PARBOABOA - Ghozali Everyday mulai menyadari koleksi NFT foto selfie wajahnya bertebaran di sejumlah lokasi hingga bak truk. Kehadiran foto-foto itu pun membuatnya mengeluarkan canda untuk mengubah namanya menjadi Ghozali Everywhere.
Sejak NFT foto selfie Ghozali Everyday terjual hingga Rp1,5 miliar di OpenSea, nama Ghozali terus dikenal banyak orang. Foto wajahnya banyak dipajang, mulai di ruang publik sebagai papan iklan, promosi kampus, hiasan belakang truk, hingga surat kabar media asing.
"Mulai sekarang saya bukan Ghozali Everyday lagi, Anda bisa memanggil saya Ghozali Everywhere sekarang lol" kelakar Ghozali lewat akun Twitter pribadinya, Rabu (16/2).
Ghozali pun menampilkan foto dirinya ada di berbagai tempat dan juga di media mancanegara. Ada iklan yang menampilkan wajahnya, sampai menjadi ilustrasi di belakang bak truk.
Memang Ghozali belakangan cukup laris jadi bintang iklan atau mendapat endorse. Pengikutnya di media sosial makin melesat, sebanyak lebih dari 58 ribu di Twitter dan sekitar 66 ribu di Instagram.
Sontak beragam reaksi netizen membanjiri cuitan Ghozali itu. Influencer kripto dari Singapura, Irene Zhao juga turut mengomentari cuitanya.
"Tidak di Singapura" komentar Irene sambil menuliskan emoji sedih.
"Baliho udinus sekarang muka gozali semua," demikian kesaksian seorang netizen. Udinus adalah universitas Dian Nuswantoro di Semarang, di mana Ghozali kuliah.
"Di tempatku belum ada bang, rencana mau dicetak yg banyak buat tempel ditiang listrik, boleh yaa," canda yang lain menanggapi pengumuman Ghozali.
Sebelumnya, setelah berhasil menyabet untung miliran Rupiah dari hasil penjualan selfie, Ghozali juga mengumumkan rencana membuat Non Fungible Token (NFT) 3D dari foto dirinya itu.
"Beberapa orang bertanya, apa NFT berikutnya dari Ghozali. Sejujurnya dari awal saya tidak memiliki rencana ke depan untuk Ghozali Everyday. Karena saya tidak berpikir itu akan terjual habis. Jadi saya memutuskan untuk membuat 1.000 NFT versi 3D dari foto sebelumnya, yang sudah punya akan dapat gratis. " tulis Ghozali beberapa waktu silam.
Mahasiswa Udinus ini juga menyampaikan bahwa dirinya akan terus melakukan aktivitas selfie setiap hari, di mana rencananya akhir perjalanan foto tersebut akan ditutup oleh kelulusan kuliahnya.
Pasalnya aset digital NFT yang ada di OpenSea didominasi oleh gambar 2D atau 3D yang bagus, sehingga tampaknya akan menjadi lucu jika fotonya menjadi salah satu bagian dari hal tersebut.
Ia mengatakan mulai mengunggah swafoto ke OpenSea pada awal Desember 2021, namun baru mempromosikan karyanya tersebut dalam beberapa hari terakhir.
Pada Januari lalu Ghozali menarik banyak perhatian warganet usai ia mengunggah foto selfie di platform OpenSea sebagai aset digital Non Fungible Token (NFT). NFT Ghozali itu lantas banyak dibeli oleh kolektor token, dan terjual hingga miliaran Rupiah.
Ia mengaku foto yang dikumpulkannya sejak 2017 silam itu sebetulnya untuk digunakan membuat animasi timelapse. Ia berniat untuk menggabungkan foto-foto selama 5 tahun tersebut menjadi sebuah video.
Mahasiswa asal Semarang ini mengatakan bahwa alasan dirinya upload di marketplace OpenSea adalah karena dia membayangkan foto-foto selfienya dimiliki oleh para kolektor NFT.