PARBOABOA, Jakarta - Sebanyak 12 orang suporter dilaporkan tewas akibat kericuhan yang terjadi di stadion di El Salvador, Amerika Tengah, saat pertandingan antara klub sepakbola Alianza FC menghadapi Club Deportivo FAS berlangsung pada Sabtu (20/05/2023) waktu setempat.
Menurut laporan Sky News, kerusuhan itu terjadi pada pertandingan perempat final divisi utama yang mempertemukan kedua klub populer itu di Stadion Monumental Cuscatlan, San Salvador.
Laga yang menyita perhatian itu menyebabkan suporter membludak di stadion. Mereka kemudian menyerbu pintu masuk stadion, setelah gerbang ditutup.
“Sedikitnya 12 orang telah meninggal dan puluhan lainnya terluka setelah 'tercekik' selama kerusuhan suporter di sebuah stadion sepak bola di El Salvador,” kata laporan tersebut, Minggu (21/5/2023).
Insiden ini menyebabkan laga terpaksa dihentikan oleh wasit.
Terkait insiden yang memakan 12 korban jiwa ini, Presiden El Salvador, Nayib Bukele, memastikan akan dilakukan investigas secara menyeluruh.
“Semua pihak akan diinvestigasi, baik itu tim, manajer, stadion, liga, federasi, dan lain-lainnya,” ujar Bukele di Twitter.
Tragedi sepak bola yang memakan korban jiwa juga pernah terjadi di Indonesia. Pada 1 Oktober tahun lalu, saat pertandingan laga Arema FC vs Persebaya, kericuhan suporter pecah di Stadion Kanjuruhan.
Kepolisian yang mengamankan laga menembakkan gas air mata di dalam stadion, hingga menyebabkan para suporter panik dan berdesak-desakan di pintu keluar. Nahas, hal itu menyebabakan 135 orang meninggal dunia karena kehabisan napas.
Insiden itu menjadi bencana paling mematikan kedua dalam sejarah sepak bola di seluruh dunia, setelah tragedi Estadio Nacional 1964 di Peru yang menewaskan 328 orang.
Editor: Rini