PARBOABOA, Jakarta - Sebuah gempa bumi berkekuatan 8,8 magnitudo mengguncang wilayah lepas pantai Semenanjung Kamchatka, Rusia pada Rabu (30/7/2025) pagi.
Guncangan dahsyat ini memicu peringatan tsunami di sejumlah wilayah, termasuk Jepang, Hawaii, dan sebagian besar pesisir barat Amerika Serikat.
Badan Survei Geologi Amerika Serikat (USGS) menyebutkan bahwa gempa tersebut terjadi di kedalaman dangkal, yakni 19,3 kilometer di bawah permukaan laut.
Menanggapi potensi bahaya, Departemen Manajemen Darurat Oregon menginformasikan melalui media sosial bahwa gelombang tsunami kecil kemungkinan akan menghampiri beberapa wilayah pesisir negara bagian tersebut.
Warga diminta menjauhi pantai, pelabuhan, dan dermaga, serta tetap berada di tempat aman hingga peringatan resmi dicabut.
“Meski tidak tergolong tsunami besar, arus kuat dan gelombang yang ditimbulkan tetap berbahaya bagi siapa pun yang berada di dekat perairan,” demikian imbauan dari otoritas tersebut.
Status peringatan tsunami diberlakukan di wilayah pesisir Oregon, serta mencakup sebagian besar Pantai Barat AS, termasuk British Columbia, Washington, dan California.
Badan Meteorologi Jepang (JMA) mengeluarkan peringatan tsunami dengan potensi gelombang mencapai tiga meter yang mengancam kawasan pesisir timur dan timur laut negara itu.
"Peringatan tsunami diumumkan pada pukul 08.37 waktu setempat. Harap diingat bahwa gelombang dapat terjadi berulang kali. Masyarakat diminta tidak mendekati pantai atau laut hingga peringatan resmi dicabut," tulis JMA melalui akun resminya.
Dalam pembaruan berikutnya, badan tersebut menambahkan, “gelombang tsunami tengah mendekati daratan. Segera menuju tempat yang lebih tinggi untuk menghindari bahaya.”
Sementara itu, Menteri Situasi Darurat Wilayah Kamchatka, Sergei Lebedev, mengonfirmasi gelombang setinggi 3 hingga 4 meter telah mencapai beberapa wilayah pesisir Kamchatka. Ia mengimbau masyarakat untuk segera meninggalkan wilayah pesisir.
Laporan dari otoritas setempat menyebutkan bahwa gelombang tsunami pertama telah melanda Kepulauan Kuril di Rusia dan Pulau Hokkaido di Jepang.
Gubernur Wilayah Sakhalin, Valery Limarenko, menjelaskan gelombang pertama menghantam Severo-Kurilsk, kota utama di Kepulauan Kuril.
Kementerian Situasi Darurat Rusia menyatakan bahwa kota berpenduduk sekitar 2.000 jiwa itu mengalami banjir akibat gelombang laut. Warga telah dievakuasi ke dataran tinggi.
Sebuah video yang beredar menunjukkan kerusakan di kawasan pesisir rendah Kuril akibat hantaman gelombang.
Di Jepang, JMA mencatat gelombang awal setinggi 30 cm telah mencapai kota Nemuro di pesisir Hokkaido. Menurut laporan Associated Press (AP), lebih dari 900.000 warga di 133 kota di sepanjang pesisir Pasifik diperintahkan untuk segera mengungsi.
Hingga saat ini, Badan Manajemen Kebakaran dan Bencana Jepang menyatakan belum ada laporan mengenai korban luka maupun kerusakan besar.
Peringatan Meluas
Tak hanya Jepang dan Rusia, negara bagian Hawaii di Amerika Serikat juga mengeluarkan perintah evakuasi setelah muncul peringatan potensi tsunami yang "menghancurkan".
Otoritas Honolulu mengimbau warga yang tinggal di dekat pantai untuk segera mencari tempat perlindungan.
Di California, status waspada tsunami juga diterapkan untuk sejumlah wilayah pesisir tengah, termasuk San Francisco. Peringatan tingkat rendah turut diberlakukan di seluruh wilayah pesisir barat AS.
Pusat Peringatan Tsunami Pasifik AS melaporkan bahwa gelombang tsunami juga berpotensi mencapai pantai negara-negara Amerika Selatan.
Angkatan Laut Meksiko menyebutkan bahwa gelombang dengan ketinggian antara 30 hingga 100 sentimeter diperkirakan akan menyapu pesisir Pasifik Meksiko.
Gelombang pertama diprediksi mencapai kawasan Ensenada di utara sekitar pukul 02:22 waktu setempat, lalu terus bergerak ke selatan hingga ke negara bagian Chiapas pada pukul 07:15 pagi.
Peringatan tsunami berlaku di sepanjang pesisir barat Meksiko, dan pihak angkatan laut menyarankan warga untuk tetap menjauh dari wilayah pesisir sampai situasi dinyatakan aman.
Gubernur Kamchatka, Vladimir Solodov, dalam pernyataan video melalui Telegram menyebut bahwa gempa kali ini adalah yang paling kuat dalam beberapa dekade terakhir.
Ia menambahkan bahwa sejauh ini tidak ditemukan korban luka serius, namun sebuah taman kanak-kanak dilaporkan mengalami kerusakan.
Di sisi lain, Gubernur Sakhalin menyatakan bahwa perintah evakuasi telah dikeluarkan untuk kota Severo-Kurilsk.
Wilayah Kamchatka dan Jepang berada di kawasan geologi aktif yang dikenal sebagai Cincin Api Pasifik, zona rawan gempa bumi dan letusan gunung api.
Gempa besar terakhir yang mengguncang wilayah Kamchatka terjadi pada tahun 1952, saat guncangan berkekuatan 9,0 magnitudo memicu gelombang tsunami setinggi 9,1 meter di Hawaii, Amerika Serikat.
Sementara itu, pada Maret 2011, gempa berkekuatan 9,0 magnitudo juga pernah mengguncang lepas pantai Jepang dan memicu tsunami yang menyebabkan krisis nuklir Fukushima.
Merespons kejadian saat ini, Sekretaris Kabinet Jepang, Yoshimasa Hayashi, menegaskan bahwa tidak ditemukan kelainan pada fasilitas nuklir.
Namun, Tokyo Electric Power Company (TEPCO) menyatakan para pekerja di PLTN telah dievakuasi sebagai langkah pencegahan.