ekonomi saja, tapi juga oleh negara mitra dagangnya. Selain itu, embargo dapat memicu gejolak pasar keuangan global.

Ketidakpastian yang muncul akibat embargo cenderung membuat investor menarik investasi mereka, yang dapat berdampak pada penurunan nilai mata uang. Hal ini bisa menjadi hambatan besar dalam menjaga stabilitas ekonomi global.

Agar lebih memahaminya, berikut Parboaboa telah merangkum tentang apa yang dimaksud dengan embargo, mulai dari pengertian, jenis, tujuan, dampak, contoh, mekanisme serta perbedaan kuota impor dengan embargo impor.

Pengertian Embargo

Embargo (Foto: ar.europeanwriterstour.com)

Melansir dari laman Britannica, arti embargo adalah larangan dalam transaksi perdagangan antar negara. Embargo juga dapat diterapkan untuk melarang ekspor senjata dan perlengkapan perang lainnya ke negara yang berperang.

Selain itu, embargo juga dapat diberlakukan untuk mencegah negara yang berpotensi mengancam kekuatan militer mereka.

Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), embargo artinya suatu tindakan penyitaan sementara terhadap kapal asing, terutama pada masa perang, dengan tujuan agar kapal tersebut tidak dapat meninggalkan pelabuhan.

Arti embargo juga merujuk kepada larangan lalu lintas barang antarnegara dan pembatasan siaran berita sebelum waktu yang telah ditentukan. Lebih umumnya, embargo artinya larangan aktivitas perdagangan yang diberlakukan oleh suatu negara.

Tindakan embargo umumnya dipicu oleh konflik antara negara yang terlibat. Dalam konteks ini, peran embargo adalah sebagai alat hukuman yang diberlakukan terhadap negara yang melanggar perjanjian atau tidak mematuhi kesepakatan yang telah dibuat.

Jenis-jenis Embargo

Secara umum, tindakan embargo terbagi menjadi dua jenis, di antaranya:

1. Embargo Ekonomi

Embargo ekonomi adalah pelarangan impor atau ekspor komoditas tertentu yang dapat mempengaruhi produksi karena kurangnya pasokan bahan baku, menyebabkan kenaikan harga. 

Hal ini sama halnya merugikan negara yang sangat bergantung pada impor, menyebabkan ketidakstabilan ekonomi dan ketegangan internasional.

Perundingan melibatkan WHO dan PBB dilakukan untuk mencari solusi yang masuk akal dan meminimalkan kerugian selama embargo berlangsung. Jika embargo dicabut memerlukan kesepakatan, yang sulit dan memakan waktu.

2. Embargo Informasi

Embargo informasi adalah larangan untuk merilis berita oleh media dalam jangka waktu tertentu. Hal ini tunduk pada undang-undang kebebasan pers dan berarti bahwa perusahaan media yang melanggar larangan ini dapat dikenakan denda atau sanksi serius.

Dengan kata lain, embargo adalah konsekuensi yang signifikan bagi pihak terkait. Akibatnya, embargo informasi dapat merugikan secara finansial bagi perusahaan media yang melanggar larangan ini.

Tujuan Embargo

Embargo (Foto: world atlas)

Tujuan utama dari embargo adalah mencapai berbagai tujuan politik, ekonomi, atau kebijakan. Beberapa tujuan umum dari embargo meliputi:

1. Tujuan Politik

Embargo dapat digunakan sebagai alat untuk mengekspresikan ketidaksetujuan atau protes terhadap tindakan atau kebijakan suatu negara.

Misalnya, negara dapat menerapkan embargo sebagai respons terhadap pelanggaran hak asasi manusia, kebijakan militer, atau tindakan agresif lainnya.

2. Keamanan Nasional

Embargo dapat digunakan untuk menjaga keamanan nasional dengan menghentikan aliran barang atau teknologi tertentu ke negara-negara yang dianggap memiliki potensi ancaman tertentu.

3. Tujuan Ekonomi

Embargo juga dapat digunakan dengan tujuan untuk melindungi industri dalam negeri dengan mengurangi persaingan dari produk impor.

Ini dapat memberikan dukungan kepada produsen dalam negeri dan mendorong penggunaan produk-produk lokal.

4. Kebijakan Luar Negeri

Negara dapat menerapkan embargo artinya digunakan sebagai alat diplomasi untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu dalam hubungan luar negeri.

Hal tersebut mencakup beberapa tindakan seperti memaksa negara lain untuk mematuhi perjanjian internasional atau mengakhiri tindakan agresif.

Dampak Positif Embargo

Beberapa dampak positif embargo adalah sebagai berikut:

  • Embargo menjadi salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi sumber ancaman keamanan suatu negara. Contohnya adalah embargo Amerika Serikat yang dilakukan terhadap Negara Kuba.
  • Negara dapat melindungi kebutuhan dalam negeri untuk produk-produk yang dijual. Sebagai contoh, India menerapkan embargo vaksin untuk memastikan pasokan vaksin yang memadai di dalam negeri.
  • Embargo juga dapat membuka peluang perdagangan dengan negara lain yang menawarkan produk serupa.

Dampak Negatif Embargo

Selain dampak positif, tindakan ini juga ternyata dapat menimbulkan dampak negatif. Beberapa dampak negatif embargo adalah sebagai berikut:

  • Mengurangi penjualan komoditas dan mengakibatkan berkurangnya devisa negara pengekspor.
  • Bagi negara pengimpor, embargo dapat mengakibatkan kurangnya kebutuhan dalam negeri akan komoditas tertentu.
  • Negara pengekspor mungkin kehilangan pelanggan tetap jika embargo berlangsung dalam jangka waktu yang lama.
  • Pemberlakuan embargo dapat mempengaruhi bisnis-bisnis di sektor yang terkait dengan komoditas yang diembargo.
  • Negara yang sangat mengandalkan pendapatan dari komoditas yang diembargo bisa mengalami kerugian besar dan harus mencari pasar alternatif.

Mekanisme Penerapan Embargo

Embargo (Foto: world atlas)

Dalam penerapannya, embargo melibatkan serangkaian langkah dan prosedur yang dirancang oleh badan internasional secara matang guna memastikan efektivitasnya. Beberapa mekanisme penerapan embargo adalah sebagai berikut:

1. Larangan Impor dan Ekspor

Salah satu aspek utama embargo ekonomi adalah melarang impor dan ekspor dengan negara yang dituju.

Hal ini dapat mengganggu perekonomian negara tersebut, menciptakan kelangkaan barang, dan meningkatkan inflasi di dalam negeri.

2. Pembatasan Keuangan dan Investasi

Negara yang memberlakukan embargo dapat mengenakan pembatasan terhadap kegiatan keuangan dan investasi dengan negara yang ditargetkan.

Hal tersebut mencakup beberapa aspek termasuk larangan transaksi perbankan internasional dan pembatasan investasi langsung.

3. Menghambat Akses Teknologi dan Energi

Pembatasan akses terhadap teknologi tinggi dan sumber daya energi, seperti minyak mentah, dapat digunakan untuk mempengaruhi sektor teknologi dan industri serta stabilitas ekonomi negara yang dikenai embargo.

4. Embargo Senjata

Hal ini melibatkan larangan ekspor atau impor senjata, amunisi, atau peralatan militer ke negara yang menjadi sasaran, bertujuan mencegah eskalasi konflik.

5. Embargo Finansial dan Layanan Keuangan

Negara yang memberlakukan embargo dapat membatasi akses negara sasaran ke sistem keuangan internasional, termasuk layanan perbankan dan transaksi keuangan lainnya.

6. Sanksi Individu

Embargo adalah suatu tindakan yang dapat menargetkan individu atau pejabat tertentu dalam pemerintahan negara yang dianggap bertanggung jawab atas tindakan yang melanggar hukum internasional atau norma global.

Sanksi individu yang dimaksud dapat mencakup beberapa hal, seperti pembekuan aset, larangan perjalanan, atau pembatasan lainnya.

Contoh Embargo

Embargo (Foto: 123rf)

Beberapa contoh embargo adalah sebagai berikut:

1. Embargo Vaksin (2021)

Pada tahun 2021, India menerapkan embargo terhadap vaksin AstraZeneca yang diproduksi di negara tersebut. Tindakan ini diambil sebagai respons terhadap lonjakan kasus Covid-19 yang signifikan di India.

Akibatnya, pasokan vaksin ke WHO dan GAVI (The Global Alliance for Vaccines and Immunizations) menjadi terhambat.

Meski berdampak pada stok vaksin di Indonesia, embargo mendorong peningkatan produksi vaksin dalam negeri. Hal ini menunjukkan bahwa embargo tidak selalu berdampak negatif.

2. Embargo Senjata Militer (1999-2005)

Amerika Serikat pernah memberlakukan embargo senjata militer terhadap Indonesia selama periode 1999-2005.

Dalam hal ini, tindakan embargo adalah sebagai respons terhadap pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh aparat bersenjata Indonesia selama konflik di Timor Leste.

3. Embargo Minyak Negara Jazirah Arab terhadap Amerika Serikat (1973)

Pada bulan November 1973, negara Jazirah Arab memberlakukan embargo minyak terhadap Amerika Serikat. Kebijakan ini diambil sebagai bentuk protes dari dukungan militer AS terhadap Israel selama melakukan penyerangan terhadap wilayah Mesir dan Suriah.

Meski hanya berlangsung dalam waktu yang singkat, embargo diperkirakan akan berdampak pada ekonomi AS selama beberapa tahun.

Perbedaan Kuota Impor dengan Embargo Impor

Kuota impor dan embargo impor merupakan dua konsep yang berbeda dalam perdagangan internasional. Keduanya memiliki dampak yang signifikan terhadap aliran barang dan jasa antar negara.

Berikut ini di jelaskan perbedaan kuota impor dengan embargo impor berdasarkan beberapa aspek, yakni:

1. Berdasarkan Defenisi

Kuota impor adalah pembatasan kuantitas tertentu dari suatu produk yang dapat diimpor ke suatu negara selama periode waktu tertentu. Ini berarti ada batasan pada jumlah barang yang diperbolehkan masuk ke negara tersebut, tetapi impor masih diizinkan dalam jumlah tertentu.

Sementara itu, embargo impor adalah larangan total terhadap impor produk tertentu dari suatu negara atau semua negara. Dalam embargo, tidak ada impor yang diizinkan dari produk yang tertentu atau dari negara yang dituju.

2. Berdasarkan Tujuan

Di lihat dari tujuannya, kuota impor kerap digunakan untuk mengendalikan pasokan barang tertentu dalam negeri, melindungi produsen dalam negeri, dan mematuhi perjanjian perdagangan internasional.

Sementara embargo impor umumnya diberlakukan untuk mencapai tujuan politik, ekonomi, atau kebijakan tertentu. Hal tersebut dilakukan untuk sepenuhnya menghentikan impor barang tertentu atau menghentikan perdagangan dengan negara tertentu.

3. Berdasarkan Dampak

Dalam kuota impor, kegiatan impor masih diizinkan dalam batasan tertentu. Ini berarti barang masih bisa masuk ke pasar, meskipun dalam jumlah terbatas. Hal ini bisa mengakibatkan kenaikan harga atau persaingan yang lebih terbatas untuk produk tersebut.

Sementara dalam embargo impor, pasokan barang dari negara tertentu dilarang sepenuhnya. Hal ini dapat memiliki dampak yang lebih drastis, seperti kelangkaan barang, peningkatan harga yang signifikan, dan kerugian ekonomi yang lebih besar.

4. Berdasarkan Fleksibilitas

Kuota impor memberikan lebih banyak fleksibilitas karena masih ada kemungkinan untuk impor dalam jumlah terbatas. Negara yang dikenai kuota impor dapat mengatur dan mengawasi kuota sesuai dengan kebutuhan mereka.

Sementara embargo impor bersifat keras dan tidak memberikan ruang bagi impor barang tertentu atau dari negara tertentu. Ini lebih sulit untuk diubah atau disesuaikan.

Dalam kesimpulannya, embargo adalah bentuk larangan perdagangan dan perniagaan yang ada dalam suatu negara yang berhubungan dengan kegiatan ekspor impor barang tertentu dengan negara lain. Selamat membaca dan semoga bermanfaat.

Editor: Juni
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS