PARBOABOA, Pematangsiantar - Para pemimpin dari Prancis, Jerman, Italia, dan Rumania berjanji mendukung Ukraina dalam hal persenjataan dan mengajak negara itu menjadi anggota Uni Eropa (UE).
Dilansir Associated Press, Jumat (17/6/2022), keempat pemimpin Eropa itu melakukan pertemuan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy di Kyiv pada Kamis waktu setempat.
Presiden Prancis Emmanuel Macron menjanjikan tambahan enam senjata artileri guna mengimbangi serangan Rusia di Donbas, wilayah perindustrian di timur Ukraina.
"Prancis, Jerman, Italia, dan Romania (akan) melakukan segalanya agar Ukraina dapat menentukan nasibnya sendiri," kata Macron dalam konferensi pers gabungan.
"Saya bersama rekan-rekan yang lain telah datang ke Kyiv hari ini untuk menyampaikan pesan yang jelas: Ukraina merupakan bagian dari keluarga Eropa," tambah Kanselir Jerman Olaf Scholz.
Kedatangan para pemimpin Eropa itu membawa pesan yang sangat signifikan dan dilakukan di tengah kekhawatiran Ukraina jika dukungan Barat akan melemah.
Prancis, Jerman, dan Italia sebelumnya telah menuai kritik karena terus menekan Presiden Rusia Vladimir Putin, serta gagal memberikan Ukraina persenjataan yang mereka butuhkan.
Zelenskyy mengatakan, sangatlah penting baginya untuk mendengar para pemimpin Eropa "sepakat mengakhiri perang dan perdamaian bagi Ukraina harus sesuai dengan apa yang negara itu harapkan."
Presiden 44 tahun itu juga menambahkan bahwa negaranya akan terus berjuang demi mempertahankan setiap jengkal tanah yang mereka miliki.
Komentar Zelenskyy itu bukan tanpa sebab, Ukraina dan beberapa negara tetangganya selalu khawatir jika Barat memberikan tekanan konsesi wilayah demi terciptanya perdamaian.
Lebih lanjut, Jerman, Italia, Prancis, dan Rumania juga mendukung Ukraina menjadi kandidat langsung anggota UE dan berharap negara itu bisa segera bergabung.
"Kami berempat mendukung status kandidat langsung untuk aksesi," kata Macron. "Status ini akan disertai dengan peta jalan dan juga akan melibatkan mempertimbangkan situasi di Balkan dan daerah sekitarnya, terutama Moldova."
Gayung bersambut, Zelenskyy menyebut Ukraina siap bekerja untuk menjadi anggota penuh Uni Eropa.
"Kami siap bekerja untuk negara kami menjadi anggota penuh UE," kata Zelensky. Itu ia sampaikan jelang KTT para pemimpin UE pada 23-24 Juni, di mana aplikasi Kyiv untuk menjadi calon anggota kemungkinan akan diberi lampu hijau.
Ukraina sendiri memandang prospek bergabung dengan UE sebagai cara untuk mengurangi kerentanan geopolitiknya yang disebabkan oleh perang Rusia di perbatasannya.