PARBOABOA, Medan – Suhu panas setinggi 34 derajat celcius menyambut hari pertama Ramadan 2023 di Kota Medan. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah I Medan mengungkapkan bahwa suhu yang tinggi ini disebabkan oleh suhu muka laut yang tinggi dan anomali yang cukup hangat.
Kepala Bidang Data BMKG Kota Medan, Eridawati, menjelaskan bahwa faktor global seperti suhu muka laut dan anomali cukup hangat dapat memicu munculnya awan-awan konvektif di wilayah Sumatra Utara (Sumut).
"Dan dari analisis streamline terdapat belokan angin di wilayah Sumut khususnya di wilayah pantai barat, pegunungan, dan lereng barat Sumut. Begitu juga dengan kelembapan udara pada lapisan atas yang cukup tinggi, serta labilitas udara yang labil," ungkapnya kepada Parboaboa melalui seluler, Kamis (23/3/2023).
Menurut Eridawati, aktivitas tersebut dapat berpotensi menumbuhkan awan hujan sehingga menyebabkan terjadinya hujan sedang hingga lebat disertai petir atau angin kencang.
Lebih lanjut, Eridawati mengatakan bahwa suhu di perkotaan dan pegunungan naik secara signifikan karena musim kemarau yang telah dimulai sejak Februari 2023.
"Suhu udara di perkotaan dapat mencapai 34C, dan di pegunungan dapat mencapai 28C. Sebagian wilayah Sumut sudah memasuki musim kemarau sejak Februari 2023," jelasnya.
Eridawati menambahkan, suhu panas tersebut juga dipicu oleh wilayah pantai timur karena adanya daerah penyebaran massa udara yang membuat awan-awan sulit tumbuh, sehingga penyinaran matahari cukup tinggi dan menyebabkan suhu udara menjadi panas.
Eridawati menuturkan, sifat cuaca yang dinamis seperti ini berpotensi menyebabkan gangguan cuaca di Sumut dan dapat menyebabkan kondisi cuaca cukup labil yang dapat berubah sewaktu-waktu.
"Untuk itu, dihimbau kepada masyarakat untuk dapat mengantisipasi kondisi cuaca tersebut serta tetap menjaga kesehatan," pungkas Eridawati.