PARBOABOA, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI akhirnya menetapkan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai pasangan calon presiden dan wakil presiden (wapres) terpilih, pada Rabu, (24/04/ 2024).
Ketua KPU Hasyim Asy'ari di Gedung KPU, mengatakan penetapan itu berdasarkan perolehan suara Prabowo-Gibran yang meraih dukungan 58,59% suara dan unggul di lebih dari 20 provinsi di Indonesia.
Sebelumnya Idham Holik salah satu anggota KPU RI menjelaskan, sesuai dengan Pasal 4 Peraturan KPU (PKPU) Nomor 6 Tahun 2024, penetapan pasangan presiden dan wakil presiden terpilih paling lambat 3 hari setelah pembacaan putusan MK terkait perselisihan hasil pemilu.
Dia menjelaskan, penetapan Prabowo-Gibran dilakukan setelah MK pada Senin, 22 April 2024, menolak seluruh permohonan dari kubu Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md dalam sidang perkara PHPU Pilpres 2024.
Pada acara penetapan tersebut, KPU juga turut mengundang Presiden Jokowi untuk menghadiri langsung kegiatan itu.
KPU pun turut mengundang Ketua MPR RI Bambang Soesatyo, Ketua DPR RI Puan Maharani hingga pimpinan lembaga negara lainnya.
Pimpinan partai politik peserta Pemilu 2024, pasangan calon presiden dan wapres Anies-Muhaimin, Prabowo-Gibran, dan Ganjar-Mahfud Md juga turut diundang.
Menurut Idham semua surat undangan penetapan pemenang pilpres sudah dikirimkan ke pihak tersebut.
Anies Hadir, Ganjar Mangkir
Calon presiden 2024 Anies Baswedan merespon positif undangan KPU untuk menghadiri penetapan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai presiden dan wakil presiden terpilih.
Anies mengatakan bahwa pemenuhan undangan KPU merupakan bentuk penghargaan terhadap proses bernegara.
Ini adalah sebuah proses bernegara, jelas Anies, karena itu setiap orang mesti menghormati proses bernegara hingga tuntas,
Walau demikian, Anies menjelaskan, kehadiran dirinya tidak untuk menghapus jejak-jejak hitam selama proses berlangsung. Anies merujuk pada banyaknya catatan dalam sidang sengketa pemilihan presiden di MK.
“Catatan-catatan itu harus menjadi bahan perbaikan dan harus tetap diingat,” kata Anies di KPU, Jakarta Pusat, Rabu, (24/04/2024).
Saat ditanya kemungkinan akan bergabung dengan pemerintah setelah Prabowo merangkul Anies secara langsung. Anies memilih menghemat kata. “Saat ini kita ikuti prosesnya,” jelas dia.
Berbeda dengan Anies dan Muhaimin, pihak Ganjar dan Mahfud kompat tidak menghadiri undangan KPU tersebut.
Ganjar mengaku dirinya belum mendapatkan surat undangan untuk menghadiri langsung acara penetapan pemenang Pilpres 2024 di kantor KPU RI tersebut.
"Saya belum dapat undangan," ujar Ganjar, Selasa,(23/04/2024). Ia pun menegaskan saat ini dirinya tengah berada di Yogyakarta.
Sementara Cawapres nomor urut 3, Mahfud Md, mengaku, baru tahu dirinya diundang 30 menit sebelum acara.ia mengaku menyesal karena tidak bisa hadir.
Melalui akun Instagramnya, Mahfud menjelaskan dirinya tidak tahu kalau ada undangan, "baru setengah jam sebelum acara dimulai itu ada pemberitahuan lewat telepon. 'Ini Bapak ke KPU nggak?' 'Ada apa?' lalu acara penetapan," kata Mahfud Rabu (24/4/2024).
PDIP Belum Move on
Pengamat politik Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin, menegaskan kehadiran Anies dan Muhaimin di acara penetapan presiden dan wakil presiden terpilih di KPU merupakan sesuatu yang positif dan sangat baik.
Ini merupakan contoh, teladan dan pendidikan politik yang positif bagi anak bangsa yang lain, "bahwa menang-kalah dalam sebuah kontestasi merupakan hal biasa," jelasnya kepada Parboaboa, Rabu (24/04/2024).
Tetapi bagi ujang, memenuhi undangan KPU, merupakan bagian dari dinamika demokrasi dengan menghormati kontestasi,menghormati sistem ketatanegaraan.
"Begitu ada undangan dari KPU ya mereka harus hadir. Itu artinya Anies dan Muhaimin berjiwa besar, legowo untuk menyaksikan penetapan kemenangan Prabowo-Gibran," terangnya.
Lantas apakah ada tanda-tanda rekonsiliasi antara Anies-Muhaimid dan Prabowo. menurut Ujang tentu saja ada. "Hari ini Prabowo dengan PKB ketemu. Prabowo menyambangi PKB. Semua itu bagian dari indikasi-indikasi adanya rekonsiliasi."
Sementara soal ketidakhadiran Ganjar dan Mahfud, menurut ujang itu merupakan cermin kebatinan PDIP yang belum siap memberi ucapan selamat atas kemenangan kepada Prabowo-Gibran. Apalagi PDIP saat ini, sedang berjuang lewat PTUN. Sehingga situasi ini yang membuat Ganjar dan Mahfud tidak hadir.
"Point pentingnya PDIP sendiri tidak mengakui kemenangan Prabo-Gibran,tentu saja bukan karena alasan undangan seperti yang mereka utarakan," tandasnya.
Senada dengan itu, pengamat politik dari Universitas Nasional (UNAS), Selamat Ginting, menilai ketidakhadiran utusan PDIP di KPU bentuk ketidaksiapan PDIP menerima kekalahan.
Menurut Ginting, tentu saja hal ini menjadi tanda tanya besar, karena selain PDIP, semua partai politik pengusung pasangan calon presiden dan wakil presiden 2024,turut hadir mengikuti pleno penetapan capres dan cawapres terpilih.
"Artinya apa? nampak sekali bahwa pdip itu belum move on dengan hasil keputusan MK dan sekarang penetapan oleh KPU," jelasnya kepada Parboaboa, Rabu (24/04/2024).
Hal ini kata Ginting, bisa menjadi pertanda bahwa PDIP belum siap menerima kekalahan. Apalagi PDIP juga saat ini sedang melakukan upaya di PTUN untuk menggugat KPU dalam penetapan Gibran sebagai calon wakil presiden.
Menurut Ginting, kekalahan pemilu 2024 sangat berat bagi PDIP setelah kemenangan berturut-turut 2014 dan 2019.
“Sementara kali ini perolehan suaranya rendah dan calon presiden yang diusungnya pun gagal. Berat memang tapi sebaiknya secara politik PDIP segera move on," terangnya.
Sementara terkait kehadiran Anies dan Muhaimin di KPU bagi Ginting itu semata-mata karena ada undangan dari pihak KPU.
"Itu wajarlah karena mereka memang diundang dalam kapasitas sebagai calon presiden dan wakil presiden untuk pilpres 2024 lalu," jelasnya. Karena itu, tentu tidak ada motivasi politik khusus yang ingin didapat baik oleh Anies maupun Muhaimin.
Sementara pihak Ganjar dan Mahfud MD yang tidak hadir di KPU, menurut Ginting, kurang koordinasi saja, "bayangin saja, Prof Mahfud baru ditelpon pihak KPU setengah jam atau satu jam sebelum acara dimulai,” tutupnya.
Diketahui, sebelumnya Prabowo-Gibran ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2024-2029 oleh KPU RI pada Rabu,( 20/03/ 2024). Namun hasil pemilihannya disengketakan paslon Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Md.
Penetapan paslon tersebut tertuang dalam Keputusan KPU Nomor 360 Tahun 2024 tentang Penetapan hasil Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden, Anggota DPR, DPD, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota Secara Nasional dalam Pemilihan Umum Tahun 2024.
Editor: Norben Syukur