Geram Atas Latihan Amerika Serikat-Korea Selatan, Korea Utara Ancam Tindakan Militer Tegas

Geram Atas Latihan Amerika Serikat-Korea Selatan, Korea Utara Ancam Tindakan Militer Tegas (Foto: DetikNews)

PARBOABOA, Jakarta - Korea Utara (Korut) saat ini kembali mengancam pada Senin (7/11/2022) bahwa pihaknya akan menanggapi latihan militer bersama oleh Amerika Serikat dan Korea Selatan dengan menindak tegas terhadap militer yang “berkelanjutan, tegas dan luar biasa,” ujarnya saat Dilansir dari kantor resmi Korut, KCNA.

Ancaman itu disampaikan di tengah serangkaian uji coba rudal oleh Korea Utara dalam beberapa minggu terakhir ini termasuk empat rudal balistik yang ditembakkan pada hari Sabtu lalu, Setelah beberapa hari Amerika Serikat dan Korea Selatan menyelesaikan kegiatan latihan angkatan udara terbesar mereka.

Dilansir dari Kantor AFP, Senin (7/11/2022), ada sebuah pernyataan dari Staf Jendral Militer Rakyat Korea (KPA) seperti yang dilaporkan dari KCNA, menerangkan bahwa pihaknya “akan terus menyesuaikan semua langkah perang anti-DPRK musuh dengan langkah-langkah militer praktis yang berkelanjutan, tegas dan luar biasa,” dengan menggunakan akronomi untuk nama resmi Korea Utara, (DPRK).

Dalam pernyataan itu dijelaskan bahwa uji coba rudal balistik Korea baru-baru ini merupakan “jawaban yang jelas” bagi Washingston dan Seoul atas latihan bersama mereka minggu lalu, dan ikut menerangkan uji coba itu “operasi militer yang sesuai.”

"Semakin gigih gerakan militer provokatif musuh berlanjut, semakin keras dan tanpa ampun KPA akan melawan mereka," terangnya dalam pernyataan itu.

Kemudian terdapat ratusan pesawat tempur Amerika Serikat dan Korea Selatan - termasuk pesawat pembom berat B-1B- berpartisipasi dalam latihan militer bersama yang dinamai Vigilant Storm minggu lalu. Pesawat  itu yang pertama kalinya B-1B terbang ke semenanjung Korea semenjak bulan Desember 2017.

Kepala Staf Gabungan Korea Selatan menerangkan langkah-langkah tersebut menunjukkan “kemampuan dan kesiapan untuk secara tegas menanggapi setiap provokasi dari Korea Utara”.

Latihan gabungan semacam itu yang telah lama memicu reaksi keras dari Korea Utara, mereka beranggapan sebagai latihan untuk invasi.

Selanjutnya latihan gabungan Amerika Serikat dan Korea Selatan awalnya dijadwalkan untuk digelar sampai Jumat (4/11/2022) lalu. Tetapi Washingston DC dan Seoul memperpanjang latihan itu sampai Sabtu (5/11/2022) waktu setempat setelah Pyongyang meluncurkan serangkaian rudal dan artileri.

Hal itu dilakukan sebagai tanggapan tegas atas latihan gabungan Amerika Serikat dan Korea yang diperpanjang, militer Korea Utara melakukan kegiatan-kegiatan yang menjadi simulasi berbagai serangan terhadap pangkalan udara dan pesawat tempur kedua negara tersebut. Dan dilakukan juga simulasi serangan terhadap kota besar Korea Selatan.

"Untuk menghancurkan histeria perang dari musuh yang konsisten," pungkas militer Korea Utara.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS