Kesan Tergesa-gesa Pembangunan IKN, Untuk Siapa?

Ilustrasi bu Kota Negara (IKN) Nusantara (Foto: Instagram @ibukotanusantara)

PARBOABOA, Jakarta - Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur terus menunjukkan perkembangan signifikan.

Selain fisik, pembangunan infrastruktur lain pun terus digenjot agar IKN yang berkonsep hijau dan modern, layak ditinggali.

Salah satunya soal ketersediaan air bersih dan penggunaan transportasi berbasis listrik.

Tak hanya pembangunan infrastruktur dan jaringan air bersih, pemerintah melalui Kementerian PUPR juga menargetkan 36 rumah menteri siap dihuni pada Agustus 2024. 

Termasuk 100 kamar di Hotel Nusantara yang menjadi sarana pendukung akomodasi tamu di IKN.

Sejumlah pembangunan ini terkesan dikebut secepat kilat. 

Tujuannya agar Presiden bisa melakukan upacara HUT Peringatan Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus di sana.

Itu berarti, proses pembangunan efektif hanya tinggal 2 bulan lagi.

Kondisi tersebut dikomentari pengamat ekonomi dari Universitas Paramadina Jakarta, Wijayanto Samirin, yang meminta pemerintah realistis di pembangunan IKN.

Ia khawatir pembangunan IKN berpotensi mangkrak, jika terus dikebut tanpa memperhatikan berbagai keterbatasan.

Wijayanto yang juga Ketua Ikatan Ahli Perencaan Indonesia ini menilai, ada risiko IKN akan tergantung pada APBN, karena investasi yang dijanjikan, bukan investasi riil.

Selain itu pemerintah juga tidak bisa terus menutupi keterbatasan fiskal dengan surat utang. 

"Tidak punya uang, jangan memaksakan diri," katanya dalam pernyataan di salah satu televisi swasta yang dikutip PARBOABOA.

Pemerintah, tambah Wijayanto, harus lebih realistis dengan cara rescheduling, resizing dan refocusing dalam membangun IKN.
 
Tak hanya Wijayanto, pengamat kebijakan publik, Agus Pambagio juga mengingatkan agar pembangunan berbagai infrastruktur di IKN harus melibatkan studi antropologi sosial.

Menurutnya, tidak adanya studi membuat pemerintah nantinya akan susah memitigasi masalah-masalah yang muncul soal pembangunan IKN.

"Karena kita tidak punya basic studinya," katanya, dikutip PARBOABOA dari Youtube CNBC.

Diketahui, Satuan Tugas (Satgas) Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN menargetkan pembangunan kawasan tersebut akan dialiri air bersih siap minum pada Juli 2024. 

Distribusi air bersih akan menggunakan sejumlah tahapan proses penyaringan sampai pemanfaatan teknologi ozon.

Nantinya, air bersih ini akan dialirkan ke sejumlah bangunan di IKN. 

Seperti Istana Negara, tower rumah susun (rusun) aparatur sipil negara (ASN) dan Kantor Kementerian Koordinator. 

Kemudian rumah tapak jabatan menteri, Rumah Sakit Hermina dan Hotel Nusantara.

Proses pembangunan pipa dilakukan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).

Adapun jaringan pipa distribusi air bersih yang dibangun berasal dari Intake Sungai Sepaku dengan kapasitas 3 ribu liter per detik.

Namun di awal, air bersih yang didistribusikan hanya sekitar 300 liter per detik.

Saat ini, pembangunan jaringan pipa distribusi air bersih dari Intake Sungai Sepaku sudah mencapai 97 persen atau sekitar 16 kilometer. 

"Kemudian pemasangan pipa pembagi sepanjang 20 kilometer dan pipa distribusi juga terus dipercepat," ungkap Ketua Satgas Pelaksana Pembangunan Infrastruktur IKN, Danis Hidayat Sumadilaga dalam keterangannya, dikutip Parboaboa, Selasa (18/6/2024).

Editor: Kurniati
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS