PARBOABOA, Batu Bara – Banjir dengan ketinggian 50 cm merendam empat Kecamatan di Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara (Sumut) sejak Senin (7/11) pukul 14.50 WIB. Akibatnya, sebanyak 934 Kepala Keluarga (KK) dilaporkan terdampak dan beberapa di antaranya telah mengungsi.
Adapun empat kecamatan tersebut di antaranya, Kecamatan Lima Puluh Pesisir tepatnya Desa Gambus Laut, Kecamatan Medang Deras tepatnya Desa Sei Buah Keras, Kecamatan Sei Balai tepatnya Desa Perkebunan Sei Balai dan Kecamatan Nibung Mulia tepatnya di Desa Tanjung Mulia.
“Banjir dipicu hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi secara terus menerus di wilayah Kabupaten Batu Bara.” Ucap Abdul Muhari Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, dilansir dari Siaran Pers BNPB, Kamis (10/11).
Saat ini, ucap Abdul, air masih menggenangi rumah warga yang berada di Desa Gambus Air dan Desa Tanjung Mulia. Namun, banjir di Desa Sei Buah keras sudah berangsur surut.
“Petugas mencatat, masih terdapat pengungsi di posko pengungsi Desa Tanjung Mulia sebanyak 12 KK dan 8 KK masih berada di posko pengungsi Desa Gambus Laut,” ucapnya
Abdul mengungkapkan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG ) sebelumnya telah mengeluarkan peringatan dini kepada warga di wilayah Sumut khususnya wilayah lereng barat, pantai barat dan pegunungan Sumatera Utara untuk waspada hujan dengan intensitas sedang hingga lebat diiringi guntur dan angin kencang.
Selain BMKG, BNPB juga meminta masyarakat agar waspada terhadap potensi cuaca ekstrem pada periode sepekan ke depan (hujan secara sporadis, lebat, dan durasi singkat, disertai petir dan angin kencang, bahkan hujan es), yang berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, dan puting beliung, terutama untuk masyarakat yang berada dan tinggal di wilayah rawan bencana hidrometeorologi.
“Khusus bagi masyarakat, apabila terjadi hujan dalam durasi lebih dari satu jam, maka masyarakat yang tinggal di bantaran sungai maupun di lereng tebing agar mengungsi ke tempat yang lebih aman untuk sementara waktu,” ungkap Abdul.
“Pastikan memperoleh perkembangan informasi terkait peringatan dini cuaca dari BMKG dan informasi mengenai penanggulangan bencana dari BNPB, BPBD, TNI, Polri dan lintas instansi lainnya,” pungkasnya.