PARBOABOA – Bukan hanya pada olahraga sepakbola, dalam pertandingan bulutangkis (badminton) ternyata ada juga jenis hukuman akibat pelanggaran yang dilakukan pemain di lapangan. Jika pada sepakbola dikenal ada hukuman Kartu Kuning dan Kartu Merah, ternyata di olahraga badminton pun serupa. Bahkan ada tiga jenis hukuman kartu di bulutangkis yakni Kartu Kuning, Kartu merah dan Kartu Hitam.
Contoh terbaru yaitu saat pertandingan terakhir penyisihan Grup A Ganda Putra BWF World Tour Finals 2020, Kevin Sanjaya Sukamuljo mendapat kartu kuning dari wasit (umpire).
Kartu kuning yang diterima Kevin Sanjaya karena aksinya meniup shuttlecock dan bermaksud agar jatuh keluar lapangan.
Bagi penonton aksi tersebut terlihat usil dan tak berfaedah. Tetapi wasit memandang aksi itu merupakan pelanggaran sehingga mengeluarkan kartu kuning.
Berikut sedikit penjelasan mengenai hukuman maupun denda kartu kuning, merah, dan hitam dalam permainan bulu tangkis.
Kartu Kuning
Hampir mirip dengan di sepak bola, kartu kuning di bulu tangkis dijatuhkan wasit bertujuan sebagai peringatan kepada pemain yang dianggap melakukan aksi yang tidak relevan di dalam jalannya pertandingan.
Sebagai contoh di sepakbola, pemain yang melakukan pelanggaran ringan untuk pertama kalinya dalam satu pertandingan akan diberi kartu kuning. Kecuali dalam pertandingan yang digelat dalam dua laga yang mengakumulasikan semua hasil dan juga hukumannya. Akumulasi itu disebut agregat.
Kartu Merah
Berbeda dengan sepak bola, jika di sepak bola pemain harus keluar lapangan jika wasit telah memberikan kartu merah.
Di bulu tangkis, wasit memberikan kartu merah jika pemain melakukan pelanggaran berat atau dua kali kartu kuning dalam satu kali pertandingan. Namun hukuman kartu merah adalah servis akan berpindah ke lawan atau saat berada dalam reli, dimana lawan langsung memperoleh poin.
Kartu Hitam
Di badminton juga ada kartu hitam yang tidak ada dalam permainan sepakbola. Walaupun kartu hitam sangat jarang keluar dari saku wasit. Sebab, jika kartu hitam telah dijatuhkan terhadap pemain, hukumannya tidak main-main, yakni pemain langsung didiskualifikasi dari turnamen atau kalah dalam pertandingan.
Kartu hitam akan diberikan wasit saat pemain melakukan pelanggaran berat, misalnya berantem dengan lawan di lapangan. Juga akan dijatuhkan pada pemain yang melakukan aksi sengaja bermain untuk kalah supaya terhindar dari lawan yang berat atau sering disebut dengan istilah melakukan match fixing.
Denda yang Berlaku
Denda kartu kuning pada olahraga badminton berlaku peningkatan yakni pada kartu kuning ketiga akan dikenakan denda sebesar USD 500 (sekitar 7,14 juta rupiah) dan tambahan denda sebanyak USD 250 (Rp 3,57 juta) untuk setiap kartu kuning berikutnya.
Total denda yang dikenakan wajib dibayarkan jika pemain sudah mendapatkan tiga kartu kuning atau lebih dalam satu tahun kalender event. Jadi, jika pemain hanya mendapat dua kartu kuning selama satu tahun kalender, artinya sang pemain bebas dari denda.
Sedangkan denda untuk kartu merah bulu tangkis adalah 500 dolar AS (sekitar 7,14 juta rupiah) per kartu.
Kartu Hitam tidak dikenakan denda, namun pemain yang mendapatkannya otomatis memiliki reputasi buruk yang akan selalu menjadi catatan dalam event-event selanjutnya.