PARBOABOA, Jakarta – Pesawat Cessna 206 mengalami kecelakaan maut dan jatuh di Hutan Amazon pada Sabtu, 1 Mei 2023 dini hari waktu setempat.
Pesawat tersebut ditumpangi total tujuh orang, tiga di antaranya merupakan orang dewasa dan 4 lainnya adalah anak-anak.
Adapun tiga orang dewasa ini yaitu, Pilot Pesawat Cessna 206 yang bernama Hernando Murcia, satu orang tokoh, Yarupar Herman Mendoza Hernandez dan seorang ibu 4 anak bernama Magdalena Mucutuy.
Sedangkan 4 anak itu yakni, Lesly Jacobo Bonbaire (13), Solecni Ranoque Mucutuy (9), Tien Noriel Ronoque Mucutuy (4), serta Christian Neryman Ranoque (1).
Magdalena Mucutuy merupakan ketua masyarakat adat suku Huitoto alias Witoto yang disebut tengah melarikan diri dari kelompok bersenjata.
Ke-7 orang ini melakukan penerbangan dari desa Araraquara di Provinsi Amazonas menuju ke San Jose del Guaviare di Provinsi Guaviare.
Namun nahas, pesawat yang ditumpangi itu mengalami kerusakan mesin hingga akhirnya jatuh di Hutan Amazon. Sebelum jatuh, Hernando Murcia dikatakan sempat memberikan pesan darurat.
Pencarian Korban
Dua minggu sejak dikabarkan jatuh, operasi besar-besaran pun dilakukan untuk mencari para korban dengan melibatkan ratusan pasukan khusus Kolombia, 70 pengintai pribumi serta anjing pelacak.
Tim penyelamat akhirnya menemukan puing-puing Pesawat Cessna 206 serta 3 mayat orang dewasa yang masih berada di dalam pesawat tersebut.
Namun, tidak ada tanda-tanda keberadaan dari 4 anak Magdalena Mucutuy di sekitar lokasi jatuhnya pesawat.
Pencarian korban pun kemudian terus dilakukan oleh tim penyelamat yang disebut "Operation Hope" dengan melibatkan 150 tentara dan 200 sukarelawan dari masyarakat adat setempat termasuk 10 anjing gembala Belgia guna menyisir 323 km persegi Hutan Amazon.
Guna memudahkan pencarian, Operation Hope lalu menerbangkan helikopter sekaligus menyiarkan pesan dari nenek 4 anak tersebut yakni, Fatima Valencia jika mereka tak dilupakan dan diminta untuk berkumpul dan menetap pada satu lokasi.
Selain itu, tim penyelamat juga menjatuhkan paket makanan yang diyakini dapat membantu keempat anak untuk bertahan hidup ditengah dinginnya hutan hingga ditemukan.
Makanan ini diberikan sebab tim penyelamat menemukan jejak keberadaan keempat anak tersebut, seperti popok kotor dan botol. Anak tertua, Lesly Jacobo Bonbaire juga disebut memiliki pengalaman bertahan hidup dihutan.
Tetapi, hingga pertengahan bulan Mei, keberadaan mereka belum juga ditemukan oleh tim penyelamat. Akhirnya, ayah korban yang bernama Manuel Ranoque pun ikut terjun dalam misi pencarian anaknya.
Diyakini Masih Hidup
Memasuki bulan Juni 2023, pencarin 4 orang anak belum juga membuahkan hasil hingga membuat masyarakat bertanya-tanya apakah operasi penyelmatan ini bisa berhasil atau tidak.
Sekian lama mencari dan masih nihil, beberapa penyelamat pun pulang dan markas komando gabungan juga dibongkar.
Kendati demikian, Brigadir Jenderal Pedro Sanchez yakin jika anak-anak ini masih hidup.
Keyakinan ini datang sebab Pedro menilai bahwa mayat lebih mudah ditemukan dari pada sekelompok orang yang terus bergerak untuk bertahan hidup.
Dalam keterangannya kepada awak media dilansir dari The Guardian pada Rabu, 14 Juni 2023, Pedro mengatakan “Ini bukan pencarian jarum di tumpukan jerami. Ini adalah kutu kecil di karpet yang luas karena mereka terus bergerak,".
Dia melanjutkan, tubun 4 orang anak ini belum ditemukan, dan dirinya yakin tim penyelamat pasti telah menemukannya apabila mereka sudah meninggal dunia.
4 Orang Anak Ditemukan
Seolah tuhan mengamini pernyataan Pedro, akhirnya pada Jumat, 9 Juni 2023 sekitar pukul 16.00 waktu setempat di dekat perbatasan antara Provinsi Caqueta dan Provinsi Guaviare, dekat lokasi jatuhnya pesawat, empat orang anak yang telah hilang selama 40 hari ditemukan.
Tentara yang menemukan anak tersebut pun menyebut kode penemuan ini dengan “Keajaiban (miracle)” yang diulang sebanyak 4x guna menandakan bahwa mereka masih hidup.
Penemuan terjadi usai Operation Hope mendengar tangisan dari si bungsu Christian Neryman Ranoque.
Mereka ditemukan tim penyelamat dalam kondisi lemas dan kekurangan gizi serta tubuhnya terluka akibat gigitan serangga.
Kabar baik ini disiarkan oleh akun Twitter militer Kolombia @FuerzasMilCol pada Minggu, 10 Juni 2023.
Presiden Kolombia, Gustavo Petro mengatakan jika keempat orang anak ini telah memberi masyarakat contoh kelangsungan hidup total yang bakal tercatat dalam sejarah.
Gustavo Petro juga menyebut penyelamatan ini sebagai “sukacita seluruh negeri”.
Dalam upaya operasi pencarian, Brigadir Jenderal Pedro Sanchez mengatakan bahwa tim penyelamat menempuh jarak lebih dari 2.600 kilometer dengan berjalan kaki guna mencari 4 orang anak itu di tengah tantangan medan yang menantang.