PARBOABOA – Hipotensi atau tekanan darah rendah merupakan salah satu kondisi yang umum terjadi pada masyarakat. Kondisi ini bisa dialami oleh siapa saja, mulai dari anak-anak, orang dewasa, hingga lansia.
Hipotensi sendiri adalah kondisi dimana tekanan darah seseorang jauh lebih rendah dari angka normal. Pada kondisi normal, tekanan darah manusia akan berada di angka 90/60 mmHg. Seseorang dapat dikatakan menderita hipotensi jika tekanan darahnya berada di bawah rentang tersebut.
Selain itu, hipotensi juga bisa menjadi tanda dari suatu penyakit atau kondisi yang sedang diderita. Dalam beberapa kasus yang parah, hipotensi dapat mengancam nyawa sehingga kondisi ini memang butuh penanganan sesegera mungkin.
Penyebab Hipotensi
Seperti yang kita ketahui, tekanan darah dapat berubah-ubah sepanjang waktu. Perubahan ini normal terjadi, karena tekanan darh dipengaruhi oleh beberapa hal, seperti keturunan atau pertambahan usia.
Berikut ini merupakan faktor penyebab terjadinya hipotensi, di antaranya:
- Kehamilan
Pada masa kehamilan, tekanan darah dapat menurun. Hal ini terjadi akibat perkembangan sirkulasi darah dalam tubuh ibu hamil.
- Konsumsi obat-obatan tertentu
Beberapa jenis obat dapat menimbulkan efek samping berupa penurunan tekanan darah. Jenis obatnya antara lain, furosemide, atenolol, levodopa, sildenafil, atau propranolol.
- Ketidakseimbangan hormon
Tekanan darah dapat menurun akibat penurunan kadar hormon dalam darah. Penurunan kadar hormon sendiri dapat disebabkan oleh beberapa penyakit, seperti diabetes dan penyakit tiroid.
- Dehidrasi
Ketika tubuh kekurangan cairan atau dehidrasi, volume darah juga dapat berkurang. Hal ini dapat mengakibatkan penurunan tekanan darah.
- Infeksi
Penderita infeksi dapat mengalami sepsis, yaitu infeksi yang telah memasuki aliran darah. Pada kondisi ini, tekanan darah dapat menurun.
- Penyakit jantung
Penyakit jantung menyebabkan jantung tidak dapat memompa darah dengan baik. Kondisi ini menyebabkan tekanan darah menurun.
- Kekurangan nutrisi
Kekurangan vitamin B12 dan asam folat dapat menyebabkan anemia dan berakhir pada penurunan tekanan darah.
- Perdarahan
Perdarahan dalam jumlah besar dapat menurunkan volume dan aliran darah ke berbagai jaringan tubuh. Kondisi ini menyebabkan tekanan darah menurun secara drastis.
- Reaksi alergi parah
Beberapa pemicu alergi (alergen) dapat menimbulkan reaksi alergi parah (anafilaksis). Kondisi ini berdampak pada menurunnya tekanan darah.
Gejala Hipotensi
Hipotensi seringkali terjadi tanpa menimbulkan gejala. Namun, ada beberapa hal yang dapat menjadi tanda bahwa seseorang sedang mengalami penurunan tekanan darah, yaitu:
- Kepala terasa ringan atau sering merasa pusing.
- Muncul perasaan mual.
- Pandangan mata kabur.
- Sering merasa lemas.
- Kebingungan.
- Hilang kesadaran diri.
- Hilangnya konsentrasi.
- Napas yang terlalu cepat.
- Depresi.
- Kulit memucat dan lembab.
Pencegahan Hipotensi
Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan oleh setiap orang untuk mencegah hipotensi:
- Membatasi konsumsi alkohol dan minum air putih yang banyak. Bagi yang menyukai minuman berkafein, hindari minuman yang mengandung nutrisi tersebut di malam hari.
- Ubah pola makan. Lebih sering mengonsumsi makanan dalam porsi kecil lebih baik dibandingkan mengonsumsi makanan dalam porsi besar dengan frekuensi lebih jarang.
- Tidak berdiri terlalu lama. Terutama bagi pengidap hipotensi ortostatik, bila ingin berdiri dari posisi duduk atau berbaring, lakukanlah secara perlahan-lahan.
- Ketahui efek obat-obatan. Jika mengonsumsi obat yang mungkin menyebabkan efek samping hipotensi, dokter bisa mengubah dosis obat tersebut atau memberikan alternatif lain.
Demikianlah seputar informasi mengenai hipotensi atau tekanan darah rendah yang bisa Parboaboa sajikan. Jika Anda mengalami gejala yang parah, segera periksakan diri Anda ke dokter. Semoga bermanfaat!