Investor Pasar Modal Naik 37,5 Persen

Kepala PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Sumatra Utara, M Pintor Nasution mengatakan, mengawali tahun 2023, pihaknya optimis untuk investor dalam investasi saham, Jumat (6/1/2023). Apalagi, pada tahun lalu jumlah investor pasar modal naik 37,5 persen menjadi 10,30 juta. (Foto: Parboaboa/Isnaini Kharisma)

PARBOABOA, Medan - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat investor pasar modal naik 37,5 persen, di mana sepanjang 2022 indeks harga saham gabungan (IHSG) di Indonesia masuk 10 besar.

Kepala Perwakilan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Sumatera Utara, M Pintor Nasution mengatakan, menurut catatan pada 13 September 2022, IHSG mencapai all time high di level 7.318,02. Kapitalisasi pasar juga melonjak dan mencapai rekor tertingginya sebesar Rp9.600,24 triliun pada 27 Desember 2022. Sementara jumlah investor pasar modal naik 37,5 persen menjadi 10,30 juta.

Dia melanjutkan, sepanjang 2022, IHSG BEI berhasil menguat 4,09 persen secara year on year menjadi 6.850,62. Meskipun kenaikan tidak setinggi tahun-tahun sebelumnya, angka ini tercatat masih membukukan kinerja yang positif jika dibandingkan dengan sebagian besar indeks bursa global yang melemah di tengah perlambatan ekonomi dunia.

Pintor menjelaskan, jika dibandingkan dengan indeks ASEAN lain, IHSG merupakan indeks saham dengan kinerja terbaik ketiga setelah indeks Thailand (SETi), yang meningkat 0,67 persen (yoy), Malaysia (FTSE BM) yang melemah -4,60 persen (yoy), Filipina (PSEi) turun -7,81 persen (yoy), dan Vietnam (VN-Index) memimpin pelemahan sebesar -32,78 persen (yoy). 

"Sementara di skala dunia, IHSG BEI masuk 10 besar terbaik. Kinerja IHSG lebih baik dibandingkan sejumlah indeks saham negara maju. Indeks Amerika Serikat (DJIA) melemah -8,78 persen (yoy), Jerman (DAX) terkoreksi -12,35 persen (yoy), Prancis (CAC 40) turun -9,50 persen (yoy), dan Inggris (FTSE 100) menguat 0,91 persen (yoy)," katanya di Medan, Jumat (6/1/2023).

Pintor menuturkan, komposisi investor di BEI 70 persen di lever umur di bawah 40 tahun, dan 55 persen di bawah 30 tahun. Menurutnya prospek pasar saham Indonesia ke depan masih sangat menjanjikan karena diisi para investor usia produktif. 

"Dengan optimisme ini, tantangan utamanya ekonomi global dengan ketidakpastian yang sulit dihitung, sulit dikalkulasi, saya berharap ekonomi kita masih bisa tumbuh di atas 5 persen," tuturnya.

Presiden Joko Widodo sebelumnya menjelaskan, 2023 merupakan tahun ujian bagi ekonomi global dan domestik. 

"Kita patut bersyukur bahwa indeks di 2022 mengalami kenaikan 4,1 persen dibandingkan bursa-bursa di negara lain yang mengalami penurunan yang sangat tajam," kata Presiden Jokowi dalam sambutannya setelah membuka perdagangan BEI pada Senin (2/1/2023) lalu.

Presiden turut mengapresiasi pertumbuhan perdagangan saham pada 2022. Terutama menyoroti kapitalisasi pasar, yang bertumbuh 15 persen hingga mencapai Rp9.499,14 triliun. Pencapaian tersebut, merupakan yang besar karena diperoleh di tengah-tengah turbulensi ekonomi global pada 2022. 

"Ini adalah tahun ujian bagi ekonomi global, maupun ekonomi kita. Kita tetap harus hati-hati, waspada," ujar Presiden Jokowi.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS