GPFI Minta BPOM Percepat Rilis Daftar Obat Sirup yang Aman Dikonsumsi

Obat Sirup Gagal Ginjal Akut Pada Anak (Foto: Parboaboa/Felix)

PARBOABOA, Jakarta - Ketua Umum Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GPFI) Tirto Kusnadi meminta Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mempercepat rilis daftar obat sirup yang aman dikonsumsi agar bisa segera diedarkan.

Tirto Kusnadi mengungkapkan, rilis obat sirup yang aman dikonsumsi sangat penting karena dibutuhkan masyarakat, khususnya untuk mengatasi anak demam dan tidak terus menerus mengonsumsi obat bubuk atau obat puyer.

"Kami ingin melihat dan pemerintah ambil keputusan, yaitu kebijakan agar obat bisa secepatnya dirilis kembali, dan menurut hemat kami jangan terlalu lama, karena berbahaya untuk masyarakat dan industri farmasi," kata Tirto dalam acara diskusi di Jakarta Selatan, Selasa (20/12/2022).

Tirto menjelaskan kepastian rilis obat sirup yang terlalu lama bisa membuat sebagian paracetamil sirup penjualannya cenderung naik. Sedangkan ada juga produk paracetamol sirup yang belum bisa kepastian keamanannya.

Paracetamol merupakan obat demam dan penurun panas, dan umumnya digunakan untuk anak-anak dalam bentuk sirup. Obat ini paling banyak terdampak dan dibatasi konsumsinya di kalangan masyarakat.

Walapun begitu tirto menyadari bahwa kapasitas dan kemampuan uji cemaran Etilen Glikol (EG) dan Detilon Glikol (DEG) di laboratorium maupun SDM milik BPOM terbatas, sehingga dengan jumlah batch obat sirup yang sangat banyak, maka diprediksei membutuhkan waktu yang sangat lama.

Sebelumnya, GPFI menemukan dari 2.400 obat sirup yang beredar di Indonesia, baru ada 340 obat sirup yang dinyatakan aman dari cemaran EG dan DEG, sehingga sisanya masih ada lebih dari 2.00 obat sirup yang sedang menunggu diperiksa dan belum bisa kepastian.

Tapi, GPFI juga tidak dapat mengelak bahwa dari 324 anak, ada 200 anak Indonesia yang mayoritas bayi usia 6 bulan hingga 6 tahun meninggal akibat gagal ginjal akut, setelah mengonsumsi obat sirup yang tercemar kandungan EG dan DEG padahal, terkenal sebagai obat sirup penurun demam. Tirto juga menyampaikan harapannya tahun 2023 mendatang rilis terkait obat sirup yang aman dapat segera selesai.

"Kita khawatir sekali terjadi suatu gejolak industri farmasi, apakah tidak punya kemampuan meningkatkan usahanya karena menderita kerugian yang tidak sedikit," pungkasnya.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS