PARBOABOA, Jakarta – Pemerintah Korea Utara meminta perempuan di negaranya untuk melahirkan banyak anak guna dijadikan tentara.
Dikutip dari Radio Free Asia (RFA), Jumat (10/3/2023), seorang sumber anonim mengatakan bahwa dalam sebuah ceramah di Provinsi Ryanggang, perempuan-perempuan diingatkan untuk memiliki banyak anak dan mengirimkannya ke pasukan militer sebagai bentuk patriotisme.
"Pekan lalu, sebuah ceramah digelar mengenai dukungan aktif bagi Tentara Rakyat Korea. Ceramah itu mengatakan bahwa punya banyak anak dan mengirimkannya ke pasukan militer adalah bentuk patriotisme terbesar," kata sumber tersebut kepada RFA, Rabu (8/3/2023).
Ceramah itu bahkan mengangkat beberapa contoh patriot yang mengirimkan tujuh atau delapan anaknya ke pasukan militer. Penceramah itu juga menekankan perlunya memiliki semangat patriotik yang menempatkan kebutuhan negara di atas keluarga, seperti yang dimiliki para perempuan tersebut
Sumber tersebut menilai bahwa ceramah tersebut disampaikan guna mengumpulkan donasi dari ibu-ibu agar mendukung militer Korut.
"Dalam situasi kehidupan kami yang sulit saat ini, berapa warga yang bisa memberikan dukungan materi?" tanyanya mencibir.
Sumber kedua juga mengatakan bahwa Pemimpin Korut Kim Jong Un berjanji akan mengundang para pendukung militer menjadi perwakilan khusus dalam sejumlah perayaan militer penting.
Perayaan tersebut termasuk acara Hari Yayasan Ketentaraan ke-75 yang dihelat pada pertengahan Februari sebelumnya.
Militer Korut dikenal memiliki jumlah personel yang sangat besar, yakni sekitar 1,15 juta personel di semua cabang militernya, namun cenderung menggunakan senjata tua yang terkadang berasal dari era Soviet.
Guna mempertahankan jumlah prajuritnya yang sangat banyak, Korut mewajibkan pria berbadan sehat menjalani tujuh atau delapan tahun wajib militer (wamil), sementara perempuan diminta wamil hingga lima tahun.
Kendati begitu, seiring berkurangnya para pria yang mendaftar militer beberapa tahun terakhir, Korut mulai merekrut lebih banyak perempuan akhir-akhir ini.