PARBOABOA,
Afghanistan - Sebuah ledakan terjadi di luar Bandara
Internasional Hamid Karzai, Kabul, Afghanistan, Kamis (26/8) yang menewaskan 13
orang termasuk perempuan dan anak-anak.
Al Jazeera, seorang pejabat Taliban mengonfirmasi ledakan
tersebut setelah Amerika Serikat dan sekutunya mendesak warga Afghanistan untuk
meninggalkan daerah itu karena ancaman ISIS. Ia mengatakan bahwa banyak penjaga
taliban yang terluka.
Ledakan terjadi di gerbang Abbey tempat pasukan Inggris
ditempatkan baru-baru ini. Gerbang ini adalah satu dari tiga gerbang yang
ditutup menyusul peringatan adanya ancaman teroris. Seorang pejabat AS
mengatakan kepada kantor berita Reuters bahwa ledakan itu disebabkan oleh
pembom bunuh diri.
Sebelumnya, Australia, Amerika Serikat, dan Inggris
termasuk negara yang merilis peringatan tersebut kepada warga mereka. Adapun
warga yang telah berada di luar bandara diimbau untuk meninggalkan area itu
secepatnya.
Lebih dari 82.000 orang telah diangkut menggunakan pesawat
dari Kabul, setelah kota itu jatuh ke tangan Taliban 10 hari lalu. Sejumlah
negara bergegas mengevakuasi warga mereka serta orang-orang Afghanistan sebelum
tenggat pada 31 Agustus mendatang.
Taliban menolak memperpanjang tenggat tersebut, namun berjanji mengizinkan warga asing dan warga Afghan untuk meninggalkan negara itu setelah 31 Agustus, menurut Menteri Luar Negeri AS, Anthony Blinken.