PARBOABOA, Jakarta – Wakil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Alexander Marwata mengatakan, tim penyidik KPK bersama tim Ikatan Dokter Indonesia (IDI) akan berangkat ke Papua untuk memeriksa Kesehatan dan memeriksa Lukas Enembe secara langsung sebagai tersangka kasus dugaan korupsi.
Hal tersebut, dilakukan setelah KPK menggelar rapat koordinasi dengan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Mahfud MD, perwakilan Polri, Tentara Negara Indonesia (TNI), dan Polisi daerah (Polda) Papua dalam rangka membahas penanganan perkara Lukas Enembe.
"Saudara LE akan diperiksa kesehatannya oleh IDI dan dimintai keterangannya oleh KPK. KPK bersama dengan IDI akan melakukan kunjungan ke Papua untuk memastikan penegakan hukum terhadap LE berjalan dengan baik," kata Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata saat menggelar konferensi pers di kantornya, Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Senin (24/10/2022).
Alex meminta aparat di Papua untuk menyampaikan kepada masyarakat setempat, bahwa kedatangan KPK bukan untuk melakukan jemput paksa, melainkan sekadar pemeriksaan biasa.
“Dalam rangka pemeriksaan kesehatan Lukas Enembe dan pemeriksaan Lukas Enembe sebagai tersangka, tidak untuk melakukan jemput paksa,” kata Alex.
Ia menegaskan kehadiran KPK di Papua sesuai berdasarkan pada Pasal 113 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) bahwa jika seorang tersangka atau saksi yang dipanggil memberi alasan yang patut dan wajar bahwa ia tidak dapat datang kepada penyidik yang melakukan pemeriksaan,maka penyidik akan datang ke tempat kediamannya.
“Penyidik itu datang ke tempat kediamannya,” ujar Alex.
Sebelumnya, KPK telah menetapkan Lukas Enembe sebagai tersangka kasus dugaan suap terkait pekerjaan atau proyek yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) di provinsi Papua
Selain itu, KPK telah melakukan pemeriksaan lebih dari saksi-saksi 50 orang yang dilakukan di Jayapura, Jakarta, dan beberapa tempat lainnya dalam penyidikan kasus dugaan suap yang menjerat Lukas Enember sebagai tersangka.
