Fakta Menarik Anjing Laut, Mamalia Air yang Terancam Punah

Gambar Anjing Laut (Pixabay)

PARBOABOA - Anjing laut adalah salah satu hewan laut yang menarik perhatian banyak orang di seluruh dunia. Hewan ini termasuk dalam ordo Karnivora dan hidup di lingkungan yang dingin seperti Kutub Utara dan Selatan.

Saat ini, terdapat 33 spesies anjing laut yang diketahui, yang terbagi menjadi tiga jenis utama, di antaranya walrus, otariidae, dan phocidae. Asal-usul mereka yang berasal dari evolusi anjing darat menjadi topik yang menarik bagi para ilmuwan.

Untuk lebih mengenal hewan laut yang satu ini, berikut Parboaboa telah merangkum seputar fakta menarik anjing laut yang jarang diketahui. Simak ulasannya sampai habis ya!

1. Dapat Bertahan Hidup Hingga 35 Tahun

(Foto: Wikipedia)

Anjing laut dapat hidup hingga usia 35 tahun. Namun, rata-rata umur anjing laut hanya mencapai 20 tahun saja. Anjing laut walrus adalah salah satu spesies yang dapat hidup hingga 35 tahun.

Namun, umur anjing laut yang tinggi ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti lingkungan hidup dan kesehatan hewan tersebut.

2. Bisa Tidur di Bawah Air

(Foto: EKOGEO)

Salah satu fakta menarik tentang anjing laut adalah kemampuannya untuk tidur di bawah air. Anjing laut dapat tidur selama beberapa menit hingga satu jam di bawah air sebelum naik ke permukaan untuk bernapas.

Hal ini disebabkan oleh kemampuan anjing laut untuk mengontrol denyut jantung dan pernapasan mereka saat berada di dalam air.

3. Spesies Anjing Laut Eksis dalam Berbagai Ukuran

(Foto: Wikipedia)

Spesies anjing laut eksis dalam berbagai ukuran, mulai dari yang kecil seukuran anjing, hingga yang besar seukuran truk pickup. Anjing laut terbesar adalah anjing laut gajah, yang dapat tumbuh hingga mencapai panjang 6 meter dan berat hingga 3 ton.

Sedangkan anjing laut terkecil adalah anjing laut Galapagos, yang hanya memiliki panjang sekitar 1,2 meter dan berat sekitar 45 kg.

4. Menahan Napas Hingga 2 Jam

(Foto: Instagram.com/@kluge_photo)

Salah satu kemampuan unik dari anjing laut adalah kemampuannya untuk menahan napas hingga 2 jam saat berada di dalam air. Kemampuan ini sangat berguna untuk membantu anjing laut dalam mencari makanan di dasar laut.

Saat berada di dalam air, denyut jantung dan pernapasan anjing laut akan melambat untuk menghemat oksigen dalam tubuh mereka.

5. Menggunakan Kumisnya untuk Melacak Mangsa di Laut Dalam

(Foto: Pixabay)

Anjing laut memiliki kumis yang panjang dan halus, yang disebut vibrissae. Kumis ini membantu anjing laut dalam mencari mangsa di laut dalam. Saat berenang, kumis anjing laut akan terbuka dan membentuk sensor yang sangat sensitif untuk mendeteksi gerakan dan getaran air.

6. Pola Makan Anjing Laut Bervariasi

(Foto: targetkita.com)

Pola makan anjing laut bervariasi tergantung pada spesiesnya. Anjing laut phocid, seperti anjing laut harimau dan anjing laut weddell, cenderung memakan ikan dan krustasea, sementara anjing laut otariidae, seperti anjing laut singa, anjing laut bison, dan anjing laut California, cenderung memakan ikan, cumi-cumi, dan bahkan burung.

Anjing laut walrus cenderung memakan kerang dan moluska, sambil kadang-kadang memangsa ikan dan cumi-cumi.

7. Evolusi Anjing Darat

(Foto: Pixabay)

Anjing laut sebenarnya berasal dari evolusi anjing darat. Sekitar 15 juta tahun yang lalu, nenek moyang anjing laut bermigrasi ke lingkungan laut dan mulai beradaptasi dengan lingkungan baru mereka.

Sejak itu, anjing laut telah berevolusi untuk menjadi hewan laut yang sangat terampil dan unik dalam bertahan hidup di lingkungan laut yang kadangkala sulit.

8. ASI Anjing Laut Mengandung 50 Persen Lemak

(Foto: iStock)

ASI anjing laut sangat kaya akan lemak, sekitar 50 persen lemak, yang dibutuhkan oleh bayi anjing laut untuk bertahan hidup di lingkungan laut yang ekstrem. ASI ini juga mengandung protein, karbohidrat, dan vitamin yang dibutuhkan oleh bayi anjing laut untuk tumbuh dan berkembang.

Demikian fakta menarik anjing laut yang jarang diketahui. Dalam menjaga keberlangsungan hidup hewan ini, kita perlu menjaga lingkungan dan sumber daya alam dengan baik.

Editor: Juni Sinaga
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS