PARBOABOA, Pematang Siantar – Kepulangan juara Mixed Martial Arts (MMA), Ronald Mastrana Siahaan, ke kampung halamannya di Pematang Siantar, Sumatra Utara (Sumut) pada Selasa malam (21/11/2023), berlangsung meriah.
Di bawah koordinasi Ikatan Pemuda Karya (IPK), warga menyambut kedatangan sang juara dengan menggelar pawai keliling kota, dimulai dari Sinaksak, melintasi Jalan Merdeka, dan berakhir di Kantor Dewan Pimpinan Daerah (DPD) IPK Pematang Siantar.
Penasehat IPK sekaligus Ketua Komisi III DPRD Pematang Siantar, Denny Siahaan, mengaku tidak menyangka bahwa Ronald dapat meraih kemenangan secepat ini, mengingat pertarungan tersebut telah mencapai tingkat profesional.
Dalam kompetisi yang berlangsung di Tennis Indoor Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (11/11/2023) lalu, pria 23 tahun ini berhasil mengalahkan Angga The Hit Man, juara bertahan yang telah lima memenangi kompetisi.
"Terus terang, kami tidak menduga Ronald bisa menang secepat ini karena pertarungan yang terjadi sudah termasuk profesional, sedangkan kita tahu Ronald itu baru berusia 23 tahun," ujar Denny kepada PARBOABOA, Rabu (22/11/2023).
Denny berharap agar prestasi Ronald dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda di Pematang Siantar sekaligus dapat mendorong semangat juang pemuda-pemudi untuk mengejar impian mereka, terutama di bidang olahraga.
"Prestasi Ronald membawa kehormatan bagi kota Pematang Siantar. Kami berharap dia terus berprestasi di tingkat nasional dan internasional, dan menjadi inspirasi bagi pemuda-pemudi di sini," tambah Denny Siahaan dengan antusias.
Pertahankan Sabuk untuk Masyarakat Pematang Siantar
Sukses meraih gelar juara di kelas ringan One Pride MMA 74, Ronald Mastrana Siahaan, menyampaikan rasa terima kasih kepada masyarakat Pematang Siantar atas sambutan hangat dan antusias mereka.
Dalam suasana yang penuh kegembiraan, Ronald juga berharap keberhasilannya dapat menginspirasi generasi muda di kota asalnya untuk mengeksplorasi bakat mereka.
Menurut Ronal, dengan fokus membina bakat dan potensi dalam diri, hal itu bisa menghindari kerentanan anak-anak muda terhadap hal-hal negatif termasuk penggunaan obat-obat terlarang.
"Saya berharap, dengan adanya kegiatan ini, banyak bibit muda-mudi Pematang Siantar yang mau mengeksplorasi bakat mereka, terutama di dunia olahraga, supaya bisa mempersempit peredaran narkoba di Pematang Siantar," ucap Ronald penuh harap.
Ia juga menegaskan tekadnya untuk terus berjuang dan mempertahankan prestasinya, tidak saja untuk kebanggaan diri tetapi juga untuk masyarakat Pematang Siantar.
"Saya berjanji akan mempertahankan sabuk ini untuk masyarakat Pematang Siantar," kata Ronal yang dalam waktu dekat akan kembali ke Bandung untuk mempersiapkan pertandingannya di Thailand.
Ronald, yang memiliki latar belakang beladiri yang beragam, membagikan perjalanannya dari nagasakti, Wushu, kickboxing, hingga akhirnya merasa cocok di MMA, mengikuti jejak pendahulunya, Jeka Saragih.
Ia menceritakan, persiapannya untuk meraih kemenangan di One Pride MMA sangat terstruktur, didukung oleh latihan intensif, menjaga pola makan teratur, istirahat cukup, dan konsumsi suplemen rutin.
"Saya latihan pagi, sore, dan malam, dan saya benar-benar ditempa oleh partner dan pelatih saya selama berbulan-bulan," ungkapnya.
Kemenangan ini, baginya, tak hanya sekadar prestasi. Ronald mengakui bangga dan haru karena berhasil merebut sabuk abadi milik juara bertahan Angga.
"Saya belum percaya sebenarnya karena seperti mimpi. Ketika saya sampai di Jakarta, semua orang meng-kuda hitamkan saya karena Angga belum terkalahkan," ucapnya dengan senyum penuh kebahagiaan.
Ronald juga sempat berkisah tentang perjalanan hidupnya yang beberapa kali pernah mencoba menjadi tentara namun gagal, hingga akhirnya menemukan panggilan hidupnya dalam dunia MMA.
Ronal berkata, "ini adalah panggilan Tuhan dan bakat yang diberikan kepadanya, menjadi landasan kuat untuk menjalani hidupnya sebagai atlet MMA yang berprestasi.”