Jamur Kerap Muncul dalam Ruangan saat Cuaca Lembab, Awas Gangguan Kesehatan

Jamur yang muncul akibat udara lembab dalam ruangan dapat mengganggu kesehatan. (Foto: Preepik/@ermankarli)

PARBOABOA, Jakarta - Hujan merupakan hal yang ditunggu-tunggu setelah musim kemarau yang menyengat. Cuaca pun menjadi sedikit lebih dingin dan juga lembab. 

Meski terasa nyaman, cuaca lembab terutama dalam rumah sebaiknya juga mendapat perhatian. 

Saat menemukan lingkungan dengan kelembaban yang tinggi, biasanya akan memicu tumbuhnya jamur dengan ciri utama warna hitam. Mereka bisa tumbuh di perabotan kayu, kasur, plafon bahkan dinding. 

Jika tak ditangani dengan baik ternyata jamur dapat merusak benda tempat mereka tumbuh, merusak keindahan dan kenyamanan hingga mengganggu kesehatan. 

Pakar tidur tersertifikasi dari Memory Foam Mattress, Tom White seperti dilansir dari Mirror mengatakan, banyak orang ternyata tidak menyadari jamur di tempat tidur dapat menyebabkan masalah pernapasan, alergi, gangguan tidur, dan bahkan gejala neurologis (saraf). 

Indikator umum adanya masalah jamur di antaranya seseorang mulai menderita gejala seperti mengi, ruam kulit, pilek atau batuk yang tidak kunjung hilang, mata gatal atau berair, hidung tersumbat, alergi yang semakin parah, atau sakit kepala yang terus-menerus.

National Health Service (NHS) Inggris dalam lamannya bahkan menyebut, menghirup atau menyentuh spora jamur dapat menyebabkan reaksi alergi.

Di antaranya, bersin, pilek, mata merah, dan ruam kulit. Jamur juga dapat menyebabkan serangan asma.

Maka dari itu, Tom menyarankan agar jamur segera dibersihkan dari semua tempat di dalam rumah.

Bila sudah tak memungkinkan untuk dihilangkan, maka sebaiknya segera menggantinya dengan yang baru. 

Salah satunya jika jamur telah tumbuh di kasur. Tanda-tanda jika kasur telah ditumbuhi jamur di antaranya, bau apek yang tidak biasa dan perubahan warna.

Membersihkan kasur dapat menggunakan cairan khusus. Selanjutnya kasur dapat dijemur hingga benar-benar kering.

Bila tidak, kasur justru makin lembab dan memungkinkan jamur akan kembali tumbuh lebih banyak.  

Selain membersihkan jamur yang sudah terlanjur ada, hal yang perlu diperhatikan yakni ventilasi ruangan yang harus tersedia dan berfungsi dengan baik. 

Selain itu, penggunaan dehumidifier atau alat penyerap lembab juga dapat menjadi pertimbangan untuk mengurangi tingkat kelembaban. 

Tidak menempatkan kasur langsung di lantai dan menempel pada dinding juga dapat dilakukan untuk memperlancar sirkulasi udara dan mencegah munculnya jamur. 

Jamur Berbahaya dalam Ruangan

Jean-Denis Bailly dan tim dari University of Toulouse Prancis menyebut, ada tiga jenis jamur yang paling sering tumbuh di dalam ruangan. 

Ketiga jamur tersebut di antaranya: 

  1. Penicilium brevicompactum yang tumbuh dengan sangat baik di material kayu
  2. Aspergillus versicolor yang ditemukan hampir di semua material dan tumbuh dengan baik pada debu.
  3. Stachybotrys chartarum; atau dikenal juga dengan black mold atau toxic black mold. Jamur ini biasanya tumbuh di dalam rumah dan bangunan, dan menjadi ancaman berbahaya bagi pemiliknya.

Dilansir dari higienis, penelitian menunjukkan mikotoksin yang dikeluarkan oleh ketiga jamur tersebut dapat menyebar di udara. 

Mikotoksin yang menyebar di udara ini memiliki ukuran sekecil spora, bahkan bisa lebih kecil, sehingga mudah terhirup oleh penghuni rumah. 

Setelah terhirup, jamur dapat masuk ke dalam saluran pernapasan dan mengganggu kesehatan. 

Editor: Umaya khusniah
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS