PARBOABOA, Banda Aceh – Mahasiswi Universitas Islam Kebangsaan Indonesia (UNIKI) yang datang dari luar daerah kini tak perlu cari kos. Mereka bisa tinggal di Rumah Susun (Rusun) yang telah rampung dibangun oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
Kementrian PUPR telah menyelesaikan pembangunan rusun khusus bagi mahasiswi UNIKI di Bireuen, Provinsi Aceh. Loksi rusun tersebut dibangun dekat dengan kawasan kampus UNIKI yang berada di Desa Blang Bladeh, Kecamatan Jeumpa Bireuen, Kabupaten Bireuen, Provinsi Aceh.
Rektor UNIKI Prof. Dr. Afridar mengatakan, mahasiswi yang diprioritaskan untuk tinggal di rusun adalah mereka yang datang dari luar daerah.
“Dengan demikian, mereka dapat tinggal di rusun kampus dan tidak perlu lagi mencari kos yang lokasinya jauh dari kampus”, terang Afridar dalam siaran pers’nya pada Selasa (5/10/2021).
Dia menuturkan, pihak kampus UNIKI sangat mendukung pembangunan rusun mahasiswa oleh Kementerian PUPR yang diharapkan bisa dilanjutkan ke kampus di daerah-daerah lainnya.
Rusun UNIKI sebanyak tiga tower itu dibangun setinggi tiga lantai dengan jumlah kamar sebanyak 43 unit tipe 24. Rusun itu siap menampung mahasisiwi UNIKI dari luar daerah termasuk para penyandang disabilitas. Interior rusun diisi sejumlah fasilitas mebel yang juga telah tersedia seperti tempat tidur, lemari pakaian, meja dan kursi.
Kementerian PUPR juga telah meresmikan rusun tersebut dan melakukan penanaman pohon secara simbolis di halaman rusun. Peresmian turut dihadiri oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Bireuen Ibrahim Ahmad dan beberapa anggota DPR RI dan Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA).
Sementara itu Kepala Balai Pelaksanaan Penyediaan Perumahan (P2P) Sumatera I Teuku Faisal Riza mengatakan, biaya pembangunan yang dikucurkan pada konstruksi rusun UNIKI ini sebesar Rp 14,58 miliar.
Ditambahkan Teuku, kedepannya pihaknya akan terus membangun konstruksi rusun di berbagai perguruan tinggi untuk mendukung peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.
"Pembangunan Rusun UNIKI kami harapkan dapat membantu mahasiswa di Aceh. Ini agar mahasiswa yang tinggal di rusun bisa nyaman dan tetap semangat belajar," pungkas Teuku.
