PARBOABOA, Jakarta - Saat kita menggerakan leher terkadang terasa sakit hal itu disebabkan otot-otot yang kaku atau tegang. ketika kita membiarkan saja, leher yang kaku akan mengganggu aktivitas sehari-hari dan membuat tidur jadi tidak nyenyak.
Sakit leher atau kaku adalah penyakit yang sering dialami oleh banyak orang. Dalam kebanyakan kasus, kondisi tersebut terjadi akibat postur tubuh yang buruk. Kadang-kadang, kondisi ini juga disebabkan oleh cedera karena jatuh.
Leher kaku pada umumnya bukanlah kondisi yang mengkhawatirkan. Namun, kita tetap perlu waspada, apalagi jika leher kaku tak kunjung membaik maka perlu penanganan secara medis sebelum bertambah parah.
Maka, kita perlu kenali gejala dan penyebab leher kaku, berikut ini agar bisa menemukan solusi yang tepat untuk mengatasinya.
Gejala Sakit Leher
Gejala leher kaku yang dirasakan akan berbeda-beda pada setiap orang. Berikut ini beberapa gejala umumnya yang muncul, seperti:
1. Muncul rasa nyeri yang tidak kunjung hilang.
2. Muncul rasa sakit seperti ditusuk atau terbakar.
3. Meningkatnya sensitivitas pada area leher sehingga terasa sakit ketika ditekan dengan lembut.
4. Sakit pada leher disertai dengan sakit kapala dan rasa kebas atau kram pada salah satu atau kedua lengan.
5. Meningkatnya ketegangan pada otot leher. Ketidakmampuan atau berkurangnya kemampuan untuk menggerakkan kepala.
6. Sakit yang terasa semakin parah ketika kepala dalam posisi yang sama dalam jangka waktu yang lama.
7. Sakit kepala yang tidak kunjung hilang.
Penyebab Sakit Leher
Ada banyak kondisi yang bisa menyebabkan kondisi ini, antara lain:
Saraf terjepit
Umumnya terjadi pada orang tua saat celah antar tulang mulai kehilangan kandungan air. Sakit leher yang disebabkan oleh saraf terjepit dikenal dengan spondilosis servikal.
Leher kaku
Kondisi ketika leher terasa kaku pada satu posisi saat setelah terbangun dari tidur, serta rasa sakit yang datang ketika mencoba mengubah posisi. Faktor pemicu leher kaku biasanya karena tidur tanpa penopang leher.
Cedera pada leher
Bisa terjadi karena kecelakaan mobil atau motor, jatuh dari ketinggian, terpeleset, pukulan langsung ke arah wajah, dan cedera akibat olahraga. Cedera tersebut menyebabkan terjadinya whiplash, yaitu cedera leher karena hentakan kepala mendadak ke satu arah.
Usia
Kondisi degeneratif seperti osteoartritis (penuaan tulang rawan sendi) dan stenosis tulang belakang (penyempitan ruang di tulang belakang), bisa menyebabkan kondisi ini seiring bertambahnya usia.
Ketegangan fisik
Menggunakan otot leher secara berlebihan, melakukan suatu tindakan berulang, atau aktivitas berat bisa menyebabkan kekakuan dan nyeri leher.
Kondisi yang memengaruhi keseimbangan tulang belakang
Seperti postur tubuh yang buruk, kelebihan berat badan, atau otot perut yang lemah, semuanya bisa memengaruhi postur tulang belakang dan berkontribusi pada nyeri leher.
Kondisi medis lainnya yang dapat menyebabkan sakit leher, antara lain:
1. Flu, yang dapat membuat seluruh tubuh terasa sakit termasuk pada bagian leher.
2. Meningitis, yaitu peradangan pada selaput pelindung yang menyelimuti otak dan sumsum tulang belakang.
3. Penyempitan jalur saraf tulang belakang.
4. Kanker dan HIV, yang berdampak pada melemahnya sistem kekebalan tubuh.
5. Rheumatoid arthritis, yaitu kondisi saat terjadi peradangan kronis pada persendian.
6. Fibromyalgia, yaitu kondisi yang menyebarkan rasa sakit pada otot dan jaringan lunak tubuh.
Itulah beberapa gejala dan penyebab leher kaku yang perlu kita ketahui, semoga bermanfaat!