PARBOABOA, Jakarta - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bakal memberikan obat penawar atau antidotum kepada para pasien gagal ginjal anak. Obat tersebut akan didatangkan langsung dari luar negeri.
"Kementerian Kesehatan melalui Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) telah membeli antidotum atau obat penawar yang didatangkan langsung dari luar negeri untuk diberikan kepada pasien-pasien yang saat ini masih dirawat," ungkap juru bicara Kemenkes dr Mohammad Syahril dalam konferensi pers daring, dilansir dari DetikHealth, Kamis (20/10).
Syahril menyebut, obat penawar tersebut nantinya akan disebarkan ke seluruh rumah sakit rujukan yang ada di Indonesia. Ia juga meminta kepada seluruh tenaga kesehatan agar lebih waspada dan lebih cepat melakukan tindakan apabila menemukan gejala-gejala gagal ginjal, khususnya pada anak.
Selain itu, pihaknya juga telah meminta seluruh tenaga kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan untuk sementara tidak meresepkan ataupun memberikan obat-obatan dalam bentuk cair atau sirup.
Langkah tersebut diambil pemerintah sebagai upaya untuk meningkatkan kewaspadaan dalam pencegahan gangguan ginjal akut misterius.
Syahril kemudian mengatakan bahwa larangan tersebut berlaku hingga hasil penelusuran dan penelitian gangguan ginjal akut misterius benar-benar selesai atau tuntas.
“Ini diambil langkah dengan maksud dugaan ini sedang kita teliti. Nah untuk menyelamatkan anak-anak kita yang lebih berat maka diambil kebijakan untuk melakukan pembatasan ini,” ujar dia.
Sejauh ini, Kemenkes telah mencatat hingga Selasa (18/10), ada 206 kasus gagal ginjal akut misterius yang telah tersebar di wilayah Indonesia. Dari Jumlah tersebut, sebanyak 99 anak dilaporkan meninggal dunia.