PARBOABOA – Tara Basro merupakan aktris berbakat Indonesia sering mengambil peran utama dalam berbagai film. Kemampuannya dalam mengekspresikan emosi dan karakter yang kuat, membuat penonton terbawa dalam cerita yang dihadirkan.
Kariernya dalam dunia akting dimulainya pada 2011 ketika ia bermain dalam film berjudul Catatan (Harian) Si Boy yang merupakan sekuel terbaru dari Catatan Si Boy. Setahun berikutnya, nama Tara Basro tak pernah sepi membintangi berbagai judul film.
Karya-karya di dunia seni peran telah memberikan kontribusi besar dalam industry film Indonesia dan menjadikannya salah satu aktris terkemuka. Penasaran bagaimana akting aktris kelahiran 11 Juni 1990 ini? Berikut beberapa judul film yang dibintangi oleh Tara Basro dari berbagai genre. Yuk, masukkan di list daftar tontonan saat senggangmu.
Pengabdi Setan 2: Communion
Film Tara Basro yang pertama sekaligus salah satu deretan yang paling populer di daftar ini adalah Pengabdi Setan 2: Communion. Film yang dirilis pada tahun 2022 ini bercerita mengenai kelanjutan kisah di season pertama dengan judul yang sama.
Adapun sinopsis dari film Tara Basro Pengabdi Setan 2 ini adalah:
Lima tahun setelah kejadian horor yang terjadi setelah ibu mereka meninggal dunia, Rini, Bapak, Tony, dan Bondi berusaha menjalani kehidupan mereka dengan tinggal di sebuah rumah susun yang terletak di utara Jakarta dan kurang terawat.
Meskipun hidupnya semakin sulit, Rini tetap berjuang untuk meraih mimpinya, yang saat ini sulit terwujud. Selain harus mengurus Bapak dan adik-adiknya, Rini juga harus menunda impian untuk menyelesaikan studinya.
Tony memiliki perasaan untuk Tari, seorang wanita yang lebih tua darinya, tetapi pemuda-pemuda sekitar menganggap remeh. Bondi juga memiliki dua sahabat selama tinggal di rumah susun tersebut.
Kematian ibu mereka dan kejadian horor setelahnya, termasuk kepergian Ian, tidak pernah disebutkan oleh keluarga Suwono meski trauma yang diakibatkannya masih berbekas.
Sementara itu, Bapak pergi bekerja nyaris setiap hari dan tidak pernah memberitahu anak-anaknya tentang pekerjaannya. Ia hanya pergi dengan membawa koper misterius dan ketika pulang, ia langsung memasukkan koper itu ke dalam lemari dan menguncinya.
Di sisi lain, saat mereka berusaha menjalani hidup dengan normal, fenomena penembakan misterius alias Petrus terus merajalela di jalanan ibukota. Berita tentang Petrus menjadi headline di televisi maupun surat kabar.
Hingga suatu hari, badai besar dikabarkan akan melanda Jakarta pada 16 April 1986. Badai tersebut diramalkan akan menyebabkan banjir, terutama di kawasan daratan yang lebih rendah seperti lokasi rumah susun mereka.
Kehidupan di rumah susun yang terasa sangat sempit membuat Rini tidak betah tinggal di sana lagi. Ia berencana untuk pindah dari rumah susun tersebut dan memulai kehidupan mandiri. Namun, Bapak menentang ide tersebut dan berpendapat bahwa tinggal di rumah susun tersebut jauh lebih aman daripada tinggal sendirian.
Namun, jelang keberangkatan mereka beberapa jam sebelum badai, sebuah insiden terjadi. Elevator di rumah susun tersebut jatuh dan menyebabkan sejumlah korban jiwa. Kondisi badai membuat pemakaman jenazah menjadi tidak mungkin dilakukan segera. Sehingga, jenazah korban kecelakaan tersebut harus disemayamkan terlebih dahulu di rumah susun tersebut.
Keputusan itu membuat sebagian besar penghuni rumah susun tersebut meninggalkan tempat tersebut karena takut terjebak di dalamnya selama badai, sehingga rumah tersebut menjadi sangat sepi dan menyeramkan.
Di tengah momen sepi dan terjebak dalam badai, listrik di rumah susun tersebut mati karena gardu terendam banjir. Saat itulah, malam panjang penuh teror horor terjadi, termasuk kedatangan kembali ibu dan kelompok misterius yang menghantui keluarga Suwono.
Perempuan Tanah Jahanam
Trailer perdana dari film horor Perempuan Tanah Jahanam yang disutradarai oleh Joko Anwar telah dirilis sejak September lalu. Di dalam film ini, Tara Basro berperan sebagai Rahayu/Maya. Berikut adalah sinopsisnya:
Perempuan Tanah Jahanam menceritakan tentang Maya yang ingin mengungkap misteri keluarganya. Semua bermula ketika Maya mengalami masalah di tempat kerjanya bersama dengan Dini (diperankan oleh Marissa Anita). Masalah tersebut membuatnya ingin mengambil waktu untuk 'beristirahat' sejenak dengan mengunjungi tanah leluhurnya.
Kunjungan itu dilakukan karena Maya menerima kabar bahwa dirinya bisa menerima harta warisan jika mengunjungi desa leluhurnya. Ia dan Dini pun memutuskan untuk berkunjung ke desa tersebut, yang terletak di tempat yang terpencil dan terpelosok, dengan harapan mengetahui lebih banyak tentang keluarganya.
Namun, dalam trailer terbarunya, Maya terlihat seperti orang asing di antara keluarga atau penduduk desa. Dini, sebagai teman Maya, menyoroti tentang keberadaan orang tua Maya yang meninggalkan harta saat mereka meninggal. Selain itu, kehadiran mereka disambut dengan tatapan dingin dari warga sekitar.
Tanpa menyadari bahwa masyarakat desa tersebut mencarinya dan berencana membunuhnya karena suatu alasan, Maya yang penasaran dengan misteri keluarganya mulai menggali lebih dalam. Hingga suatu malam, Maya menemukan kenyataan yang rumit tentang masa lalu keluarganya dan dirinya harus berjuang untuk menyelamatkan diri.
Gundala
Selanjutnya adalah Gundala. Film ini menceritakan tentang Sancaka (diperankan oleh Abimana Aryasatya) yang hidup di jalanan setelah ditinggalkan oleh orang tuanya. Ia hidup dengan sulit dan berusaha bertahan hidup sebaik mungkin.
Ketika situasi kota semakin buruk dan ketidakadilan merajalela di seluruh negara, Sancaka harus memilih, apakah ia akan terus hidup untuk dirinya sendiri atau menjadi pahlawan bagi mereka yang tertindas.
Gundala awalnya adalah seri komik Gundala Putra Petir karya Hasmi yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1969. Sancaka diceritakan sebagai seorang insinyur yang bernama Sancaka yang berambisi untuk menemukan serum anti-petir.
Namun, bukannya menemukan serum tersebut, Sancaka justru tersambar petir dan bertemu dengan Raja Petir Kronz. Kronz mengangkat Sancaka menjadi anaknya dan memberikan kalung ajaib yang dapat mengubah dirinya menjadi manusia super. Dari situlah Sancaka menjadi Gundala, pahlawan super Indonesia.
Pengabdi Setan 1
Pengabdi Setan adalah film horor Indonesia yang disutradarai oleh Joko Anwar. Film ini bercerita tentang keluarga Rini (diperankan oleh Tara Basro) dan dua adiknya yang sedang kesulitan mencari uang untuk biaya pengobatan ibunya, Mawarni (diperankan oleh Ayu Laksmi). Mawarni yang dulunya seorang penyanyi terkenal menderita penyakit yang berat dan membutuhkan biaya pengobatan yang sangat besar. Keluarga Rini terpaksa menjual rumah mereka di kota dan pindah ke rumah nenek mereka di desa.
Selama sakit, Mawarni hanya bisa berbaring di atas kasur dan membunyikan lonceng untuk meminta bantuan dari suami atau anak-anaknya. Hingga akhirnya Mawarni meninggal dunia setelah berjuang untuk sembuh selama tiga setengah tahun. Setelah itu, sang ayah Bahri (diperankan oleh Bront Palarae) pergi ke kota untuk mencari nafkah, sementara di rumah, seluruh anggota keluarga Rini mulai diganggu oleh hal-hal mistis.
Gangguan mistis tersebut membuat nenek mereka, Rahma Saidah (diperankan oleh Elly D. Luthan), tewas tercebur ke sumur. Rini dan kedua adiknya pun mulai mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi pada keluarga mereka. Mereka menemukan bahwa ibu mereka mempunyai keterkaitan dengan seorang pengabdi setan yang berhasil menghidupkan kembali Mawarni untuk memenuhi keinginan mereka.
Namun, setelah itu, pengabdi setan tersebut kembali menuntut bayaran atas jasanya, yaitu nyawa Rini. Dengan keberanian dan perjuangan, Rini akhirnya berhasil mengalahkan pengabdi setan dan melepaskan diri dari teror keluarga mereka.
Ini Kisah Tiga Dara
Film Tara Basro selanjutnya berjudul Ini Kisah Tiga Dara. Film drama Indonesia ini dirilis pada 2016 dan disutradarai oleh Nia Dinata. Menceritakan tentang tiga bersaudari yang bernama Nur, Neneng, dan Nana yang tinggal di Jakarta. Mereka tumbuh besar dengan segala kesulitan dan perbedaan yang mereka hadapi, namun kebersamaan dan kasih sayang selalu ada di antara mereka.
Nur (Tara Basro) adalah kakak tertua dari tiga bersaudari tersebut yang bekerja sebagai karyawan di sebuah perusahaan asuransi. Neneng (Raline Shah) adalah saudari kedua yang bekerja sebagai seorang model, sedangkan Nana (Claudia Nazar) adalah saudari bungsu yang masih duduk di bangku sekolah.
Ketika ayah mereka meninggal, tiga bersaudari ini harus bersatu untuk menghadapi kehidupan yang sulit dan memperjuangkan hak mereka atas warisan ayah mereka yang harus dibagi dengan saudara-saudara tiri dari ayah mereka. Selain itu, mereka juga harus menghadapi konflik internal antara satu sama lain, termasuk hubungan yang rumit antara Neneng dan Nur yang sama-sama tertarik pada seorang pria.
Dalam perjalanan hidup mereka, ketiga bersaudari ini belajar untuk saling mendukung dan memperjuangkan impian mereka masing-masing. Mereka belajar untuk mengatasi perbedaan dan kesulitan yang datang dalam hidup mereka, serta merayakan kebersamaan dan persaudaraan yang telah membawa mereka melewati semua halangan.
Demikianlah ulasan singkat tentang film Tara Basro. Judul film di atas tidak hanya menghadirkan kisah yang menarik, namun juga menampilkan akting yang mengesankan darinya. Dalam peran utamanya, ia berhasil menampilkan karakter yang kuat dan emosi yang mendalam, membuat penonton terbawa dalam cerita yang disajikan.
Editor: Lamsari Gulo