Golkar Sebut Sistem Proporsional Terbuka adalah Cerminan Aspirasi Rakyat

Ketua DPP Partai Golongan Karya (Golkar) Christina Aryani saat menjadi pembicara dalam Seminar Nasional bertajuk "Disrupting Harm in Indonesia: Darurat Eksploitasi Anak, Bagaimana Masa depan Indonesia?" di Universitas Budi Luhur, Jakarta Selatan, Rabu (07/12/22). (Foto: Instagram/christinaaryani)

PARBOABOA, Jakarta – Ketua DPP Partai Golongan Karya (Golkar) Christina Aryani menyebut bahwa mempertahankan sistem proporsional terbuka untuk pemilihan umum (Pemilu 2024 mendatang merupakan cerminan aspirasi mayoritas rakyat Indonesia.

“Sesungguhnya mayoritas rakyat Indonesia tetap ingin memilih sendiri siapa wakil rakyat yang mereka kehendaki. Golkar menangkap aspirasi rakyat itu dan kamu menilai proporsional terbuka tetap jauh lebih baik,” kata Christina dalam keteranagnnya di Jakarta, Senin (09/01/2023).

Christina menyatakan bahwa sistem proporsional terbuka merupakan bagian dari komitmen menjaga demokrasi yang substansinya adalah ruang partisipasi rakyat yang terbuka lebar. Selain itu, sistem tersebut juga efektif dijalankan karena sudah digunakan selama tiga kali pemilu dan telah sesuai dengan amanat Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) Nomor 22-24/PPU 6/2008.

Kemudian, dalam sistem proporsional terbuka ini, masyarakat juga bisa memastikan seorang calon anggota legislatif bukan orang yang hanya muncul saat pencalonan tanpa melalui proses berpartai secara matang.

“Di era sekarang cukup mudah bagi masyarakat untuk langsung menilai kapasitas, kinerja atau track record seseorang yang maju sebagai calon legislatif,” ujar Christiani.

Untuk itu, ia meminta kepada pihak terkait agar jangan membatasi ruang partisipasi masyarakat dalam pesta demokrasi mendatang karena rakyat Indonesia sudah mulai cerdas untuk memilih yang terbaik.

“Saat ini KPU sudah berproses dengan tahapan-tahapan pemilu dengan anggaran yang sudah disiapkan. Maka tidak tepat jika tiba-tiba dilakukan perubahan saat Kpu sudha memulai tahapannya,” tutunya.

Menurutnya, sistem proporsional terbuka maupun tertutup tidak ada yang betul-betul sempurna, akan tetapi dalam konteks berdemokrasi, sistem terbuka memberikan hak rakyat menentukan pilihannya sendiri secara langsung sebagai kehendak rakyat dan bukan elit partai.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS