PARBOABOA - Sebuah lagu berjudul Heart on My Sleeve yang berisi suara Drake dan The Weeknd meledak di platform musik Spotify. Ternyata, lagu yang diputar lebih dari 600 ribu kali ini adalah produk Artificial Intelligence (AI).
Secara suara, lagu tersebut dinyanyikan oleh dua penyanyi populer dengan nama panggung Drake dan The Weeknd. Mereka berdua tidak menyanyikan lagu ini secara bersamaan, melainkan secara bergantian mulai dari bagian awal alias intro, verse, bridge, chorus, dan seterusnya.
Nah, meski terdengar seperti suara Drake dan The Weeknd, lagu ini sebenarnya bukan dinyanyikan atau diciptakan langsung oleh dua orang artis tersebut.
Sebab, lagu ini dibuat oleh seorang pengguna misterius bernama "Ghostwriter" dengan bantuan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI).
Dikutip dari TechCrunch, Drake dan The Weeknd belum memberikan tanggapan terhadap lagu tersebut.
Namun, Drake baru-baru ini berkomentar tentang musik yang dihasilkan oleh AI yang meniru suaranya.
Ketika Drake melihat model AI dirinya menyanyikan lagu "Munch" dari Ice Spice, ia menulis di Instagram story-nya, "AI ini menyulitkan."
Pada 2020 lalu, agensi Jay-Z Roc Nation mengajukan teguran hak cipta terhadap unggahan YouTube dari deepfake Jay-Z yang dibuat oleh AI. Namun, YouTube akhirnya memulihkan video tersebut, dan minggu lalu, hal serupa terjadi pada Eminem. dan sang musisi juga memberikan teguran hak cipta.
Hingga kini, Ghostwriter dan Spotify belum memberikan pernyataan apapun terkait lagu tersebut. Undang-undang hak cipta kini juga belum cukup relevan secara teknologi untuk memiliki pedoman khusus mengenai AI generatif.
Kendati demikian, Universal Music Group (UMG) baru-baru ini mengambil langkah preventif untuk mencegah proliferasi musik buatan AI yang meretas artisnya.
Menurut laporan Financial Times, UMG meminta layanan streaming seperti Spotify untuk mencegah perusahaan AI menggunakan musiknya.
Menyoal AI, belakangan teknologi ini memang dikembangkan sedemikian rupa untuk menciptakan beragam hal secara otomatis, tentunya tanpa perlu banyak campur tangan atau pemikiran kreatif manusia.
Selain musik, beberapa hal yang bisa dibuat atau direkayasa oleh AI kabarnya adalah wajah dan postur tubuh manusia, video palsu atau deepfake, lukisan, kode pemrograman, teks atau artikel, fotografi dan masih banyak lagi.
Rasanya wajar apabila industri kreatif belum sepenuhnya menerima keberadaan AI. Sebab, dalam proses penciptaan suatu karya lewat AI, ada berbagai hak kekayaan intelektual yang bakal dilanggar oleh siapa pun yang berada di balik AI tersebut. Salah satu contoh terbarunya adalah lagu berjudul Heart on My Sleeve.
Dari industri musik sendiri, diketahui DJ asal Prancis, David Guetta, pernah menggunakan AI untuk mengemulasi suara rapper Eminem dalam sebuah konser. Akan tetapi, Guetta sudah menegaskan bahwa dirinya takkan merilis lagu tersebut secara komersial.