PARBOABOA, Jakarta - Paru-paru basah merupakan kondisi yang terjadi akibat peradangan pada salah satu atau kedua paru-paru. Umumnya, kondisi tersebut terjadi karena terdapat infeksi, baik infeksi bakteri, virus, maupun jamur, pada paru-paru kita.
Diketahui, kondisi seperti ini cukup wajar terjadi di Indonesia. Kondisi seperti itu menyebabkan seseorang sulit bernapas karena penumpukan cairan di paru-paru. Atas dasar itu, sehingga muncul pertanyaan pada seputar orang ‘paru-paru basah, apakah berbahaya untuk kesehatan?’
Tentu jawabnya, iya. Paru-Paru basah sebenarnya istilah awam untuk menggambarkan sindrom gangguan pernapasan akut atau Acute Respirator Distress Syndrome (ARDS). Kondisi ini terjadi ketika paru-paru dipenuhi cairan, bukan udara. Cairan itu bisa berupa darah atau nanah dari infeksi penyakit paru-paru atau jantung.
Penyebab Paru-paru Basah
Paru-paru basah atau ARDS terjadi ketika kantung udara kecil yang bertugas menukar oksigen dan karbondioksida (alveoli) rusak karena peradangan atau cedera. Peradang tersebut dapat menyebabkan cairan dari pembuluh darah di dekatnya bocor ke alveoli sehingga bernafas semakin sulit.
Berikut ini penyebab peradangan paru-paru yang perlu diketahui:
1. Pneumonia atau flu berat
2. Sepsis/Nyeri otot parah
3. Cedera dada yang parah
4. Terhirup asap atau bahan kimia beracun
5. Pankreastitis akut, yaitu kondisi serius di mana pankreas meradang dalam waktu singkat
6. Transfusi darah.
Gejala Paru-paru Basah
Batuk kering atau batuk yang disertai dahak berwarna kuning, cokelat, hijau, atau kemerahan (batuk darah)
1. Nyeri dada yang bertambah parah ketika batuk
2. Napas berat atau terasa sesak, bahkan ketika sedang istirahat
3. Demam, batuk, menggigil, dan sering berkeringat
4. Hilang nafsu makan
5. Kelelahan atau tidak berenergi
6. Mudah bingung dan mengantuk
7. Mual, muntah, atau diare
8. Jantung berdebar
9. Bibir dan kuku kebiruan atau berbintik-bintik
10. Hipotensi atau tekanan darah rendah
Jika mengalami gejala-gejala tersebut muncul, segera laporkan ke layanan medis guna mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Tidak ada tes khusus untuk mendiagnosis paru-paru basah. Namun Dokter akan menjalani beberapa analisis dengan pemeriksaan fisik, seperti tes darah, oksimetri, nadi, rontgen dada, ataupun ekokardiogram.
Komplikasi Paru-paru Basah
Paru-paru basah seringkali menyebabkan masalah kesehatan yang serius. Sekitar 1 dari 3 orang yang mengidapnya berisiko meninggal. Tapi sebagian besar kematian tersebut berasal dari komplikasi penyakit penyerta, bukan ARDS itu sendiri.
Selain itu, paru-paru basah semakin lama memicu beberapa kerusakan organ lain, seperti:
1. Kerusakan saraf dan otot
2. Kerusakan permanen atau jaringan parut pada paru-paru
3. Gangguan hati
4. Komplikasi neurologis
5. Kekurangan oksigen
6. Penyakit ginjal
Jadi, sudah tahu kan paru-paru basah apakah berbahaya atau tidak? Sebagai langkah pencegahan, hindari menghisap rokok dan mengonsumsi alkohol. Kedua zat adiktif itu dapat merusak kerja paru-paru ataupun mendorong berkembangnya paru-paru basah.