PARBOABOA, Jakarta – International Monetary Fund (IMF) mengatakan bahwa Indonesia akan menjadi titik terang ketika ekonomi dunia tengah memburuk.
"#Indonesia remains a bright spot in a worsening global economy (Indonesia tetap menjadi titik terang dalam ekonomi global yang memburuk)," tulis Managing Director Dana Moneter Internasional (IMF), Kristalina Georgieva melalui akun Instagram pribadinya saat bertemu dengan Menteri Keuangan (Menkeu) RI, Sri Mulyani dikutip pada Rabu (12/10).
Di samping itu, Sri Mulyani juga mengatakan bahwa Kristalina memberikan apresiasi kepada Indonesia yang dapat meraih pertumbuhan tinggi dengan kondisi stabilitas politik dan fundamental ekonomi yang kuat.
Dalam pertemuan itu, keduanya membahas tentang perkembangan terkini ekonomi global dan saling membagi kekhawatiran yang sama mengenai kondisi banyak negara. Pasalnya, ekonomi global saat ini memang sedang memburuk.
Sri Mulyani juga mengatakan bahwa dirinya dan Kristalina sepakat terkait dipelukannya mekanisme untuk mitigasi risiko terjadinya resesi apabila kondisi tersebut benar-benar berlanjut.
Ia menilai, mekanisme itu harus dirancang khusus agar di terima oleh semua negara, baik negara berkembang ataupun negara maju.
Oleh karena itu, Menkeu RI mengatakan bahwa mekanisme tersebut nantinya harus bisa menjadi bantalan (buffer) agar negara-negara yang mengalami kesulitan dapat dibantu dan tidak terperosok ke jurang krisis serta resesi ekonomi yang semakin parah.
"Indonesia akan terus aktif mendukung dirumuskannya opsi-opsi dan langkah konkret untuk memitigasi risiko multi krisis saat ini," ucap Sri Mulyani.
Selain itu, Sri Mulyani juga menjelaskan bahwa perekonomian Indonesia sejauh ini masih cukup sehat dan aman dari ancaman resesi. Ia mengatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia yang mencapai 5,4 persen pada kuartal II 2022 dan inflasi yang masih terkendali di level 5,95 persen pada September lalu menjadi landasannya.
“Utang luar negeri Indonesia juga menurun. Begitu pula dengan utang korporasi yang semakin rendah,” ucap Sri Mulyani.