PARBOABOA – Setiap hari, semakin banyak negara yang mendukung pengakuan Palestina sebagai negara.
Dukungan terbaru datang dari tiga negara Eropa, yakni Spanyol, Irlandia, dan Norwegia. Hal ini diprediksi akan mengisolasi Israel dan sekutunya.
Dilansir dari laman Anadolu, pada Jumat (24/05/2024), Menteri Luar Negeri Turki, Hakan Fidan, mengatakan bahwa peningkatan jumlah negara yang mengakui kemerdekaan Palestina, khususnya di Eropa, akan semakin mengisolasi Israel dan pendukungnya.
Oleh karena itu, Hakan menegaskan pentingnya pengakuan sah untuk Palestina dan menyerukan tindakan tegas untuk menghentikan pembantaian yang dilakukan oleh Israel.
“Sudah waktunya komunitas internasional mengesampingkan sikap diamnya dan mengambil langkah untuk menghentikan genosida yang dilakukan oleh rezim rasis dan fundamentalis Israel baik secara diplomatis maupun implementasi,” jelas Hakan Fidan.
Hal ini diungkapkan Hakan Fidan usai pertemuannya dengan Komisi Kerjasama Gabungan Turki-Venezuela.
Hakan Fidan juga membahas berbagai isu dan merayakan selesainya sembilan perjanjian kerjasama dengan Venezuela.
Penguatan direktorat jenderal baru di Kementerian Luar Negeri Turki ini fokus pada hubungan mikro dengan Amerika Latin dan negara bagian Karibia.
Hakan Fidan juga menekankan upaya bersama dengan Venezuela di Gaza sembari menegaskan posisi bersama di platform internasional.
“Saya senang untuk mengatakan bahwa kami memiliki pandangan yang sama dengan Venezuela, khususnya mengenai Gaza. Kami bertindak dengan cara yang sama dan mengambil sikap bersama di platform internasional,” jelas Hakan Fidan.
Hakan Fidan menegaskan bahwa dengan adanya perjanjian kerjasama ini, kedua negara itu telah memutuskan untuk melanjutkan upaya bersama untuk menghentikan pembantaian di Gaza dan mengakui negara Palestina.
Sementara itu, Perdana Menteri Spanyol, Pedro Sanchez mengatakan bahwa pengakuan terhadap Palestina sebagai negara akan menjadi solusi bagi perdamaian di Timur Tengah.
Sedangkan terkait cap teroris karena mendukung kemerdekaan Palestina dibantah oleh Pedro Sanchez.
Menurutnya, 140 negara serta Irlandia, Norwegia dan International Criminal Court (ICC) yang mendukung kemerdekaan Palestina sebagai sebuah negara dalam sidang Majelis Umum PBB bukan berarti semuanya adalah teman teroris.
“Kedamaian tatanan internasional berdasarkan aturan, penghormatan dan kepatuhan terhadap hak asasi manusia. Pengakuan terhadap negara Palestina akan berkontribusi bagi perdamaian di Timur Tengah,” tulis Pedro Sanchez di laman media sosialnya.
“Kami berada di sisi kanan sejarah,” tambahnya.
Diketahui sebelumnya Perdana Menteri Israel, Benyamin Netanyahu merasa geram dengan rencana tiga negara di Eropa yaitu Irlandia, Norwegia dan Spanyol untuk mendukung Palestina sebagai sebuah negara.
“Rencana sejumlah negara untuk mengakui Palestina adalah imbalan atas teror,” tegasnya dalam pernyataan yang dirilis kantornya.
Pernyataan ini dikeluarkan setelah Irlandia, Norwegia dan Spanyol mengumumkan rencana untuk mengakui Palestina sebagai sebuah negara secara resmi yang mulai berlaku pada 28 Mei mendatang.
“Kejahatan tidak boleh diberikan kepada sebuah negara. Hadiah untuk teror tidak akan membawa perdamaian dan tidak akan menghentikan kita menang atas Hamas,” tulisnya.
Keputusan Irlandia, Norwegia dan Spanyol mendukung Palestina sebagai sebuah negara dalam rangka tercapainya solusi dua negara (two state solution).
Solusi ini dinilai satu-satunya jalan keluar atau konflik yang terjadi di Israel-Palestina. Dengan membentuk dua negara yang saling berdampingan yaitu Palestina dan Israel, diharapkan konflik segera mereda.