PARBOABOA – Setiap mesin diciptakan dengan mempertimbangkan beberapa aspek seperti daya tahan, keselamatan, ramah lingkungan dan ekonomis.
Salah satu bagian penting pada suatu mesin ialah sistem pendingin. Sistem ini menjaga kondisi mesin selalu stabil dalam suhu kerja yang normal. Sistem pendingin menjadi salah satu aspek keselamatan dan ekonomis yang sangat penting pada sebuah mesin.
Begitupun dengan mesin pada sepeda motor yang juga memiliki sistem pendingin. Pasalnya mesin motor juga perlu didinginkan dari penyebab suhu memanas akibat dari proses pembakaran pada mesin dalam menghasilkan tenaga.
Sangat penting pada mesin agar kondisi temperaturnya selalu terjaga demi stabilnya kinerjanya dan juga meminimalisir kerusakan pada beberapa komponen akibat panas berlebih.
Ada beberapa jenis-jenis sistem pendinginan pada mesin sepeda motor yang sering dibagi dua jenis yakni sistem penginginan udara (air cooled) da juga sistem pendinginan dengan cairan (liquid cooled).
Berikut ini ragam jenis sistem pendingin sepeda motor dan juga cara kerjanya:
1. Sistem pendingin sirip angin
Sistem pendingin ini termasuk air cooled. Biasanya digunakan pada motor dengan kapasistas rendah di bawah 125 cc.
Sebab pendinginan dengan udara secara alami hanya memungkinkan dilakukan pada mesin dengan kapasitas rendah dimana panas yang dihasilkannya tidak sebesar pada mesin kapasiatas diatasnya.
Sistem ini memanfaatkan udara alami dengan membuat sirip-sirip pendingin yang ada pada blok mesin motor. Dari sirip-siri tersebut, udara akan masuk dan mendinginkan seluruh bagian mesin.
Cara kerjanya yakni saat motor berjalan, udara akan melewati celah dari setiap sirip mesin. Dari sinilah panas yang mengalir di silinder mesin beralih ke dinding silinder dalam dan kemudian keluar ke udara.
Sistem pendingin ini memiliki kelebihan karena lebih ekonomis karena tidak membutuhkan komponen tambahan. Namun pendinginan dengan sistem ini tidak dapat maksimal mendinginkan mesin saat digunakan dalam waktu yang relatif lama, seperti pada saat perjalanan panjang atau saat jalan macet.
2. Sistem pendingin dengan udara kipas
Sistem ini juga termasuk air cooled. Pada sistem ini, udara dihasilkan dengan komponen seperti kipas yang berfungsi menghimpun angin dan mengalirkannya ke seluruh bagian mesin.
Kipas pada sistem pendingannya akan menciptakan aliran udara dari luar ke dalam mesin. Pemasangan kipas berada pada poros engkol mesin dan letaknya pada di bawah jok, tertutup dengan cover.
Sistem ini lebih efektif dalam mendinginkan mesin karena udara bertekanan akan dialirkan ke arah silinder serta kepala silinder. Sistem ini juga tetap bekerja meskipun motor berhenti asalkan dengan kondisi mesin hidup.
Sistem ini sekarang banyak digunakan pada jenis motor matic dan di beberapa motor bebek buatan Suzuki yang menyebut sistem ini dengan istilah Jet Cooled.
3. Sistem pendingin dengan air
Sistem ini termasuk sistem liquid cooled, yakni dengan memanfaatkan air bersih.
Cara kerjanya mirip dengan sistem pendingin pada mobil yakni menggunakan radiator, pompa air, thermostat dan juga selang saluran air pendingin (Water Coolant).
Perbedaannya pada motor tidak ada cooling fan. Karenaya radiator pada motor diletakkan pada posisi yang mudah terkena angin.
Sistem ini sering digunakan pada motor dengan kapasitas 150 cc ke atas. Sebab pada motor dengan cc tinggi akan lebih mudah panas.
Cara kerja Proses pendinginan dimulai ketika air sebagai water coolant berjalan masuk ke arah ruang mesin. Air akan menyerap panas di area mesin dan thermostat akan terbuka untuk selanjutnya masuk ke radiator dan saluran di ruang mesin digantikan dengan water coolant yang baru.
4. Sistem pendingin dengan oli
Jenis pendinginan liquid cooled ini memanfaatkan cairan oli sebagai pendingin mesin. Sistem ini disebut oil cooling system.
Oli pada mesin ini memiliki fungsi ganda yakni melumasi komponen mesin dan juga menyerap panas.
Cara kerjanya yakni, oli akan bersirkulasi melalui komponen oil cooler yang bentuknya mirip dengan radiator yang memngelilingi mengelilingi bagian dalam mesin. Pada saat oli bersikulai itu akan menyerap panas dari mesin.
Sistem ini biasa digunakan pada motor bebek kebanyakan dari cc 100 hingga 150 cc.
Keuntungan dari sistem ini lebih mudah dalam perwatannya karena tidak menggunakan radiator yang harus sering dibersihkan. Namun sistem menggunakan oli yang harus diganti secara berkala.