Gunung Krakatau Pernah Erupsi hingga Ketinggian 9,8 Kilometer pada 20 Mei 1883

Potret Gunung Anak Krakatau, Kecamatan Punduh Pedada, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung yang tengah mengalami erupsi dengan kolom abu setinggi 3.500 meter pada Sabtu (10/6/2023). (Foto: Twitter/PVMBG_)

PARBOBOA, Jakarta – Pada 20 Mei 2023, Gunung Krakatau yang saat ini menjadi Gunung Anak Krakatau pernah mengalami erupsi hingga ketinggian 9,8 kilometer di atas puncak gunung.

Aktivitas vulkanik gunung yang berada di Kecamatan Punduh Pedada, Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung itu merupakan erupsi pertama sebelum akhirnya meletus pada 26-27 Agustus 1883.

Letusan yang terdengar hingga ke negara Australia dan Srilanka selama kurun waktu 40 jam ini mengakibatkan Pulau Danan dan Pulau Perbuwatun tenggelam. Bahkan, getaran gelombang laut terjadi di separuh pantai-pantai yang ada di dunia.

Tak hanya itu, letusan Gunung Krakatau juga menyebabkan terjadinya tsunami setinggi 40 meter serta mengakibatkan cahaya matahari menjadi berwarna merah atau hijau.

Lalu, perubahan suhu dan iklim di Eropa, Amerika, Jepang hingga Hongkong turut diakibatkan oleh letusan Gunung Krakatau kala itu.

Update Erupsi

Sepekan terakhir, gunung yang saat ini bernama Gunung Anak Krakatau aktif mengeluarkan abunya ke udara hingga ketinggian 3.500 meter di atas gunung.

Pada Kamis, 8 Juni 2023, Gunung Anak Krakatau memuntahkan abunya dua kali, yakni pada pukul 00.22 dengan ketinggian 500 meter dan pukul 15.37 WIB setinggi 1.000 meter.

Lalu, pada Jumat, 9 Juni 2023 pukul 07.46 WIB, gunung tersebut juga mengalami erupsi dengan ketinggian kolom abu 800 meter di atas puncak gunung.

Kemudian, di akhir pekan ini, terjadi tiga kali erupsi yang ketinggiannya melebihi dari hari-hari sebelumnya.

Sabtu, 10 Juni 2023 pukul 04.23 WIB, tinggi kolom abu mencapai 2.000. Lalu, pada pukul 14.31 WIB terjadi erupsi dengan ketinggian 1.500 meter.

Kemudian, erupsi ketiga hari ini terjadi pada pukul 17.50 dengan ketinggian kolom abu mencapai 3.500 meter di atas puncak Gunung Anak Krakatau.

Demi menghindari hal-hal yang tak diinginkan, pihak Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau kepada masyarakat atau wisatawan yang hendak mengunjungi Gunung Anak Krakatau untuk tidak melakukan aktivitas dalam radius 5.0 kilometer dari kawah aktif.

Editor: Maesa
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS