PARBOABOA, Simalungun - Hampir delapan bulan atau sejak Oktober 2022, jalan provinsi di ruas Pematang Siantar-Tanah Jawa-Kisaran yang sempat longsor tak kunjung diperbaiki.
Saat ini, kondisi jalan yang terletak di Nagori (desa) Saribu Asih, Kecamatan Hatonduhan itu memburuk dan semakin parah. Bahkan, saat curah hujan tinggi, lapisan tanah di pinggir jalan ambrol dan jatuh ke sungai kecil yang berada tepat di bawah badan jalan. Tidak hanya itu, titik longsor di bawah badan jalan yang tadinya hanya satu, kini bertambah menjadi tiga titik.
"Waktu itu hujan cukup deras. Kemudian tanah yang di pinggir jalan tersebut perlahan-lahan ambruk. Sejak saat itu kondisinya semakin parah. Dulu cuman satu titik yang longsor, sekarang di jarak yang berdekatan sudah tiga titik yang longsor," jelas A. Sirait, salah seorang warga Nagori Saribu Asih, kepada Parboaboa Selasa (06/06/2023).
Sirait mengaku masyarakat di Desa Saribu Asih cukup heran dengan pelaksana pekerjaan perbaikan jalan tersebut. Apalagi di beberapa bagian sudah diperbaiki, tepatnya sesudah dan sebelum titik longsor.
"Kami tidak tahu ini kenapa pengerjaannya setengah-setengah seperti ini. Sebelum titik ini dari dusun Jawa Tongah II sudah diperbaiki, sesudah titik ini sebelum Kantor Camat Hatonduhan juga sudah diperbaiki," ucap Sirait.
Hal senada juga diucapkan Simanullang, warga yang bertugas mengatur lalu lintas di titik longsor dan jalan rusak tersebut.
Ia mengatakan, warga terpaksa bergantian mengatur lalu lintas di titik yang rusak dan longsor itu, mencegah terjadinya kecelakaan lalu lintas di lokasi tersebut.
"Sejak longsor di sini, kami warga memang sudah berganti-gantian menjaga dan mengatur jalannya kendaraan di jalan ini. Sebab hanya bisa dilewati satu jalur, kalau sepeda motor saja tadi yang lewat mungkin bisa dilewatkan, ini truk yang mengangkut sawit juga lewat sini, kalau dibiarkan maka harus ada yang mundur dulu, atau mengalah," ucap Simanullang kepada Parboaboa.
Beruntung hingga saat ini belum ada korban jiwa akibat jalan rusak dan longsor tersebut.
Meski begitu, Simanullang berharap pemerintah agar segera menuntaskan perbaikan jalan guna menghindari kecelakaan atau hal-hal yang tidak diinginkan.
"Memang belum ada korban, tapi lebih baiknya mencegah daripada nanti harus ganti rugi, orang yang lewat jalan ini bukan hanya satu atau dua saja namun banyak. Saya harap pemerintah cepat menuntaskan perbaikan jalan ini, jangan hanya janji," tutup Simanullang.
Parboaboa berusaha menghubungi Jaminta Purba, Anggota Komisi II DPRD Simalungun untuk diminta tanggapannya terkait jalan yang rusak dan longsor tersebut. Namun hingga berita ini diterbitkan, belum ada jawaban dari politisi Partai Golkar itu.