Gempa Dahsyat Guncang Myanmar, Korban Tewas Bisa Capai 10.000 Orang

Korban Gempa Myanmar bisa temus 10.000 orang (Foto: Instagram/@Unicef)

JAKARTA, Parboaboa – Gempa bumi dahsyat mengguncang Myanmar bagian tengah pada Jumat (28/3) sore. Getaran bermagnitudo 7,7 ini terasa hingga di Thailand dan barat daya Cina. Data terakhir yang dirilis militer Myanmar pada Sabtu (29/3) menunjukkan korban tewas telah mencapai 1.002 orang, sementara 2.376 orang lainnya terluka.

Angka ini kemungkinan besar akan bertambah. United States Geological Survey (USGS) memprediksi jumlah korban jiwa kemungkinan bisa melebihi 10.000 orang.

Gempa menghancurkan daerah-daerah di sekitar Sesar Sagaing, yang membentang dari utara ke selatan di tengah Myanmar. Mandalay, yang terletak dekat dengan sesar, mengalami dampak paling parah. Banyak bangunannya hancur, dan para pasien terpaksa berkemah di luar rumah sakit utama kota yang penuh sesak dengan korban.

Mayoritas korban tewas, 694 orang, berada di Mandalay. Kota terbesar kedua di Myanmar itu berjarak 60 kilometer dari pusat gempa di barat laut Kota Sagaing. Kemudian 96 korban tewas berada di ibu kota Myanmar, Naypyidaw;  18 orang di Saggaing; dan 30 orang di Kyauk Se.

 

ketgamb Kota Mandalay yang terparah akibat Gempa (Foto: Instagram) end#

Bantuan internasional mulai berdatangan. Tim penyelamat dari Cina menjadi kelompok internasional pertama yang tiba di Myanmar pada Sabtu (29/3) pagi, sementara itu Menteri Luar Negeri India mengatakan New Delhi telah mengirim tim penyelamat dan medis serta bantuan kemanusiaan darurat.

Pemerintah Cina dan India mengirim tim pencari dan penyelamat korban yang dilengkapi dengan peralatan pendukung termasuk  drone. Mereka juga memasok selimut serta makanan bagi para penyintas.

Bencana mendorong pemerintah Myanmar, yang selama ini terkucil karena kudeta militer terhadap pemerintahan demokratis yang sah pada Februari 2021, untuk meminta bantuan luar negeri. Negara ini tidak siap menghadapi bencana besar.

Saat ini junta militer Myanmar mendapat sanksi berat dari Amerika Serikat, Inggris, dan negara lainnya. Meski demikian Presiden Donald Trump menyatakan akan memberi bantuan. Malaysia, Singapura, Korea Selatan, dan beberapa negara lain juga telah menawarkan bantuan dalam bentuk tim penyelamat, peralatan, dan dana.

Minimnya peralatan, jaringan listrik yang terputus, serta jalan yang hancur makin mempersulit upaya penyelamatan di negara yang masih terpuruk karena perang saudara akibat kudeta militer empat tahun silam.

Pusat Gempa

Pusat gempa terletak 16 kilometer barat laut Kota Sagaing, Myanmar. Lokasi ini juga dekat dengan Mandalay, kota terbesar kedua di Myanmar dengan populasi sekitar 1,5 juta jiwa, dan sekitar 100 kilometer di utara ibu kota Nay Pyi Taw.

Gempa pertama terjadi sekitar pukul 12:50 waktu setempat pada hari Jumat. Gempa kedua terjadi 12 menit kemudian dengan magnitudo 6,4. Pusat gempa kedua berada 18 kilometer di selatan Kota Sagaing, Myanmar.

Editor: Rin Hindrayati
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS