Hubungan Israel-Brazil Memanas Buntut Perang di Timur Tengah

Sejumlah sikap Israel membuat marah pemerintah Brasil. (Foto: Freepic/@vsr3168)

PARBOABOA, Jakarta - Perang berdarah yang tengah berkecamuk di Timur Tengah nyatanya juga mempengaruhi hubungan Israel dengan negara lain.

Salah satunya Brasil dimana hingga saat ini, masih ada sekitar 30 wargannya yang masih terjebak di Gaza beberapa minggu setelah konflik dimulai. 

Brasil juga semakin marah terhadap Israel atas lambatnya pembebasan mereka.

Pekan ini, Kementerian Luar Negeri Brasil mengancam Israel jika terjadi sesuatu yang buruk kepada warganya, maka hubungan diplomatik kedua negara akan menjadi tidak berkelanjutan.

Para diplomat Brasil mengaku tidak mengerti mengapa Israel memperlambat pembebasan mereka. 

Kementerian Luar Negeri Brasil menyebut, penutupan tak terduga di perbatasan telah mencegah warga Brasil meninggalkan Gaza. 

Namun demikian, Kementerian Luar Negeri Israel menegaskan, warga Brasil dan keluarga mereka akan masuk dalam daftar orang asing yang diizinkan melintasi perbatasan besok. 

Brasil Kembali Marah kepada Israel

Hubungan kedua negara ini kembali memanas, yang kali ini dipicu pernyataan sari agen mata-mata Israel, Mossad. 

Mereka mengaku telah membantu menggagalkan serangan Hizbullah di Brazil. 

Kemarahan Brasil bermula pada Rabu (8/11/2023) saat kepolisian Brasil berhasil menangkap dua orang atas tuduhan terorisme. 

Penangkapan ini sebagai bagian dari operasi untuk menumpas tersangka sel Hizbullah yang merencanakan serangan di wilayah Brasil. 

Sementara pada hari yang sama, Mossad secara terbuka mengucapkan terima kasih kepada polisi Brasil. 

Mereka mengatakan, mengingat latar belakang perang di Gaza, Hizbullah terus menyerang sasaran-sasaran Israel, Yahudi, dan Barat.

Komentar Mossad nyatanya justru membuat marah Menteri Kehakiman Brasil, Flavio Dino. 

Pada Kamis lalu, dia pun menyampaikan teguran keras kepada Israel, dengan mengatakan di media sosial jika Brasil merupakan negara berdaulat dan tidak ada perintah pasukan asing di sekitar Polisi Federal Brasil.

Dia mengaku menghargai kerja sama internasional. 

Namun demikian, dia menolak otoritas asing mana pun yang dianggap mengarahkan badan kepolisian Brasil, atau menggunakan penyelidikan untuk propaganda atau kepentingan politiknya. 

Dia menegaskan, penyelidikan yang dilakukan Brasil tidak ada hubungannya dengan konflik internasional. 

Sumber Kepolisian Federal Brasil mengatakan Dino marah karena pernyataan Mossad membuat Brasil seolah-olah menerima perintah Israel dan dianggap memihak dalam perang.

Duta Besar Israel untuk Brasil Bersikap Tidak Sopan 

Kelompok pendukung presiden Brazil, Luiz Inácio Lula da Silva juga mengaku gerap dengan sikap yang ditunjukkan Duta Besar Israel untuk Brasil, Daniel Zonshine, saat berkunjung ke Kongres Brasil, Rabu lalu. 

Zonshine kedapatan berfoto sambil duduk bersama mantan Presiden Brasil, Jair Bolsonaro dan politisi sayap kanan lainnya menjelang pertemuan.

Sebagai informasi, Bolsonaro merupakan musuh Lula dan pendukung setia Israel. 

Dia tidak memegang jabatan publik, dinyatakan tidak memenuhi syarat secara politik hingga tahun 2030 dan menjadi sasaran berbagai penyelidikan kriminal. 

Salah satunya, penyelidikan upaya kudeta setelah kalah dalam pemilu tahun lalu.

Pada hari yang sama, Zonshine mengatakan jika Hizbullah memilih Brasil, itu karena mereka memiliki orang-orang yang membantunya.

Pernyataan Zonshine membuat kepala Polisi Federal, Andrei Rodrigues meradang dan menyebut komentar Zonshine tidak sopan. Dia juga menyangkal sepenuhnya komentar tersebut. 

Saat ini, negara-negara Amerika Latin seperti Bolivia, Kolombia, dan Chile telah mengambil tindakan yang lebih keras terhadap Israel terkait perang di Timur Tengah.  

Mereka telah memutuskan hubungan atau memanggil kembali duta besar masing-masing.

Editor: Umaya khusniah
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS