Kapan Indonesia Punya Mobil Terbang? Ini Jawabannya

Ilustrasi rencana penggunaan mobil terbang di Indonesia terutama di Ibu Kota Nusantara (IKN). (Foto: PARBOABOA/Rian)

PARBOABOA, Jakarta - Beberapa negara maju di dunia telah menunjukkan perkembangan signifikan di dunia otomotif dengan inovasi-inovasi yang menakjubkan.

Salah satu yang paling fenomenal adalah kemunculan mobil terbang sebagai alat transportasi. Tercatat, negara-negara di dunia yang telah memilikinya antara lain, China, Amerika Serikat dan Filipina.

Ketika beberapa negara tersebut memiliki kendaraan super canggih mobil terbang, pertanyaannya, kapan Indonesia memiliki dan menggunakannya?

Di dalam negeri, mobil terbang sebenarnya telah dipasarkan sejak tahun 2021, yaitu mobil terbang jenis Ehang 216. Namun, dengan harga yang ditaksir 8 miliar rupiah per unit, penggunaannya sangat terbatas atau hampir tidak ada.

Dengan penggunaan yang terbatas ini, apakah Indonesia menutup diri terhadap inovasi-inovasi di dunia otomotif yang memudahkan pekerjaan?

Pemerintah, melalui Kepala Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN), Bambang Susantono mengungkapkan, Indonesia terus membuka diri terhadap berbagai perkembangan teknologi, salah satunya terkait penggunaan mobil terbang.

Bambang menegaskan, tahun 2045 nanti, penggunaan mobil terbang merupakan salah satu hal prioritas terutama di IKN. Menurutnya, hal itu diupayakan untuk mendukung 'Kota Hutan Berkelanjutan' dan Smart City atau Kota Pintar.

Menurut Bambang, penggunaan mobil terbang tidak sekedar ajang pamer kecanggihan teknologi, tetapi juga bagian dari usaha menciptakan Indonesia, terutama IKN sebagai Kota Netral Emisi Karbon.

"Misalnya, untuk mengatur energi secara efisien dan mengurangi emisi melalui Smart Enery System. Atau untuk transportasi, bus nanti tanpa sopir. Bahkan nanti akan ada mobil terbang pada tahun 2045. Pokoknya canggih banget, loh,” kata Bambang dalam acara Nusantara Fair di Jakarta, Jumat malam (26/1/2024).

Bambang menegaskan, jika target itu tercapai, maka Indonesia mengambil bagian aktif dan berkontribusi positif terhadap perbaikan masalah iklim global saat ini.

Tak hanya itu, dia juga menjelaskan, seluruh konsep pembangunan IKN saat ini dirancang untuk menunjang kelestarian lingkungan dengan terus membangun kerja sama dengan organisasi lingkungan hidup, memastikan kekayaan alam dan habitat liar di IKN tetap terjaga dan makin lestari.

Mobil terbang di dunia

Di dunia, pembuatan dan penggunaan mobil terbang bisa dilihat dari karya-karya inovatif beberapa negara. Negara-negara apa saja, berikut 3 diantaranya.

China

China merupakan negara produksi mobil terbang yang terus berinovasi. Ehang 216 dan XPeng AeroHT adalah dua jenis mobil terbang asal China yang telah masuk ke pasar industri otomotif dunia.

Melansir aeroht.com, dua jenis mobil terbang ini memiliki keunikan dan keunggulan masing-masing. XPeng AeroHT dengan kecepatan 130km/jam mengusung motto, 'Sekali Klik, Rute Perjalanan, dan Siap Meluncur'.

Sedangkan Ehang 216 memiliki sistem pengamanan yang tinggi, pilot otonom, sistem pengendalian terpusat dan cerdas.

Amerika Serikat

Selain China, Amerika Serikat juga merupakan negara produksi mobil terbang jenis Alef Flying Car dan  Samson Switchblade.

Samson Switchblade diklaim mampu memperpendek perjalanan, dilengkapi dengan tiga roda, serta memiliki sayap dan ekor yang muncul saat diterbangkan. Dipasarkan sejak tahun 2018, harga per unit ditaksir 2,2 miliar rupiah.

Alef Flying Car adalah mobil terbang pertama yang benar-benar menyerupai pesawat terbang. Di darat, mobil terbang jenis Alef Flying Car dapat beroperasi seperti mobil biasa namun ketika macet, mobil dapat diterbangkan.

Filipina

Di Asia Tenggara, negara pertama yang dapat menciptakan mobil terbang adalah Filipina. Negara yang terletak di sebelah utara Indonesia ini menciptakan mobil terbang Koncepto Millenya.

Meski masih dalam tahap pengembangan, Koncepto Millenya memiliki kecepatan maksimum 60km/jam dan dapat bertahan selama 15 menit di udara.

Editor: Rian
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS