Gaza Dilarang Iduladha, Hewan Kurban Tak Diberi Masuk

Ilustrasi hewan kurban yang tidak diberi izin untuk masuk ke Jalur Gaza. (Foto: PARBOABOA/Fika)

PARBOABOA – Menjelang pelaksanaan hari raya Islam yaitu Iduladha, Israel melarang masuknya hewan kurban ke Jalur Gaza.

Cara yang dilakukan adalah menutup semua penyeberangan Jalur Gaza. Termasuk pendudukan dan penutupan penyeberangan perbatasan Rafah dan Kerem Shalom.

Dilansir dari laman Anadolu Agency, Senin (17/06/2024), larangan itu membuat ratusan ribu keluarga di Jalur Gaza kehilangan kesempatan untuk melakukan kurban dan merayakan Iduladha.

Hal ini membuat munculnya pernyataan bahwa pasukan pendudukan telah melakukan kejahatan baru dengan mencegah masuknya hewan kurban.

Diketahui, kurban adalah salah satu kegiatan dalam agama Islam yaitu menyembelih hewan dan hasilnya dibagikan kepada yang kurang mampu.

Menyembelih hewan kurban merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Iduladha.

Dilarangnya pelaksanaan kurban di Jalur Gaza dengan cara menutup akses masuk hewan dinilai sebagai pelanggaran hak asasi manusia dan pengabaian total terhadap nilai-nilai kemanusiaan dan Islam.

Masyarakat Gaza menganggap Israel dan pemerintah Amerika Serikat bertanggung jawab penuh atas berlanjutnya kejahatan terhadap Islam dan rakyat Palestina.

Sebelumnya, ribuan warga Palestina gagal melakukan perjalananan ke Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji. Hal ini dikarenakan adanya blokade perbatasan yang dilakukan pemerintah Israel.

Juru Bicara Kementerian Haji dan Wakaf di Gaza, Ikrami Al-Mudallal mengatakan setidaknya ada 2.500 warga Palestina yang gagal menunaikan ibadah haji tahun ini ke Arab Saudi.

Jamaah haji Gaza merupakan sepertiga dari total jamaah haji Palestina yang dijadwalkan menunaikan ibadah haji tahun 2024.

Bahkan, Kantor Pusat Kementerian Haji di Gaza juga sudah hancur akibat agresi militer Israel. Sehingga menyebabkan badan pemerintahan itu tidak bisa memfasilitasi perjalanan jamaah haji Palestina ke Mekkah.

Ikrami Al-Mudallal menuturkan larangan terhadap warga Palestina meninggalkan Gaza adalah pelanggaran terhadap kebebasan beragama.

Agresi brutal Israel sangat mempengaruhi perencanaan ibadah haji warga Palestina. Termasuk, terkait pembicaraan logistik dengan Mesir dan Arab Saudi.

Para jamaah haji Palestina yang terkena dampak penutupan perbatasan Rafah akan diberikan prioritas keberangkatan tahun depan. Hal ini dikarenakan banyak yang menunggu hingga 10 tahun untuk mendapatkan giliran menunaikan ibadah haji.

Sementara itu, Presiden Amerika Serikat, Joe Biden kembali menekankan persoalan gencatan senjata di Jalur Gaza dalam pesan dan ucapan selamat kepada umat Muslim Amerika dan dunia saat merayakan Iduladha 2024.

Dalam keterangan resminya, Joe Biden mengatakan gencatan senjata di Jalur Gaza adalah cara yang terbaik untuk membantu warga sipil yang menderita akibat mengerikannya perang antara Israel dan Hamas.

“Banyak orang tak berdosa yang terbunuh, termasuk ribuan anak-anak. Banyak keluarga meninggalkan rumah mereka dan melihat komunitas mereka hancur,” ucap Joe Biden dalam pernyataan resminya.

“Saya sangat yakin bahwa proposal gencatan senjata tiga fase yang diajukan Israel kepada Hamas dan didukung oleh Dewan Keamanan PBB adalah solusi terbaik untuk mengakhiri kekerasan di Gaza,” tambahnya.

Amerika Serikat sendiri telah menekan Hamas dan Israel untuk menerima perjanjian gencatan senjata yang disetujui oleh anggota Dewan Keamanan, yang memungkinkan jeda awal pertempuran selama enam minggu.

“Pemerintahan saya melakukan segala yang kami bisa untuk mengakhiri perang, membebaskan semua sandera, memberikan bantuan kemanusiaan,” tuturnya.

Dalam pernyataan itu, Joe Biden juga menekankan perlunya menyelesaikan konflik di Sudan dan berupaya melawan penganiayaan terhadap umat Islam di Myanmar dan China.

Joe Biden menjanjikan tindakan tegas terhadap Islamofobia sebagai seruan langsung kepada muslim Amerika Serikat yang merupakan demografi pemilih utama dalam upaya pemilihan kembali Partai Demokrat melawan saingannya dari Partai Republik yaitu Donald Trump.

“Saya berkomitmen mengatasi momok Islamofobia di Amerika Serikat. Kebencian tidak mempunyai tempat di sini. Apakah itu ditujukan pada muslim Amerika, Arab Amerika termasuk Palestina atau siapa pun,” jelasnya.

Editor: Fika
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS