KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali: 28 Orang Belum Ditemukan

KMP Tunu Pratama Jaya yang tenggelam di Perairan Selat Bali Ketapang. (Foto: dok. Indonesians.id).

PARBOABOA, Jakarta - Kapal Motor Penumpang (KMP) Tunu Pratama Jaya yang berlayar menuju Pelabuhan Gilimanuk, Bali, dilaporkan tenggelam setelah diduga mengalami kebocoran pada ruang mesinnya. 

Insiden ini terjadi pada Kamis (03/7/2025) dini hari waktu setempat saat kapal tengah berlayar dari Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi.

Kepala Bidang Humas Polda Bali, Kombes Pol Ariasandy, dalam sebuah keterangan menjelaskan bahwa pada pukul 00.16 WITA, permintaan bantuan dari kapal tersebut terdengar melalui kanal komunikasi 17. 

Saat itu, disebutkan bahwa kapal tengah mengalami kebocoran di bagian mesin.

Tiga menit kemudian, tepat pukul 00.19 WITA, kapal mengalami mati total (blackout). Sekitar pukul 00.22 WITA, kapal dilaporkan terbalik dan hanyut ke arah selatan Selat Bali. 

Upaya penyelamatan langsung dilakukan oleh kapal lain yang berada di sekitar lokasi, namun kapal sudah dalam kondisi terbalik saat bantuan tiba.

Tim gabungan dari ASDP Gilimanuk, Polres Banyuwangi, Basarnas, dan Pos TNI AL dikerahkan untuk melakukan pencarian dan evakuasi. Dua kapal telah dikerahkan, satu dari Basarnas dan satu dari kepolisian perairan (Polair). 

Menurut informasi sementara, beberapa pelampung ditemukan di Pantai Boom, Banyuwangi. Hal ini menunjukkan kemungkinan kuat bahwa arus laut membawa puing dan korban ke arah Ketapang.

28 Orang Belum Ditemukan

KMP Tunu Pratama Jaya diketahui lepas jangkar pada Rabu malam (02/7/2025) pukul 22.56 WIB, dan tenggelam sekitar 25 menit kemudian. 

Petugas syahbandar yang tengah bertugas sempat menyaksikan kejadian tersebut dan segera melaporkannya kepada Basarnas serta instansi terkait.

Berdasarkan data manifest, kapal mengangkut total 65 orang, terdiri atas 53 penumpang dan 12 kru. Selain itu, terdapat 22 unit kendaraan di atas kapal, termasuk 14 truk tronton.

Dari total tersebut, 31 orang ditemukan selamat dan enam orang lainnya meninggal dunia. Sementara itu, 28 orang belum diketahui nasibnya. Di antara korban jiwa, satu di antaranya masih berusia tiga tahun.

Pada Kamis malam (03/7/2025), pencarian di wilayah pesisir Jembrana dihentikan sementara akibat kondisi gelap dan hujan deras yang menyulitkan proses evakuasi. 

Namun, pagi harinya, pencarian kembali dilakukan dengan melibatkan berbagai unsur tim gabungan yang bersiaga di sepanjang garis pantai Jembrana.

Tiga posko resmi juga telah didirikan di Pelabuhan Gilimanuk untuk mempermudah akses informasi bagi keluarga korban serta mengoordinasikan proses pencarian dan evakuasi

Komandan Pangkalan TNI AL (Lanal) Denpasar, Kolonel Laut (P) Cokorda Gede Parta Pemayun, menjelaskan bahwa personel TNI AL telah melakukan penyisiran intensif sejauh 2,5 kilometer dari Pantai Watukebo hingga Pantai Melaya. 

Ia menuturkan bahwa belum ada korban yang ditemukan terdampar, namun pencarian terus dilanjutkan dengan dukungan personel militer, kepolisian, dan warga sekitar.

Sementara itu, Kapolres Jembrana, AKBP Kadek Citra Dewi Suparwati, menegaskan bahwa seluruh posko akan difungsikan sepanjang proses evakuasi berlangsung, termasuk untuk memberikan dukungan kepada keluarga korban.

Tim gabungan juga masih terus melakukan penyisiran darat dan laut, dengan harapan dapat segera menemukan para korban yang masih dinyatakan hilang.

Editor: Defri Ngo
TAG :
Baca Juga
LIPUTAN KHUSUS