IOC Putuskan Tarik Penghargaan Vladimir Putin

IOC memutuskan menarik penghargaan yang sempat diberikan kepada Presiden Rusia, Vladimir Vladimirovich Putin.

PARBOABOA, Siantar - Rusia telah meneriakkan invasi terhadap Ukraina pada Kamis (24/2) lalu. Dengan keputusan itu, Rusia harus menerima banyak sanksi dari negara-negara di dunia.

Salah satunya penarikan kembali penghargaan yang sempat diberikan Komite Olimpiade Internasional (IOC) kepada Presiden Rusia, Vladimir Vladimirovich Putin.

Sebagai informasi, Komite Olimpiade Internasional adalah sebuah organisasi yang berbasis di Lausanne, Swiss yang didirikan oleh Pierre de Coubertin pada 1894 untuk mengadakan kembali Olimpiade Kuno yang diadakan di Yunani, dan melangsungkan ajang olahraga ini setiap empat tahunnya.

Putin sempat mendapatkan Olympic Order dari IOC. Lantaran aksi invasi Rusia ke Ukraina, IOC kemudian memutuskan mencabut penghargaan tersebut. Bahkan, IOC juga mencabut penghargaan Olimpiade yang diberikannya kepada Vladimir Putin pada 2001 lalu, dan pejabat Rusia lainnya.

"Berdasarkan situasi terkini dan mempertimbangkan pelanggaran sangat berat terhadap Olympic Truce dan pelanggaran lainnya terhadap Piagam Olimpiade, Dewan Eksekutif IOC memutuskan untuk mencopot penghargaan Olympic Order dari seluruh orang yang kini punya peran penting dalam pemerintahan Rusia," tulis IOC dalam pernyataan, dikutip dari AFP.

Resolusi Olympic Truce adalah membangun dunia yang damai dan lebih baik lewat olahraga dan semangat Olimpiade yang ideal. Sementara Olympic Order adalah penghargaan yang diberikan bagi orang-orang yang dianggap punya peran penting dalam pergerakan semangat Olimpiade.

Putin dikenal sebagai sosok politikus yang juga dekat dengan dunia olahraga. Sebelum pencabutan penghargaan Olympic Order, Putin juga harus mendapati kenyataan dicoret sebagai Presiden Kehormatan Federasi Judo Internasional.

Selain mencabut penghargaan Olympic Order untuk Putin, mendesak badan-badan olahraga dunia untuk mengecualikan atlet asal Rusia bertanding di acara olahraga internasional.

Seruan badan Olimpiade itu juga berlaku bagi para atlet dan ofisial dari Belarusia, yang negaranya mendukung invasi Rusia dengan mengizinkan wilayahnya digunakan untuk menempatkan pasukan dan melancarkan serangan militer.

IOC mengatakan, langkah itu diperlukan untuk melindungi integritas kompetisi olahraga global dan untuk keselamatan semua peserta.

"Komite Eksekutif IOC sangat mendesak Federasi Olahraga Internasional dan penyelenggara acara olahraga di seluruh dunia untuk melakukan segala daya mereka, memastikan tidak ada atlet atau pejabat olahraga dari Rusia atau Belarusia yang diizinkan untuk mengambil bagian atas nama Rusia atau Belarusia," kata pernyataan itu.

“Warga negara Rusia atau Belarusia, baik sebagai individu atau tim, harus diterima hanya sebagai atlet netral atau tim netral. Tidak ada simbol, warna, bendera, atau lagu kebangsaan yang boleh ditampilkan,” tegas IOC dalam pernyataannya.

Keputusan tersebut sekaligus membuka jalan bagi FIFA, federasi sepak bola dunia, untuk mengecualikan Rusia dari pertandingan playoff kualifikasi Piala Dunia pada 24 Maret nanti. Polandia telah menolak untuk memainkan pertandingan yang dijadwalkan melawan Rusia.

Editor: -
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS